IGI: Lewat Pidatonya, Nadiem Ingin Tempatkan Guru di Posisi Terhormat, Begini Isi Pidatonya yang Jadi Viral

Image result for nadiem makarim

Darirakyat.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyoroti berbagai masalah guru dan pendidikan dalam pidatonya jelang Hari Guru Nasional. Ikatan Guru Indonesia (IGI) dalam pidatonya itu tersirat keinginan Nadiem agar guru-guru tak lagi terbebani pekerjaan administratif. 

"Nadiem Makarim dalam pidatonya yang sudah disebarkan untuk dibacakan pada peringatan hari guru nasional sangat jelas terlihat keinginan beliau untuk fokus menyiapkan pelajar kita untuk masa depan yang lebih baik. Dalam pidatonya Nadiem Makarim menginginkan guru-guru Indonesia tidak terbebani dengan beban administrasi yang begitu berat beban beban administrasi ini selama ini menjadi tugas dan senjata pejabat-pejabat tertentu untuk membuat beban inspirasi guru semakin berat," kata Ketum Pengurus Pusat IGI, Muhammad Ramli Rahim kepada wartawan, Minggu (24/11/2019). 

IGI juga menilai dalam pidatonya, tersirat keinginan Nadiem agar anak-anak tak lagi terkungkung dengan kurikulum. Selain itu, IGI juga menangkap keinginan mantan Bos Gojek itu untuk menempatkan guru pada posisi terhormat. 

"Kami juga menangkap keinginan Nadiem Makarim untuk menempatkan guru pada posisi terhormat," ungkapnya.

Karena itu, IGI pun mendorong sejumlah hal untuk mewujudkan keinginan-keinginan itu. Pertama, mendorong adanya inovasi di dunia pendidikan untuk mewujudkan keinginan tersebut. 

"Ikatan Guru Indonesia memandang diperlukannya inovasi dengan menyederhanakan jumlah mata pelajaran mempercepat penguasaan bahasa dunia bagi anak-anak kita dan menjadikan lulusan SMA SMK memiliki keterampilan dan keahlian sehingga mudah diserap oleh lapangan kerja di masa depan," ujarnya. 

Kedua, kata Ramli, IGI juga mendorong agar Mendikbud memastikan guru-guru di Indonesia memiliki status yang jelas dengan pendapatan yang tidak berada di bawah Upah Minimum Kabupaten/Kota maupun Provinsi. Nadiem diminta untuk menjamin kesejahteraan para guru. 

"Nadiem Makarim harus mampu membebaskan guru dari keterhinaan dengan pendapatan yang bahkan jauh lebih rendah dari buruh bangunan. Dengan cara seperti itu Nadiem Makarim menempatkan guru pada tempat yang mulia sehingga guru betul-betul dapat berkonsentrasi pada proses pembelajaran untuk menyiapkan anak-anak bangsa di masa yang akan datang," kata Ramli. 

"Prinsip guru tanpa tanda jasa sudah harus diubah mengingat kebutuhan untuk kehidupan sehari-hari semakin berat dan karena itu guru-guru Indonesia harus ditempatkan pada posisi yang mulia dengan diberikan pendapatan yang layak," sambung dia. 

Bahkan, IGI pun bersedia ikut berperan dalam mewujudkan keinginan-keinginan Nadiem dalam dunia pendidikan tersebut. Ramli mengatakan, bersama pemerintah, IGI akan ikut meningkatkan kompetensi guru tanpa harus diberikan anggaran. 

"Sebagai upaya dan komitmen serius Ikatan Guru Indonesia untuk menyiapkan guru yang memiliki kompetensi yang tinggi Maka IGI bersedia mengambil tanggung jawab dari pemerintah untuk meningkatkan kompetensi guru tanpa harus diberikan anggaran. Ikatan Guru Indonesia hanya membutuhkan legitimasi agar pelatihan apapun yang dilakukan oleh ikatan guru Indonesia diakui dan mendapat penghargaan yang layak dari pemerintah," pungkas Ramli. 

Pidato Nadiem Makarim Jadi Viral, Ini Fakta-faktanya

Mendikbud Nadiem Makarim kembali menjadi perbincangan di sosial media karena pidatonya di Hari Guru yang viral. Nah, seperti apa pidato Nadiem Makarim tentang pendidikan itu?

Sebelumnya pidato Nadiem Makarim tentang sumpah pemuda juga pernah ramai dibicarakan. Nadiem memang menjadi pusat perhatian karena menjadi menteri milenial pada kabinet Jokowi jilid II ini.

Berikut fakta-fakta pidato Nadiem Makarim yang dirangkum detikcom:

1. Isi Pidato

Pidato Nadiem Makarim di Hari Guru mencapai dua halaman panjangnya. Dalam pidatonya, ia mengangkat berbagai masalah guru dan mengaku tak akan memberi janji kosong. Berikut isi pidatonya

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Rahayu,
Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,

Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,

Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke,

Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.

Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.

Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.

Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.

Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.

Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.

Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.

Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama.

Besok, di mana pun anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas anda.

- Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
- Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas
- Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
- Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
- Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.

Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.

Selamat Hari Guru,
#merdekabelajar #gurupenggerak

Wassalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.

2. Alasan

Nadiem Makarim mengaku alasannya membuat pidato dua halaman itu berdasarkan isi hatinya. Isi pidato Nadiem Makarim tersebut mengenai kenyataan yang ia rasakan, seperti sulitnya birokrasi yang menyebabkan tugas pokok guru terganggu.

3. Viral

Pidato Nadiem Makarim tersebut viral di sosial media. Buktinya, kata pencarian ʻPidato Nadiem Makarimʻ masuk menjadi google trends dengan pencarian mencapai 5 ribu lebih. (detik.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel