Detik-detik Fahri Hamzah Diduga Tertidur saat Presiden Jokowi Pidato, Netizen: Kemiringan 7 Derajat


Darirakyat.com - Video postingan akun Instagram terverifikasi milik Sekretariat Kabinet @sekretariatkabinet bikin heboh lantaran terekam Fahri Hamzah yang diduga tertidur, Jumat (18/8/2017).

Seperti diketahui sebelumnya beredar foto-foto Fahri Hamzah diduga tertidur saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) pidato.

Tak sedikit netizen yang menilai bisa saja itu editan, tapi ternyata setelah muncul postingan ini, tampak jelas kalau Wakil Ketua DPR RI ini diduga tertidur.

Akun @sekretariatkabinet posting momen penggalan Presiden Jokowi pidato dan beberapa saat sebelum meneriakkan pekikan merdeka.

Tak sengaja tampak Fahri Hamzah dengan kepala miring dan mata terpejam diduga tertidur.
Netizen yang melihat tayangan video tersebut ramai-ramai menduga kalau Fahri Hamzah tertidur.

Pada video itu tampak Fahri Hamzah menyandarkan kepala, miring dan mata terpejam.



Berikut komentar-komentar netizen tanggapi video tersebut.

Wawandedikristiyanto: Kok yg di belakang seperti yg di omongkan ya miring miring selama ini dia minta renovasi ternyata bukan gedungnya TAPI orang yg di dalamnya...

Hadi_anugroho: Yang dibelakang itu gimana sih???? Kemiringannya kok parah ya??? Berarti dia harus diganti itu dengan yang baru. Kalau enggak ntar tambah roboh dan gak bisa ngapa-ngapain....... wkwkwkwkwkwwkwwk.

Bowowsatriowibowo: Kok ya masih aja dipake org ngantukan kayak gitu...Parahhhhh. Tu yg duduk dibelakang...tuhh. Kalau Pak Jokowi Top buanget. Saya suka saya suka.

11depurnomo: Yang dibelakang miring 7 Derajat tuh huahahah.

Novan_trisna_maulanta: Ada yg pingsan dibelakng..#mngkindialelah.. heuheuheu.
Anggunmalau: Salfok sm yg tidur njirrr

Aulia290991: Itu yang di belakang tidur ya..ya tuhan ntu bapak fahri masi sempet2nya bobo..sumpah ngakak sama yang di belakang bpa president..#sayabanggapunyapresidentkayabapakjokowi
Bramadnan: Bang fahri ngantuk.

Galangdkw: itu belakang tidur min,zZz.

Tjhinhendri: Bang fahri abis begadang smlman. Hahaha.

Okanuantara: Min latar belakang videonya kok ga disensor ? Ada penampakan yg menyakitkan mata. Awas ditegur KPI lo.

Pidato Presiden Jokowi

Presiden Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan saat Sidang Tahunan MPR Tahun 2017 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017) lalu.

Sidang tersebut dalam rangka HUT Ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia. 

Seperti dilansir dari Kompas.com, Presiden Jokowi bersyukur atas pencapaian Indonesia usai menyatakan kemerdekaannya 72 tahun silam.

Kendati demikian, ia tak memungkiri bahwa tidak semua masyarakat bisa merasakan kemerdekaan dalam wujud pemerataan kesejahteraan.

"Kita menyadari bahwa belum semua rakyat Indonesia merasakan buah kemerdekaan. Kita menyadari bahwa manfaat pembangunan belum sepenuhnya merata di seluruh pelosok tanah air," ujar Jokowi dalam pidato di Gedung MPR, Jakarta, Rabu.

Langka dan Unik, Anak-Ibu Ini Sama-sama Lahir di Tanggal 17 Agustus

Jokowi juga menyadari bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana termaktub dalam sila kelima belum sepenuhnya bisa diwujudkan.

Oleh karena itu, kata dia, di tahun ketiga masa bakti Kabinet Kerja, pemerintah akan fokus pemerataan ekonomi yang berkeadilan.

"Kami ingin rakyat-rakyat Indonesia yang berada di pinggiran, di kawasan perbatasan, di pulau-pulau terdepan, di kawasan terisolir merasakan hadirnya negara, merasakan buah pembangunan, dan merasa bangga menjadi Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, keadilan sosial harus mampu diwujudkan secara nyata dalam kehidupan segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Rakyat di Aceh, kata dia, harus bisa merasakan pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, pelayanan sanitasi dan air bersih, maupun pelayanan transportasi yang sama baiknya dengan yang dirasakan di daerah lain.

Jokowi juga ingin agar kemudahan mendapatkan BBM, harga bahan pokok terjangkau, hingga program kartu-kartu "sakti" pemerintah juga bisa dirasakan hingga ke wilayah pelosok. Ia meyakini dengan pemerataan ekonomi yang berkeadilan, rakyat Indonesia akan semakin bersatu.

Di samping itu, pembangunan yang berkeadilan akan memperkuat Indonesia dalam menghadapi persaingan global.

"Tidak ada yang merasa menjadi warga negara kelas dua, warga negara kelas tiga. Karena semuanya adalah warga negara Republik Indonesia. Semuanya setara mendapatkan manfaat dari pembangunan," kata Jokowi.
 (TribunWow.com/Rimawan Prasetiyo)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel