Indonesia Jangan Tiru Lockdown untuk Cegah Corona di India



Warga menaiki bus yang padat penumpang untuk kembali ke kota dan desa mereka sebelum dimulainya lockdown oleh pemerintah negara bagian Benggala Barat untuk mencegah penularan virus corona Covid-19 di Kalkuta, India, Senin, 23 Maret 2020. (Foto: Antara/Reuters/Rupak De Chowdhuri)
Darirakyat.com - Kementerian Dalam Negeri Indonesia (Kemendagri) menyebutkan kebijakan lockdown atau karantina wilayah di India dapat menjadi pelajaran dalam menanggulangi virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Kebijakan lockdown di India justru menjadi biang penyebaran corona secara massal.

"Penularan massal virus corona ke seluruh India pasti terjadi," kata Pelaksana Tugas Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar lewat keterangan tertulis, Minggu, 29 Maret 2020.

Negeri Anak Benua itu mengumumkan lockdown pada 24 Maret 2020. Sebagian kalangan termasuk di Indonesia mengapresiasi sikap pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi.

Akibatnya jutaan orang India eksodus kembali ke kampungnya.

Pekerja migran memadati terminal bus untuk kembali ke kampung halaman mereka saat diberlakukan penguncian atau lockdown 21 hari secara nasional untuk menekan penyebaran virus corona Covid-19, di Ghaziabad, pinggiran New Delhi, India, Sabtu, 28 Maret 2020. (Foto: Antara/Reuters/Anushree Fadnavis)


Hanya saja usai kebijakan lockdown diterapkan, antrean panjang di sejumlah toko terjadi lantaran masyarakat panik. Mereka keluar rumah dan berkerumun di tempat perbelanjaan karena khawatir persediaan bahan makanan di rumah mereka tidak mencukupi.

Sementara ribuan pekerja migran pulang kampung dengan berjalan kaki. Di antara mereka menghembuskan napas di perjalanan. Ini dilakukan karena Pemerintah India memberhentikan transportasi publik dan akses keluar masuk daerah.

Menurut Bahtiar, Pemerintah India ceroboh menerapakan lockdown. Konsekuensinya pun tidak memberikan solusi tapi justru masalah besar. "Lockdown di seluruh India tanpa perencanaan yang matang. Akibatnya jutaan orang India eksodus kembali ke kampungnya," ujarnya.

Seorang polisi berjaga di perbatasan saat permberlakuan lockdown oleh pemerintah sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona Covid-19 di New Delhi, India, Senin, 23 Maret 2020. (Foto: Antara/Reuters/Adnan Abidi)


Dengan eksodus, kata Bahtiar, penularan virus ke seluruh wilayah India dipastikan terjadi. Itu menjadikan contoh bagi Indonesia yang juga menghadapi pandemi Covid-19 dihadapkan kepada momen Idul Fitri 2020. "Semoga tidak terjadi di Indonesia pada saat lebaran yang akan datang," katanya.

Laman worldometers.info melaporkan, virus corona telah menyerang 1024 orang di India dan mengakibatkan 27 orang meninggal per 29 Maret 2020. Angka ini masih lebih rendah di bawah Indonesia dengan jumlah kasus positif 1.285 dan 114 orang meninggal.

Jakarta sebagai episentrum corona di Indonesia mencatat 701 kasus positif. Namun, Pemerintah belum memberlakukan karantina wilayah atau lockdown pada Ibu Kota hingga tulisan ini terbit. (tagar.id)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel