Mangkrak 20 Tahun, Proyek Panas Bumi di Maluku Akhirnya Jalan
Sunday, 2 July 2017
Edit
Darirakyat.com, Maluku Tengah - Proyek
pembangkit listrik panas bumi (PLTP) Tulehu di Desa Suli dan Tulehu, Kabupaten
Maluku Tengah, akhirnya mulai berjalan. Groundbreaking yang ditandai
pengeboran pertama sumur panas bumi dilakukan PLN hari ini.
PLN sebenarnya sudah mengantongi konsesi Wilayah Kerja Panas
Bumi (WKP) Tulehu dari pemerintah sejak tahun 1997 alias 20 tahun lalu. Tapi
ladang 'harta karun energi' ini baru digarap sekarang.
Direktur Bisnis Regional Maluku-Papua PLN,
Haryanto WS, menuturkan bahwa proyek PLTP Tulehu 2 x 10 MW sempat terbengkalai
20 tahun karena terhambat persoalan lahan dan kesulitan mencari pendanaan.
"Pertama masalah loan, kemudian ada masalah tanah,"
kata Haryanto saat ditemui di Desa Tulehu, Rabu (20/6/2017).
Direktur Perencanaan Korporat PLN, Nicke
Widyawati, menambahkan bahwa persiapan proyek cukup panjang. Perlu survei dan
kajian yang matang karena bisnis panas bumi berisiko tinggi. "Pengembangan
panas bumi berisiko tinggi, jadi beberapa survei harus dilakukan, FS (feasibility
study) harus
matang," ujarnya.
Kini PLN ingin ngebut di proyek ini. "Sekarang kita
percepat prosesnya sehingga bisa mulai groundbreaking, pengembangan
panas bumi bisa segera kita lakukan. Ke depan kita enggak berlama-lama lagi,
tapi dengan tetap melakukan semua tahapan agar semua risiko teridentifikasi
dengan baik," tukas Nicke.
Segala persiapan, mulai dari pembebasan lahan
hingga pembangunan infrastruktur pendukung telah dilakukan. Sekarang PLN
melakukan 4 pengeboran sumur panas bumi.
Pada tahap pertama, PLN mengembangkan dulu energi panas bumi
sebesar 20 MW. Total potensi di WKP Tulehu mencapai 60 MW. Seiring dengan
peningkatan kebutuhan listrik di Maluku, ke depan kapasitas PLTP Tulehu akan
terus diperbesar.
"Kami sudah melakukan pembebasan lahan dan pembangunan
infrastruktur. Jalan dan sebagainya sudah siap, kita tinggal melakukan
pengeboran. Untuk tahap pertama kita mengebor 3 sumur produksi dan 1 sumur
injeksi. Dengan tingkat pertumbuhan demand 11% per tahun
di Maluku, tahap pertama kami kembangkan 20 MW," tutupnya. (detik.com)