Pindad Dan Esemka Bekerjasama Memproduksi Kendaraan Berbasis Listrik Dalam Negeri

Sejumlah mobil pickup terparkir di halaman pabrik mobil Esemka di Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (22/10/2018)

DARIRAKYAT.COM - Jakarta, Pindad dan Esemka telah menandatangani nota kesepahaman terkait pengembangan industri otomotif nasional. Kerjasama tersebut bakal membuat keduanya memproduksi kendaraan berbasis listrik di dalam negeri.

Dijelaskan Direktur Utama Pindad Abraham Mose, perusahaannya mendapat tugas menyediakan motor listrik untuk kendaraan yang diproduksi Esemka. Menurut Abraham, Pindad mendapat kepercayaan karena sudah mempunyai kemampuan urusan teknologi kendaraan ramah lingkungan.

"Jadi itu sebenarnya sudah lama kami dengan Esemka melakukan kerjasama, dari Pindad menyiapkan lini elektrik motor. Kemudian kami punya kemampuan, juga sudah buat purwarupa," kata Abraham dihubungi, Senin (1/4).


Abraham menjelaskan produk perdana hasil kerja sama ini berupa kendaraan komersial, yaitu pikap. Tidak berhenti sampai di situ, dikatakan juga Pindad akan menyuplai teknologi listrik untuk model mobil penumpang Multi Purpose Vehicle (MPV) dan sedan buatan Esemka.

Kesiapan Teknologi Listrik

Abraham menilai untuk masuk ke era mobil listrik, baik Esemka maupun Pindad sudah siap dari berbagai hal meliputi pabrik, teknologi, hingga sumber daya manusia (SDM). Kata Abraham lagi, produksi mobil listrik tersebut akan dilakukan di pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah.

Kendati demikian, ia belum dapat memastikan kapan produksi dimulai. Start produksi, menurut Abraham, hanya tinggal menunggu 'ketuk palu' dari Adiperkasa Citra Esemka Hero (ACEH) sebagai perusahaan pemegang lisensi merek Esemka saat ini.

"Sekarang tinggal menunggu bagaimana kelanjutan produksi dari Esemka. Tapi dari kesiapan SDM dan kemampuan saya rasa sih sudah siap," ucapnya.

Menurutnya sudah saatnya Indonesia membuktikan bahwa merek nasional juga dapat memberi kontribusi nyata untuk urusan otomotif. Abraham pun meminta doa agar buah kerjasama dengan Esemka segera diproduksi.

"Sudah saatnya kita masuk untuk produksi kendaraan listrik," kata Abraham.


Impor Komponen dari Jepang dan China

Abraham menjelaskan sebagian komponen motor listrik untuk Esemka diimpor dari Jepang dan China. Menurut dia, saat ini impor merupakan jalan satu-satunya yang bisa diambil sembari mempelajari kemungkinan mengembangkannya menjadi produksi lokal agar harga jual bisa lebih murah.

"Kami memulai dari akhir dan menuju ke hulu biar tidak ketinggalan, itu adalah konsep teknologi yang bagus. Jadi kami ciptakan motor listrik baru masuk ke hulunya, apa yang masih impor ya kami harus bangun. Termasuk kendaraan tempur, baja anti peluru masih banyak yang impor," kata dia.

Abraham mengaku tidak mengetahui apakah Esemka menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk merealisasikan produksi kendaraan listrik selain bersama Pindad.

"Saya tidak tau siapa saja yang ikut. Tapi antara Esemka dengan Pindad memang itu sudah lama dirintis karena memang melihat kemampuan SDM kami. Melihat kami produksi motor listrik, kemudian fasilitas mesin kita, dan membuat purwarupa, dan mereka minta untuk kami punya kerjasama dengan Esemka," ungkap Abraham.



cnnindonesia

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel