Marsekal TNI Hadi Tjahjanto Calon Tunggal Usulan Pak Jokowi, Simak Begini Rekam Jejaknya…
Sunday, 3 December 2017
Edit
Darirakyat.com -- Mensesneg Pratikno menyerahkan nama calon Panglima TNI usulan
Presiden Joko Widodo ke DPR. KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto diajukan sebagai
calon tunggal pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Saya menerima Mensesneg Pratikno yang menyampaikan surat dari
presiden tentang rencana pemberhentian dengan hormat Panglima TNI Jenderal
Gatot Nurmantyo," ujar Wakil Ketua DPR Fadli Zon usai menerima Pratikno di
Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/12/2017).
"Pergantian kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai
Panglima TNI yang baru. Hanya satu nama (tunggal) yang tadi disampaikan,"
imbuhnya.
Pimpinan DPR menurut Fadli
akan langsung menggelar rapat bersama pimpinan fraksi. Rapat Badan Musyawarah
akan digelar siang nanti.
"Surat saya terima dan juga diserahkan langsung kepada Plt Sekjen
DPR ibu Damayanti untuk segera diproses. Hari ini kita rapim nanti siang
rencana nya dan Bamus karena ada beberapa agenda juga," jelas Fadli.
Seperti diketahui, Jenderal Gatot Nurmantyo akan memasuki masa pensiun
pada Maret 2018. Presiden Jokowi mengirimkan nama calon pengganti Jenderal
Gatot sebagai Panglima TNI untuk diuji oleh DPR.
"Ya nanti aja lah, (tanya pada) Pak Fadli," ucap Pratikno saat
tiba di DPR, pagi ini.
Seperti apa rekam jejak Hadi yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris
Militer Jokowi itu? Berikut 2 hal yang perlu kamu tahu mengenai Hadi.
Lahir di Malang, Jawa Timur, 8 November 1963, Marsekal hadi adalah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Udara lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 dan Sekolah Penerbang TNI AU 1987. Berdasarkan Keputusan Presiden, pada 18 Januari 2017 ia mendapat amanat jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Udara/KSAU. Berikut infografisnya:
1. Lulusan Akademi Angkatan Udara
Hadi merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 dan ikut Sekolah
Penerbangan TNI Angkatan Udara pada tahun 1987. Dia kemudian mengawali karir di
Skuadron 4 yang bermarkas di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa
Timur.
Skuadron 4 berfungsi mengoperasikan pesawat angkut ringan untuk operasi
dukungan udara, SAR terbatas dan kursus penerbang pesawat angkut. Hadi ketika
itu bertugas menjadi pilot pesawat angkut Cassa.
Pada tahun 1993, karirnya meningkat dengan menjadi Kepala Seksi Latihan
Skuadron 4 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh. Di tahun 1996, ayah dua putera
itu tidak lagi mengurusi pesawat angkut ringan. Dia kini memimpin pesawat
angkut berat sebagai Komandan Flight Ops A Flightlat Skuadron Udara 32 Wing 2
Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh.
Karir pria berusia 53 tahun itu terus meroket hingga berhasil menjadi Komandan
Lanud Adi Sumarno di tahun 2010-2011. Kemudian, Hadi juga didapuk menjadi
Direktur Operasi dan Latihan Basarnas pada 2011-2013. Dengan menduduki jabatan
itu, Hadi resmi memperoleh pangkat bintang satu.
Wajahnya semakin dikenal media ketika dia ditunjuk menjadi Kepala Dinas
Penerangan TNI AU pada periode 2013-2015. Suami dari Nanik Istumawati itu
kemudian menjadi Komandan Lanud Abdulrachman Saleh pada tahun 2015.
Hadi tercatat pernah dua kali memperoleh promosi dalam waktu tiga tahun.
2. Sempat masuk lingkaran Istana
Bagi Jokowi, Hadi bukanlah orang asing lantaran pernah menjadi Sekretaris
Militer Presiden pada akhir tahun 2015 hingga awal tahun 2016. Mutasi dan
promosi personil TNI itu tertuang dalam Keputusan Panglima TNI nomor:
Kep/593/VII/2015 tanggal 25 Juli 2015.
Begitu dirotasi masuk ke Istana, pangkat Hadi juga naik dari Marsekal
Pertama menjadi Marsekal Madya. Kurang dari tiga bulan, Hadi kembali
dipromosikan menjadi Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan pada tahun
2016-2017.
Dengan dipilih oleh Jokowi sebagai KSAU maka secara otomatis pangkat Hadi
pun juga naik. Pangkatnya naik dari bintang tiga menjadi jenderal bintang empat.