Polisi Dalami Peran Korlap Aksi Kepung Asrama Mahasiswa Papua Tri Susanti di Surabaya

Susi Tri Susanti


Darirakyat.com - Nama Susi Tri Susanti yang menjadi korlap aksi penggerudukan dan pengepungan asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya Timur, ramai dipergunjingkan.

Pasalnya, akibat aksi di bawah komando Tri Susanti itulah yang disebut-sebut menjadi pemicu kerusuhan di Papua.

Karena itu, Mabes Polri pun kini tengah mendalami peran perempuan yang kerap dipanggil Mak Susi itu dalam aksi dimaksud.

Demikian disampaikan Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Asep Adi Saputra kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (22/8/2019).

“Ya kami masih melakukan pendalaman terhadap informasi itu,” kata Asep.

Di sisi lain, terkait penyelidikan yang dilakukan Partai Gerindra terhadap Susi, polisi memilih wait and see.

“Kami juga melihat reaksi partai yang bersangkutan sedang melakukan investigasi terhadap yang bersangkutan. Kami tidak di area itu, tapi kami lihat perkembangannya,” jelasnya.

Untuk diketahui, Susi Tri Susanti disebut-sebut merupakan kader Partai Gerindra.

Namanya juga pernah tercatat sebagai caleg partai berlambang kepala burung Garuda untuk DPRD Kota Surabaya.

Ia tercatat sebagai calen nomor urut delapan dan bertarung di Dapil Surabaya III.

Sebelumnya, Susi Tri Susanti pun akhirnya muncul setelah ramai video pernyataan wawancaranya yang menyebut adanya bendera Merah Putih dirusak dan dibuang ke selokan.

Ia tercatat sebagai calen nomor urut delapan dan bertarung di Dapil Surabaya III.

Sebelumnya, Susi Tri Susanti pun akhirnya muncul setelah ramai video pernyataan wawancaranya yang menyebut adanya bendera Merah Putih dirusak dan dibuang ke selokan.

Ia lantas menyampaikan permohonan maaf di depan media terkait teriakan rasis yang terjadi dalam aksi dimaksud.

Akan tetapi, permintaan maaf itu dilontarkannya dengan mengatasnamakan masyarakat Surabaya.

Permintaan maaf itu disampaikan di Mapolda Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani, Surabaya Selatan, Selasa (20/8/2019).


“Kami atas nama masyarakat Surabaya dan dari rekan-rekan ormas menyampaikan permohonan maaf apabila ada masyarakat atau pihak lain yang sempat meneriakkan itu,” ucapnya. (pojoksatu.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel