Dalam Proses Revitalisasi Atap Halte Bus Transjakarta Depan Balaikota Ambruk
Tuesday, 2 August 2022
Edit
Darirakyat.com - Diketahui, atap halte Transjakarta ambruk di depan Balaikota DKI Jakarta pada Sabtu (30/7/2022).
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta, Anang Rizkani Noor mengungkapkan, halte tersebut masih dalam proses revitalisasi.
Adapun pihak kontraktor dalam peremajaan halte tersebut yaitu PT Wijaya Karya ( PT Wika).
Anang tak mau berkomentar banyak terkait ambruknya halte tersebut, lantaran halte belum diserahkan pada Transjakarta.
"Jadi posisinya halte tersebut belum dialihkan atau diserahkan kepada kami. Jadi itu masih menjadi kewajiban kontraktor," mengutip keterangan Anang pada Selasa (2/8/2022).
Lebih lanjut, Anang menegaskan penyebab ambruknya atap halte tersebut bukan karena kecelakaan kerja.
"Pekerjaan kan pasti ada resiko-resikonya. Sudah dijelaskan itu merupakan kewenangannya kontraktor karena belum diserahkan pada Transjakarta," tukasnya.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta, Anang Rizkani Noor (Wartakotalive/Indri Fahra Febrina)
BUMD transportasi Pemprov DKI Jakarta ini tengah merevitalisasi 46 halte di Ibu Kota.
Revitalisasi ini dimulai pada 15 April 2022 dengan mengubah empat halte ikonik, empat halte terintegrasi, dan sisanya halte biasa dengan anggaran total Rp 600 miliar.
Membludaknya penumpang dan usia halte yang sudah cukup tua menjadi alasan Transjakarta merevitalisasi haltenya.
Adapun empat halte ikonik yaitu Halte Sarinah, Halte Bundaran HI, Halte Tosari, dan Halte Dukuh Atas 1.
Beberapa halte terintegrasi yang direvitalisasi yaitu Halte Cikoko Stasiun Cawang, Halte Stasiun Jatinegara 2, Halte Kebon Pala, dan Halte Juanda.
Adapun beberapa halte yang berlokasi di pusat keramaian kota, baik pasar, terminal, atau sekolah.
PT TransJakarta akan merevitalisasi sebanyak 46 halte. Desain revitalisasi halte ini nantinya akan mengacu pada desain Halte Harmoni, Jakarta Pusat.
Direktur Utama PT TransJakarta Mochammad Yana Aditya, mengatakan bahwa pelebaran halte akan dirancang dengan menambah headway guna mempersingkat waktu tunggu penumpang.
"Ada headway, mengurangi waktu tunggu yang itu kan lama. Kalau halte tunggal kan kita nunggu busnya di satu tempat saja kan, kalau halte nanti akan kami bangun diharapkan lebih besar sehingga waktu tunggu tidak panjang dan bisa mengangkut lebih banyak," ucap Yana di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (15/3/2022).
Dirut dari perusahaan angkutan umum plat merah ini juga mengatakan bahwa anggaran untuk revitalisasi halte sekitar Rp600 miliar yang bersumber dari dana PT TransJakarta.
"Ya, kami anggarkan sudah ada kurang lebih sekitar 600 miliar. Ini untuk semua ya, yang 46 halte," tambah dia.
Yana berujar nantinya proses pembangunan rencananya akan dimulai pada bulan depan seusai pembangunan MRT di Thamrin-Sudirman selesai.
"Kami lagi lihat pembangunan di Thamrin-Sudirman, MRT. Nanti kalau itu sudah selesai kami akan bangun di situ, mungkin bulan depan sudah mulai," ucap dia.
Pihaknya, kata Yana telah menyiapkan rancangan untuk revitalisasi 46 halte itu.
Ketika ditanya lokasi detailnya dari 46 halte tersebut, Yana belum bisa merinci.
"Sekarang kan bangun MRT di Kota saja kan haltenya juga harus dipinggirin dulu. Nanti kami atur juga agar pelanggan tetap nyaman, biar ada tempat tunggu," tutup dia.
(tribunnews.com)
BUMD transportasi Pemprov DKI Jakarta ini tengah merevitalisasi 46 halte di Ibu Kota.
Revitalisasi ini dimulai pada 15 April 2022 dengan mengubah empat halte ikonik, empat halte terintegrasi, dan sisanya halte biasa dengan anggaran total Rp 600 miliar.
Membludaknya penumpang dan usia halte yang sudah cukup tua menjadi alasan Transjakarta merevitalisasi haltenya.
Adapun empat halte ikonik yaitu Halte Sarinah, Halte Bundaran HI, Halte Tosari, dan Halte Dukuh Atas 1.
Beberapa halte terintegrasi yang direvitalisasi yaitu Halte Cikoko Stasiun Cawang, Halte Stasiun Jatinegara 2, Halte Kebon Pala, dan Halte Juanda.
Adapun beberapa halte yang berlokasi di pusat keramaian kota, baik pasar, terminal, atau sekolah.
PT TransJakarta akan merevitalisasi sebanyak 46 halte. Desain revitalisasi halte ini nantinya akan mengacu pada desain Halte Harmoni, Jakarta Pusat.
Direktur Utama PT TransJakarta Mochammad Yana Aditya, mengatakan bahwa pelebaran halte akan dirancang dengan menambah headway guna mempersingkat waktu tunggu penumpang.
"Ada headway, mengurangi waktu tunggu yang itu kan lama. Kalau halte tunggal kan kita nunggu busnya di satu tempat saja kan, kalau halte nanti akan kami bangun diharapkan lebih besar sehingga waktu tunggu tidak panjang dan bisa mengangkut lebih banyak," ucap Yana di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (15/3/2022).
Dirut dari perusahaan angkutan umum plat merah ini juga mengatakan bahwa anggaran untuk revitalisasi halte sekitar Rp600 miliar yang bersumber dari dana PT TransJakarta.
"Ya, kami anggarkan sudah ada kurang lebih sekitar 600 miliar. Ini untuk semua ya, yang 46 halte," tambah dia.
Yana berujar nantinya proses pembangunan rencananya akan dimulai pada bulan depan seusai pembangunan MRT di Thamrin-Sudirman selesai.
"Kami lagi lihat pembangunan di Thamrin-Sudirman, MRT. Nanti kalau itu sudah selesai kami akan bangun di situ, mungkin bulan depan sudah mulai," ucap dia.
Pihaknya, kata Yana telah menyiapkan rancangan untuk revitalisasi 46 halte itu.
Ketika ditanya lokasi detailnya dari 46 halte tersebut, Yana belum bisa merinci.
"Sekarang kan bangun MRT di Kota saja kan haltenya juga harus dipinggirin dulu. Nanti kami atur juga agar pelanggan tetap nyaman, biar ada tempat tunggu," tutup dia.
(tribunnews.com)