Dengan 3 Tanda Tanya, Ada Spanduk 'Maju Kotanya Bahagia Warganya???' Muncul di Sunter Usai Penggusuran


Usai Penggusuran, Spanduk Maju Kotanya Bahagia Warganya??? Muncul di Sunter

Darirakyat.com - Pemerintah Kota Jakarta Utara telah mengkonfirmasi bahwa penggusuran di Sunter Agung, Jakarta Utara, pada 14 November, sesuai dengan prosedur. Meski demikian, masih ada warga yang selamat memasang spanduk sindiran untuk Pemerintah Provinsi DKI.

Pemantauan AFP di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Blok K 1, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/11/2019), masih ada 3 ekskavator yang bekerja di gedung-gedung bertingkat. Objek yang digusur adalah bangunan tempat tinggal dan bisnis.

Tumpukan bahan bangunan seperti kayu, besi, dan bahkan seng masih berserakan di sekitar lokasi. Beberapa warga yang masih berada di lokasi tampak mengambil dan membawa sejumlah barang yang masih layak untuk digunakan, seperti kursi dan barang elektronik seperti lemari es.

Mereka mengemasi barang-barang di seberang jalan di mana bangunan penduduk digusur. Warga yang tidak mau meninggalkan lokasi terlihat masih berkumpul dengan mendirikan beberapa pondok untuk tempat tinggal mereka.

Seorang warga bernama Sulastri (53), misalnya, memilih membangun gubuk menggunakan kayu lapis darurat untuk tempat tinggal sementara. Setelah kediaman dan kiosnya dihancurkan, Sulastri memilih untuk tinggal di gubuk dengan 5 anggota keluarganya yang tidak jauh dari lokasi.

"Belum ada (pemberitahuan sebelum digusur), seharusnya sudah diberitahukan terlebih dahulu. Meski tidak tertulis paling tidak pada malam hari, kami jual lagi dan tiba-tiba digusur," kata Sulastri.

Selain Sulastri, warga lain, bernama Ahmad Dahri (60), masih bertahan di lokasi. Dia memasang spanduk bertuliskan:

KAMI JUGA MANUSIA MEMBUTUHKAN PEMERINTAH AYOMAN!
TIDAK UNTUK DIHAPUS DARI TINGGAL KAMI!
FORUM CITIZEN SUNTER AGUNG
"ADVANCE THE BOARD SELAMAT LIBURAN ???"

Dahri mengaku sudah tinggal di sana sejak 1980-an. Dia memilih untuk tinggal karena dia tidak tahu di mana dia dan keluarganya akan tinggal setelah rumahnya dirobohkan.

"Ya, hanya di sini bersama keluarga, digusur di sini, jadi pindah ke depan, itu saja jika tidak ada kebijakan pemerintah," kata Dahri.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Jakarta Utara mengaku telah memberikan informasi kepada warga Sunter Agung Perkasa sebelum penggusuran pada Kamis (14/11). Warga juga mengaku setuju, tetapi ada provokasi dari warga yang menyewa tanah secara ilegal.

Penggusuran itu sendiri dilakukan untuk mengatasi banjir yang sering menggenangi wilayah tersebut. Pemerintah Kota Jakarta Utara mengaku telah menyiapkan menara untuk tempat tinggal warga.(detik.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel