Kasus Corona Naik Lagi, Korsel Kembali Terapkan Pembatasan. Ternyata Virus Terdeteksi di Keyboard Hingga Mouse Komputer Kantor

Workers wearing protective gear spray disinfectant as a precaution against the COVID-19 coronavirus in a local market in Daegu, South Korea, Sunday, Feb. 23, 2020. South Korea's president has put the country on its highest alert for infectious diseases and says officials should take  Ilustrasi virus corona di Korea Selatan. 

Darirakyat.com - Virus corona terdeteksi di keyboard komputer, mouse, dan laptop yang digunakan oleh karyawan di pusat logistik perusahaan raksasa e-commerce Coupang, Bucheon. Hal tersebut dinyatakan oleh otoritas kesehatan Korea Selatan pada Jumat (29/5/2020).

"Kami telah mengumpulkan sampel dari kantor di lantai dua pusat Bucheon dan menjalankan tes. Kami menduga mereka yang menggunakan perangkat itu mungkin membawa virus," kata Jung Eun-kyeong, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) selama konferensi pers.

Dilansir dari Korea Times, pada hari Kamis (28/5/2020), pihak berwenang mengatakan virus itu juga ditemukan di topi dan sepatu karyawan yang memicu kekhawatiran di antara para pelanggan.

Pemerintah Kota Goyang mengkonfirmasi tidak ada dari karyawan di pusat logistik Coupang yang dinyatakan positif terkena virus. Dalam hal ini, karyawan sebanyak 486 orang telah dites.

Pemerintah pusat mengatakan pihaknya telah menyelesaikan inspeksi dua pusat logistik Coupang dan berencana untuk melakukan hal yang sama di 33 pusat e-commerce nasional lainnya pada Senin (1/6/2020).

Outlet berita lokal mengkritik kegagalan Coupang untuk menginstruksikan karyawan mengikuti langkah-langkah kebersihan yang diperlukan.

Menurut Munwha Ilbo, harian berbahasa Korea, karyawan berbagi seragam dan topi dengan karyawan lain pada shift yang berbeda. Selain itu, botol pembersih tangan kosong dan perangkat yang memantau suhu karyawan dibiarkan tidak terkendali.

Coupang adalah salah satu gerai e-commerce paling sukses di Korea.

Warga Korea Selatan menggunakan masker. (Ed Jones/AFP)

Kasus cluster baru menempatkan kekhawatiran pada orangtua yang memiliki anak-anak usia sekolah. Sekolah-sekolah Korea dibuka kembali dua minggu lalu dan kasus-kasus baru telah dilaporkan secara sporadis di antara para siswa dan guru sekolah.

Seorang guru di sebuah sekolah dasar di Incheon adalah kasus terbaru yang dikonfirmasi memiliki Covid-19.

Sebagai tanggapan, otoritas pendidikan mengatakan pada hari Jumat (29/5/2020), bahwa sekolah akan tetap terbuka dengan aturan yang lebih ketat untuk memastikan keselamatan anak-anak.

KCDC melaporkan 58 kasus baru pada Kamis (28/5/2020), mendorong jumlah total menjadi 11.402.

Di antara 58, hanya tiga orang yang baru saja kembali dari luar negeri. 

Kasus Corona Naik Lagi, Korsel Kembali Terapkan Pembatasan

Korea Selatan kembali memberlakukan sejumlah pembatasan setelah melaporkan lonjakan kasus baru virus corona pada Kamis (28/5).

Korsel awal bulan ini telah melonggarkan pembatasan namun lonjakan kasus dan ditemukannya klaster baru Covid-19 telah membuat pemerintah khawatir.

Museum, taman, dan galeri seni semuanya akan ditutup kembali selama dua pekan mulai Jumat besok. Menteri Kesehatan Park Neung-hoo juga meminta perusahaan untuk kembali menerapkan sistem kerja yang fleksibel.

"Kami telah memutuskan untuk memperketat semua tindakan karantina di wilayah metropolitan selama dua pekan mulai besok hingga 14 Juni," katan seperti dikutip dari AFP.

Warga juga diimbau untuk menghindari pertemuan sosial atau tempat-tempat ramai, termasuk restoran dan bar. Sementara fasilitas keagamaan diminta untuk lebih waspada.

Meski demikian, tidak ada penghentian kegiatan sekolah yang saat ini sedang dibuka secara bertahap.



"Dua minggu ke depan sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi di wilayah metropolitan," kata Park. "Kita harus kembali menjaga jarak sosial jika kita tidak ingin gagal."

Pemerintah juga akan kembali memaksakan kembali penerapan menjaga jarak sosial sosial secara ketat jika terdapat 50 kasus baru selama setidaknya tujuh hari berturut-turut.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel mengumumkan 79 kasus baru pada Kamis menjadikan totalnya 11.344, dan 269 kematian.

Penambahan kasus harian itu merupakan yang terbesar hampir dua bulan terakhir. Peningkatan terbesar sejak 81 kasus diumumkan pada 5 April.

Sebagian besar infeksi baru berasal dari kawasan metropolitan Seoul yang padat penduduk. Itu adalah peningkatan terbesar sejak 81 kasus diumumkan pada 5 April.

Dari 79 kasus baru, 69 di antaranya terjadi di gudang perusahaan e-commerce Coupang di Bucheon, sebelah barat Seoul.

Wakil menteri kesehatan Kim Gang-lip mengatakan sekitar 4.100 pekerja dan orang yang pernah masuk ke gedung itu kini diisolasi. Lebih dari 80 persen dari mereka telah diuji virus corona.

Korsel sempat menjadi salah satu negara yang terdampak parah di masa awal penyebaran pandemi itu. Korsel pernah menjadi negara dengan kasus corona tertinggi di luar China, tempat virus Covid-19 pertama kali terdeteksi dan menyebar.

Namun, pemerintahan Presiden Moon dianggap cepat dan tepat menanggulangi penyebaran virus serupa SARS tersebut bahkan tanpa menerapkan penguncian wilayah atau lockdown. Kebijakan penanganan Korea Selatan pun banyak dipuji dan dicontoh negara lain.

(suara.com dan cnnindonesia.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel