Simak, Sejumlah Perbedaan Antara "Arab Ori" dan "Arab KW"
Thursday 5 October 2017
Edit
Darirakyat.com -- Jika Anda masih bingung membedakan antara "Arab Ori" dan
"Arab KW", saya beri beberapa "ciri utama" sehingga Anda
mudah mengenali di lingkungan Anda. Yang saya maksud "Arab Ori"
disini adalah masyarakat Arab di kawasan Arab dan Timur Tengah khususnya.
Sedangkan "Arab KW" adalah orang-orang "setengah Arab" atau
orang non-Arab tetapi berdandan ala Arab.
"Arab
Ori" itu, dari segi penampilan fisik, hidungnya suka menonjolkan diri
alias mancung, sementara hidung "Arab KW" itu "hidung
pemalu" alias "mancung ke dalam" he he. Kalau soal tampang,
tidak semua "Arab Ori" itu ganteng-ganteng dan cantik-cantik seperti
putra-putri Raja Salman yang saya lihat banyak digemari para ibu dan bapak,
mas-mas dan mbak-mbak di Indonesia he he. Yang tampangnya pas-pasan kayak saya
juga banyak he he.
"Arab
Ori" itu kebarat-baratan, sementara "Arab KW" itu
"kearab-araban". "Arab Ori" menganggap Barat adalah simbol
kemajuan teknologi, pendidikan, peradaban, dan modernisme yang perlu dikloning,
sedangkan "Arab KW" memandang Barat adalah "kebudayaan
kapir-Kristen-Yahudi" yang haram untuk ditiru.
"Arab Ori", terutama generasi muda kota, suka mengenakan
pakaian kasual ala Barat, sedangkan "Arab KW" suka memakai jubah
(biar tampak seperti Arab eh salah, maksudku, "nyunah rasul"). Para
perempuan muda Arab juga sama sangat modis dan bergaya dalam hal berpakaian
(apalagi kalau di Luar Negeri).
"Arab
Ori", kalaupun memakai jubah sebagai pakaian tradisional mereka di
acara-acara tertentu, ukurannya pas atau matching dengan bentuk tubuh sehingga
tampak elegan dan enak dipandang. Desain jubahnya pun beraneka ragam. Kalau
"Arab KW" ada yang kurang matching dan kedodoran kalau pakai jubah he
he, meskipun ada juga yang pas dan matching sih.
"Arab
Ori" berlomba-lomba menempuh pendidikan di Barat (Amerika, Kanada, Eropa
Barat, Australia, dlsb) supaya kelak bisa mendapat pekerjaan yang keren,
bergengsi dan bergaji tinggi, serta meningkat status sosial mereka di
masyarakat. Sedangkan "Arab KW" mimpi dan "ngences" banget
ingin sekolah di negara-negara Arab karena dianggap sebagai "sumber
otentik" Islam.
"Arab
Ori" berlomba-lomba ingin menjadi masyarakat yang maju, modern, dan
berpikiran jauh ke depan. Sementara "Arab KW" berlomba-lomba kembali
ke masa lampau keislaman karena dipandang lebih murni dan bisa mengantarkan ke
surga.
"Arab
Ori" (khususnya yang di kawasan Arab Teluk, bahkan Libanon, Mesir, Yordania,
dlsb) gandrung dengan Bahasa Inggris (kecuali Arab Aljazair dan Maroko yang
berbahasa Perancis). Kalau "Arab KW" gandrung dengan Bahasa Arab
karena dianggap sebagai "bahasa surga".
"Arab
Ori" makannya nasi kebuli, nasi kabsah atau biryani. Kalau "Arab KW"
nasi bungkus dengan semur jengkol dan ikan teri he he.
Ada
lagi? **
(redaksiindonesia.com)