Cakep..! Walikota Montreal Batalkan Formula E Demi Lindungi Warganya! Ini Alasannya

Pak Anies, Walikota Montreal Batalkan Formula E Demi Lindungi Warganya! Ini Lho Alasannya!

Darirakyat.com - Yang lagi rame sekarang adalah soal Jakarta yang katanya Anies akan jadi tuan rumah lomba balap Formula E. Terus terang saya baru tahu ada yang namanya Formula E. Lomba balap mobil listrik ini memang membawa konsep yang bagus, yakni ramah lingkungan. Namun, karena kurang begitu populer, saya pun bertanya-tanya soal imbal balik penyelenggaraan lomba ini di Jakarta. Kalau menurut Anies sih, event ini akan menggerakkan perekonomuan Jakarta hingga lebih dari Rp 1,2 triliun Sumber.

Namun, belum sempat saya menelisik soal klaim keuntungan ekonomi ini, media maupun para netizen sudah mengungkap hal lain. Yang koplak. Yakni bantahan dari Federasi Otomotif Internasional (FIA) Formula E terhadap klaim Anies. Menurut juru bicara mereka, pihaknya belum dapat membuat keputusan soal Jakarta sebagai tuan rumah event ini. "Kami sedang dalam diskusi lanjutan tetapi belum dapat membuat pengumuman apa pun," ujar juru bicara Formula E, dikutip dari motorsport.com, seperti yang dilansir kompas.com Sumber. Jadi, maksudnya Anies ini melakukan pengibulan? Saya jadi ingat dengan janji OK OCE dimodalin tapi ternyata tidak dikasih modal. Juga janji program Rumah DP Rp 0 yang ternyata bukan rumah tapak dan tidak untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Anies, Anies…. Wkwkwk lah buat JKT58…

Ketika saya membaca lebih banyak soal Formula E ini, ada satu hal yang saya temukan. Dan saya kira ini perlu disebarkan agar para warga Jakarta tahu. Ini juga berhubungan dengan soal perekonomian. Salah satu yang jadi concern saya. Jangan lupa, perlu dana untuk jadi tuan rumah balapan Formula E. Apakah modal sebanding dengan profit? Nah, ini saya pastikan bisa dihitung dan dijawab oleh Jokowi, BTP maupun Djarot. Oh iya, gubernurnya kan Anies yak. Saya yakin Anies bisa menyebut angka modalnya, namun , apakah Anies bisa menghitung profitnya? Terutama buat rakyat Jakarta? Sebuah pertanyaan yang sulit dijawab hehehe….

Ok, yang saya ingin share adalah pengalaman Kota Montreal di Kanada sebagai tuan rumah Formula E. Pada tahun 2017, Kota Montreal menjadi tuan rumah dua putaran Formula E, tepatnya pada tanggal 29 dan 30 Juli 2017. Ini untuk periode balapan 2016/2017. Rencananya untuk periode tahun selanjutnya 2017/2018, Kota Montreal akan menjadi tuan rumah lagi untuk putaran final. Tepatnya untuk tanggal 28 dan 29 Juli 2018. Namun untuk kedua putaran ini Kota Montreal membatalkannya.

Kenapa? Pada tahun 2017, terjadi pergantian Walikota Montreal. Walikota baru, Valerie Plante lah yang memutuskan pembatalan ini. Dilansir cbc.ca, sesudah dilantik, Valerie mendapatkan data bahwa para pembayar pajak harus menanggung biaya sebesar 35 juta dollar (hampir Rp 500 miliar) untuk penyelenggaraan balapan tersebut. "Para warga Montreal sudah memastikan bahwa kami tidak akan buang-buang uang dalam proyek yang tidak terencana dengan baik dan tidak menguntungkan mereka,” ujar Valerie (*"Montrealers have made it clear that we can't waste their money on poorly planned projects that don't serve them”*). Jleb banget ya!

Ternyata, pasca penyelenggaraan event pertama di bulan Juli 2017, pihak penyelenggara malah punya utang besar kepada para investor. Yakni sebesar 6,2 juta dollar berupa tagihan dan 9,5 juta dollar penambahan utang terhadap kreditor. Ini merupakan biaya tambahan dari investasi Kota Montreal sendiri (semacam APBD-nya) sebesar 24 juta dollar selama 6 tahun Sumber. Saya kira, Anies juga perlu memaparkan kepada publik, dari mana asal dana penyelenggaraan balapan Formula E ini. Apakah ada investor yang menanggung semua dana? Apakah semuanya dari APBD? Atau kerjasama APBD dan investor?

Di artikel berita yang sama juga disebut tentang hal-hal negatif yang diberitakan para media pasca penyelenggaraan event sebelumnya, pada 2017. Event Formula E itu dikritik karena berbiaya tinggi, menghalangi lalu lintas dan menghalangi aktivitas para warga sekitar lokasi lomba itu. Namun pihak penyelenggara, sebuah organisasi nirlaba bernama “Montreal it’s electric”, berusaha ngeles dari urusan utang piutang dengan mengatakan bahwa semua negosiasi kontrak dilakukan sendiri oleh pejabat walikota Montreal sebelum Valerie.

Pembatalan oleh Bu Walikota Valerie ini memang janjinya saat berkampanye dalam pemilihan walikota. Janji ini merupakan jawaban atas kritik publik atas pemakaian dana kota (semacam APBD) atas lomba Formula E dan lokasi ajang balap yang memaksa penutupan jalan-jalan di tengah kota Montreal. “Apa keuntungan ekonominya? Apakah sebanding dengan para warga yang merasa terperangkap dan berbagai bisnis yang merugi?” ujar Valerie (*"What were the economic benefits? Was it worth it for the citizens who felt trapped and the businesses that lost money?"*). Mungkin ketegasan Valerie ini yang menyebabkan dia terpilih jadi walikota Montreal. Keputusan Valerie didukung oleh sekelompok warga yang menentang penyelenggaraan event tersebut. Waah, ibu walikota ini mengingatkan saya pada Ibu Risma, Walikota Surabaya yang tegas, pandai berhitung dan menyayangi warganya.

Nah, bagaimana dengan Jakarta? Apakah Anies sudah berdiskusi dengan DPRD tentang penyelenggaraan balap Formula E ini? Dan yang penting, dananya dari mana dan profitnya ada atau tidak? Jangan sampai para warga malah merasa direpotkan dan malah tidak mendapatkan keuntungan. Walaupun ada perputaran uang, kalau hanya perusahaan besar saja yang menikmati, buat apa? Tapi mungkin JKT58 pikirannya nggak nyampe ke sana, pokoknya asal santun aja.. Wkwkwk…! Demikian kura-kura…


https://seword.com/umum/pak-anies-walikota-montreal-batalkan-formula-e-demi-lindungi-warganya-ini-lho-alasannya-vb2EdGRngi
(Ninanoor, seword.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel