Ferdinand Hutahaean Semprot Iis Dahlia yang Keluhkan Cicilan Rp 250 Juta: Apa Nggak Malu Ya?


Kepret Iis Dahlia yang Pusing Bayar Cicilan Rp250 Juta, Politisi ...

Darirakyat.com - Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean geram melihat penyanyi dangdut Iis Dahlia.

Ia pun menyampaikan kritik langsung pada pedangdut tersebut.

Kritikan yang disampaikan Ferdinand Hutahaean terkait pernyataan Iis Dahlia yang pusing lantaran harus membayar cicilan rumah Rp 17 miliar miliknya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Iis Dahlia mengakui ia tengah sepi job sebagai imbas dari pandemi virus corona (Covid-19).

Kondisi ini membuat banyak banyak stasiun televisi menghentikan kegiatan produksi, mengikuti peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) yang diterapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Lantaran sepi job, Iis Dahlia pun pusing harus membayar cicilan yang banyak.

"Kena (imbas), kena banget aku. Aku kan baru utang rumah satu tahun yaa," imbuhnya, dilansir dari Grid.id.

Setiap bulan, Iis mengaku harus membayar cicilan rumah Rp 250 juta kepada bank, meski kini tengah sepi job.

"Tagihan aku perbulan Rp 250 juta, kalau aku nganggur 4 bulan aja udah Rp 1 miliar, aku harus bayar ke bank.

"Bank juga nggak bisa distop," pungkasnya.

Seperti yang diberitakan Grid.ID sebelumnya (14/5/2019), Iis baru membeli sebuah rumah mewah tahun lalu.

Rumah mewah baru Iis Dahlia ini terletak di kawasan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.

Tak tanggung-tanggung, harga rumah mewah yang baru dibeli oleh Iis Dahlia ini mencapai angka Rp 17 Miliar.

Sindiran Ferdinand Hutahaean 

Cuitan menyindir Iis Dahlia.


Ferdinand merasa pernyataan yang dilontarkan pedangdut tersebut kurang tepat, terlebih di masa pandemi seperti saat ini.

"Ibu ini pusing soal kemewahan. Sementara Jutaan rakyat pusing mikirin makan sehari-hari..!! Apa ngga malu ya ngomongin begini ke media?," tulis Ferdinand.

Imbas Corona


Diberitakan sebelumnya, pandemi virus corona (covid-19) berdampak signifikan tidak hanya bagi sosial namun juga perekonomian Indonesia.

Pihaknya mengatakan tertekannya kondisi perekonomian tersebut bakal memberikan dampak sosial.

Dilansir dari Kompas.com, angka kemiskinan, menurut dia akan meningkat hingga 1,1 juta orang untuk skenario berat.

Sementara untuk skenario yang lebih berat, tambahan angka kemiskinan akan sebanyak 3,78 juta orang.

"Angka kemiskinan kita bisa naik dengan tambahan 1,1 juta orang atau skenario lebih berat kita akan menghadapi tambahan kemiskinan 3,78 juta orang," ujar dia.

Selain itu pihaknya mengatakan pertumbuhan ekonomi yang tadinya ditargetkan tumbuh di kisaran 5,3 persen tahun ini diproyeksi hanya akan tumbuh ke 2,3 persen.

Bahkan bila pandemi ini tidak segera diatasi, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2020 akan tumbuh negatif 0,4 persen.

(tribunnews.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel