Saling Serang Fahri Hamzah vs Koalisi Perubahan Bikin Panggung Politik Jadi Seru!
Sunday, 20 November 2022
Edit
Darirakyat.com - Politikus Partai Gelora, Fahri Hamzah, terlibat saling serang pernyataan dengan pihak Koalisi Perubahan pendukung pencapresan Anies Baswedan.
Berikut adalah pernyataan-pernyataan mereka yang bikin seru panggung politik nasional.
Fahri Hamzah dulu adalah politikus PKS yang kemudian berseberangan dengan mantan partainya itu. Sedangkan PKS kini ada di Koalisi Perubahan, isinya juga ada Partai NasDem dan Partai Demokrat. Partai NasDem sendiri adalah partai yang mendeklarasikan dukungannya ke pencapresan Anies Baswedan.Ribut-ribut awal bermula dari komentar politikus Partai Demokrat Andi Arief yang menuntut konsistensi NasDem untuk tidak memaksakan cawapres untuk Anies Baswedan. Melihat dinamika internal pendukung Anies tersebut, Fahri Hamzah melayangkan serangan pertamanya ke Koalisi Perubahan.
"Pada nggak jelas sih. Kita akan mengalami hiruk pikuk ribut antarcalon karena jadwal pemilu baru mulai bulan September sementara calonnya sudah gentayangan di mana-mana," cuit Fahri Hamzah lewat akun Twiternya, Jumat (18/11).
Fahri juga menyebut Koalisi Perubahan tidak punya ide. Serangan ketiga, Fahri menyebut Koalisi Perubahan terlihat seperti menunggu bandar politik menyantuni dana.
"Kalau ada idenya paparkan, kalau tidak (maka) ini dituduh hanya nunggu bandar," ucap Fahri.
Soal bandar ini, Fahri sudah melontarkan serangannya saat Koalisi Perubahan batal deklarasi di tanggal 10 November. "Gara-gara bandar belum sepakat. Sudahlah, kita kan sudah tahu semua kan, bandar belum sepakat, duit belum terkumpul, 20% belum terkumpul, ya gagal," kata Fahri saat Adu Perspektif, Rabu (9/11) lalu.
Serangan balik NasDem
NasDem balik menyerang Fahri soal bandar politik yang disebut-sebut Fahri. Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menilai Fahri menyebut-nyebut bandar karena punya banyak pengalaman soal praktik itu.
"Itu mungkin tradisi Fahri Hamzah kali ya. Tapi kalau di NasDem sih nggak seperti itu, PKS nggak seperti itu, Demokrat nggak seperti itu. Mungkin di partai dia kali seperti itu," kata Ali di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (10/11) lalu.
Serangan balik Demokrat
Demokrat juga melancarkan serangan balik ke Fahri. Politikus Demokrat Kamhar Lakumani mengungkit status Fahri yang bukan lagi politikus PKS. Fahri berkomentar tidak jelas lantaran Fahri tidak tahu, soalnya Fahri tidak di PKS lagi sih.
"Ikhtiar membangun poros 'Koalisi Perubahan' terus berkemajuan, saat ini tahapannya pada proses pematangan dan penyesuaiannya dengan mekanisme internal partai masing-masing. Ini perlu Bang Fahri Hamzah ketahui untuk menepis dugaannya bahwa ini tak jelas. Sekiranya masih di PKS pasti bisa melihat dan mengetahui kejelasannya. Meskipun demikian pada saatnya nanti Bang Fahri akan mengetahui kejelasannya," kata Kamhar kepada wartawan, Jumat (18/11) kemarin.
Kamhar yang merupakan Deputi Badan Pemenangan Pemilu Demokrat itu menilai komentar Fahri sebenarnya positif. Meski demikian, sebenarnya Koalisi Perubahan bukannya tidak ada ide melainkan sebaliknya, koalisi ini adalah kumpulan ide-ide besar.
"Pernyataan Bang Fahri Hamzah bahwa 'Koalisi Perubahan' nggak ada idenya kami maknai sebagai sesuatu yang positif. Beliau pasti paham betul bahwa perubahan dan perbaikan yang menjadi platform dan tagline 'Koalisi Perubahan' sendiri adalah substansi atau intisari yang merupakan kumpulan dari berbagai ide-ide besar," kata Kamhar. (detik.com)