Bukalapak Hilang dari Play Store, Bisa Jadi karena Ini Alasannya

Bukalapak

Darirakyat.com - Kabar tidak sedap berhembus dari salah satu startup unicorn Indonesia, Bukalapak. Startup yang didirikan Achmad Zaky itu kini hilang lenyap dari Google Play Store.

Apes nian nasibnya Bukalapak ini. Sejak ownernya Achmad Zaky itu ikut-ikutan sok main politik, rating Bukalapak di Google Play Store terus anjllok. Dan kini kabar terbaru dari Aplikasi Bukalapak besutannya Ahmad Zacky itu terpantau tidak ada dari toko aplikasi ponsel Android, yakni Play Store.

Sejak Rabu malam (18/9/2029) hingga hari ini aplikasi Bukalapak belum muncul kembali di Google Play Store. Apes memang bagi Ahmad Zacky, tapi itulah fakta dan bukti sahih dari buah yang dipetik akibat hasil keminternya itu.

Kemungkinan besar aplikasi tersebut dihapus oleh Google Play Store karena melanggar aturan Play Store. Lho kok bisa aplikasi startup omzet triliunan rupiah melanggar aturan? Tentu saja bisa karena kemungkinan besar dilaporkan secara berjamaah oleh netizen.

Faktor lainnya bisa jadi aplikasi tutuplapak, eh salah, maksudnya Bukalapak, itu kena hack. Karena sebelumnya aplikasi Bukalapak situs e-commerce yang pertama kali dibuat pada awal 2010 oleh Achmad Zaky itu juga pernah kena hack dari hacker asal Pakistan yang menjual data 13 juta akun Bukalapak di Dark Web.

Bagi Anda yang masih menggunakan Bukalapak, saya himbau agar hati-hati, apalagi yang punya dana di Buka Dompet Bukalapak. Sebaiknya segera uninstall dan beralih ke portal belanja online yang lebih aman karena Bukalapak tidak aman.

Hati-hati dengan akun yang sengaja mengajak komunikasi seperti spam, terus menawar barang. Jangan mengklik atau membuka link yang masuk lewat email atau iklan berantai, karena bisa jadi Anda akan jadi korbannya. Saya anjurkan mendingan diuninstall saja, jangan ambil resiko.

Akan sia-sia dan percuma Anda laporkan ke Bukalapak karena mereka juga tidak mampu berbuat apa-apa jika saldo sudah lenyap. Kalau sudah begini, mau nangis darah pun tidak akan mengembalikan saldo seperti semula kembali.

Itulah sebabnya Bukalapak semakin ditinggalkan oleh para penggunanya. Selain itu seringkali terjadi banyak pengalaman kurang menyenangkan yang dialami oleh para pengguna Bukalapak saat berbelanja online di Bukalapak. Itulah sebabnya banyak orang jadi ogah belanja di Bukalapak.

Hacker yang berasal dari pakistan itu menjual data hasil retasannya itu secara eceran. Bila ditotal nilainya 1, 2431 bitcoin atau senilai US$ 5.000.

Kini tambah apes lagi bagi Bukalapak, aplikasi mereka hilang lenyap dari Google Play Store. Ini pelajaran yang sangat berharga bagi ownernya Bukalapak yang bernama Achmad Zaky itu. Kalau mau bisnis, ya bisnis saja tidak usah sok-sokkan sok jago main politik segala.

Sekarang baru kena batunya dan nyaho. Bisnis yang omzetnya itu sebelumnya trilounan rupiah dengan jumlah karyawan ribuan orang itu tumbang terkapar tak berdaya dan nyaris punah.

Dulu saat masih berjaya, Bukalapak ini menarik banyak sekali minat investor kelas kakap untuk menyuntikkan modal ke Bukalapak. Sejauh ini, tercatat ada Ant Financial, Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund, GIC dan Grup Emtek yang menyuntikkan modal ke Bukalapak.

Bukalapak kemudian dinobatkan sebagai startup unicorn keempat yang dimiliki Indonesia. Unicorn adalah sebutan untuk startup digital kapitalisasi pasarnya sudah mencapai minimal USD 1 miliar, sehingga membuat ownernya pun menjadi angkuh dan besar kepala.

Dan kini lihatlah nasib sial yang Bukalapak alami. Bukalapak dengan terpaksa harus mem-PHK-kan ratusan karyawan mereka, plus menutup kantor mereka di dua kota besar di Indonesia, yaitu di Medan dan Surabaya.

PHK tersebut menimpa sejumlah divisi. Itu semua sebagai akibat dan buah dari keminternya owner Bukalapak yang main politik karena BukaLapak diuninstall dan ditinggal secara berjamaah.

Bukan hanya itu saja, BukaLapak juga dapat punishment yang menyakitkan di-rating bintang satu secara berjamaah. Emang enak?

Moral story dan hikmah dari apesnya Bukalapak ini agar kalau jadi orang mbok ya hati-hati. Jangan merasa diri sudah sukses, lalu sembarangan keminter dan asal bacot buang sampah sembarangan. Karena hukum tabur tuai itu tak pernah ingkar janji.

Achmad Zacky mungkin tidak pernah menyangka bahwa sebaris cuitannya di Twitter yang ingin Presiden baru saat menjelang pilpres 2019 berakibat fatal tumbangnya bisnis mereka yang beromzet triliunan rupiah itu.

Yang sayangi pak Jokowi akan tetap menyanyangi pak Jokowi, dan itu pasti. Dan yang jelas tagar #UninstallBukaLapak itu sangat berpengaruh mematikan bisnis Bukalapak.

Bukalapak sebentar lagi gulung kasur karena aplikasi nyungsep ratingnya, nilai saham merosot, profit hilang, Investor ngacir, kini menghilang dari Google Play Store. Sakitnya tuh di sini (sambil tendang laptop dan injak-injak logo Twitter).

Salam tumbang.

(Argo, seword.com)




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel