7 Ramalan Gus Dur, No 6 Sudah Terbukti Tinggal yang Terakhir Menunggu Ini


Darirakyat.com -- Meski telah tiada, nama Presiden Keempat Republik Indonesia Gus Dur masih tetap jadi perbincangan.

Bulan Mei lalu, video tentang ramalan mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau yang kerap disapa Gus Dur menjadi berita terpopuler di TribunWow.com.

Dalam video itu beberapa tokoh seperti mantan Kapolri Sutarman, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, KH Said Aqil Siradj dan beberapa tokoh lainnya tampak memberikan kesaksian mengenai sosok Gus Dur.

Prediksi Gus Dur yang disampaikan pada beberapa tokoh ini terbukti benar-benar terjadi.

Para tokoh ini kemudian bercerita dan terekam video dalam berbagai acara.

Berikut ini enam ramalan Gus Dur yang terbukti berdasar video yang diunggah di media sosial Youtube.

1. Tahun 1998 Gus Dur memprediksi Presiden Soeharto lengser dari kursi kepresidenan

Rekaman video testimoni KH Bukhori Masruri saat Haul Gus Dur keempat.

"11 bulan sebelum Soeharto jatuh, Saya Gus Dur, Mustofa Zuhad, Thoha pengurus NU Jogja."

"Di kamar diajak bicara berbagai hal masalah tapi tiba-tiba Gus Dur bilang dalam Bahasa Jawa."

"Wis rasah ngrembuk kuwi, Pak Harto sedelo meneh jatuh (Sudah tak usah bicara itu, sebentar lagi pak Harto jatuh)."

"Kulo gumun Pak Harto iso jatuh pie (Saya heran bagaimana mungkin Pak Harto bisa jatuh) padahal saat itu Pak Harto diangkat menjadi Jenderal bintang lima artinya didukung oleh kekuatan bersenjata, didukung oleh kekuatan politik, didukung oleh kekuatan ekonomi dan didukung oleh opini publik."

Demikian disampaikan oleh KH Bukhori pada rekaman video tersebut.

Saat itu Soeharto tak mungkin bisa lengser, tapi kenyataannya bisa.

2. Tahun 1999 Gus Dur memprediksi dirinya sendiri yang akan menjadi Presiden RI keempat

Testimoni Luhut Binsar Pandjaitan saat haul Gus Dur keenam di Jakarta.

Suatu ketika Luhut bertemu dengan Gus Dur, dan mengatakan jika Luhut tak perlu berangkat jadi Duta Besar karena sebentar lagi Gus Dur akan jadi presiden.

Luhut sempat bengong dan tak mempercayai omongan Gus Dur.

"Ndak Pak Luhut betul, ini kyai saya ada sembilan ada dari Lampung, dari, dari manalah gitu. Saya dapat bisikan kalau saya jadi presiden." ujar Luhut menirukan omongan Gus Dur.

Dalam video tersebut Luhut tertawa kemudian disambut tawa dari khalayak ramai di situ.

"Ah udahlah, dalam hati suka-sukamu lah," ujar Luhut.

Luhut kemudian menyampaikan kalau ia tak mungkin batalkan jadi dubes.

Kemudian Luhut berangkat menjadi dubes pada bulan September.

"Loh kok nama Gus Dur sama Megawati udah mulai hitung-hitungan."

"Loh kok Gus Dur namanya menang suaranya."

"Tiba-tiba Presiden Republik Indonesia terus ada sholawat itu menang Gus Durnya."

"Loh, Gus Dur Presiden Republik Indonesia, saya gak percaya."

Khalayak di acara haul tersebut tertawa.

"Itu baru omong beberapa minggu lalu atau beberapa bulan lalu itu jadilah presiden beliau," ungkap Luhut.

Lalu ada video potongan saat Gus Dur menang suara, Megawati tampak menangis dan akhirnya Gus Dur jadi Presiden dan Megawati Wakil Presiden.

3. Tahun 2010 Gus Dur memprediksi KH Said Aqil akan menjadi Ketua Umum PBNU

Dalam video terlihat sebuah artikel dari website resmi milik NU yakni NU Online.

Pada judul tertera 'Gus Dur Ramalkan Said Aqil Ketua Umum PBNU setelah 55 Tahun'

Ramalan Gus Dur menjadi kenyataan, Said Aqil terpilih pada Muktamar ke-32 NU di Makassar pada usia 56 tahun.

Cerita tersebut disampaikan sendiri oleh Said Aqil saat acara tasyakuran sukses Muktamas di PP GP Ansor.

"Saya tidak menceritakan ini sebelum Muktamar, nanti dikira kampanye," kata Said bergurau seperti tertulis pada artikel tersebut.

Pada Muktamr ke-30 NU di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, said Aqil yang bertugas sebagai ketua panitia pusat berniat mengajukan diri sebagai calon ketua umum dan Gus Dur tidak setuju.

"Nanti sampeyan itu baru jadi Ketua Umum PBNU setelah umur 55," kata Gus Dur seperti ditirukan Said Aqil.

"Saya tidak mengada-ngada, ada saksinya santri-santri saya di Ciganjur," ujar Said.

Namun Said tetap maju dan akhirnya kalah bersaing dengan KH Hasyim Muzadi pada Muktamar ke-31 NU di Solo, Said masih berusia 50 tahun.

4. Tahun 2013 Gus Dur memprediksi Jenderal Sutarman akan menjadi Kapolri

Selanjutnya adalah pengakuan dari Jenderal Sutarman saat Haul Gus Dur keempat di Cianjur.

"Pak Tarman nanti akan jadi Kapolda, Kapolda Metro nanati lalu jadi Kapolri. Almhamdullilah apa yang diucapkan beliau terlaksana betul," ujar Sutarman.

5. Tahun 2014 Gus Dur memprediksi Jokowi akan menjadi presiden

Dalam sebuah artikel di NU Online diceritakan mengenai ramalan Gus Dur yang memprediksi jika Joko Widodo akan menjadi Presiden RI.

Padahal saat itu Jokowi masih menjabat sebagai Walikota Solo.

"Saya masih ingat tanggalnya 8 Januari 2006, Gus Dur hadir di Solo dalam acara 'Njejegake Sakaguru Nusantara (Menegakkan Kembali Sokoguru Nusantara)' untuk menyampaikan orasi, pandangan-pandangannya dari berbagai perspektif tertutama dalam bidang politik," ujar Husein Syifa, koordinator Gusdurian Jawa Tengah pada artikel tersebut.
Saat itu sebelum orasi Gus Dur dialog bersama KH Moeslim Rifai (Mbah Liem) dan Jokowi saat itu baru sekitar 6 bulan jabat Wali Kota Solo.

Mbah Liem menepuk pundak Gus Dur,"Njenengan harus jadi presiden lagi Gus?"

"Mboten ngaten (tidak begitu), Mbah," jawab Gus Dur.

"Siapapun yang dikehendaki rakyat, termasuk Pak Jokowi ini, kalau dia jadi Wali Kota yang bagus, kelak juga bisa jadi presiden!"

Jokowi yang disebut namanya oleh Gus Dur hanya tersenyum dipikirnya hanya bercanda Gus Dur ini tapi ternyata kini menjadi kenyataan.

6. Tahun 2015 Gus Dur memprediksi Ahok akan menjadi gubernur

Gus Dur juga pernah meramalkan jika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan menjadi gubernur.

Hal iu disampaikan oleh Gus Dur kepada Ahok saat Pemilu di Bangka Belitung, kampung halaman Ahok.

"Gus Dur kasih semangat waktu kita gagal di Babel," ujar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Udahlah Gus gak usah gugat-gugatlah orang Cina gak bisa jadi gubernur Gus. Gus Dur kasih semangat, ikut kampanye," ujar Ahok di acara Rosi Kompas TV.

"Siapa bilang, jangankan jadi gubernur jadi presiden aja kamu bisa," ujar Ahok menirukan ucapan Gus Dur saat itu.

7. Menunggu terbuktinya ucapan Gus Dur

Ramalan Gus Dur tentang Ahok yang pertama sudah terbukti.

Ahok diangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang naik menjadi Presiden RI.

Namun apakah Ahok bisa menjadi presiden sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Gus Dur?


Ini video ramalan Gus Dur selengkapnya:





Sumber: wartakota.tribunnews.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel