Tragis! Bocah SD Korban Perundungan yang Dipaksa Setubuhi Kucing Alami Depresi Hingga Meninggal
Thursday 21 July 2022
Edit
Darirakyat.com - Seorang siswa berinisial F, 11, kelas 5 Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dipaksa temannya menyetubuhi kucing sambil direkam. Bocah tersebut mengalami depresi hingga meninggal.
Korban dibawa keluarganya ke rumah sakit Singaparna Medika Citrautama (SMC) pada Minggu, 17 Juli lalu karena tidak mau makan dan minum. Korban akhirnya meninggal dalam perawatan.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan RSUD Singaparna Medika Citrautama Kabupaten Tasikmalaya, Adi Widodo mengatakan, kondisi korban mengalami penurunan kesadaran setelah tidak mau makan dan minum hingga mengalami demam.
"Keluarga telah membawanya ke RS SMC itu sudah tidak sadarkan diri dan keluarga sehari sebelumnya berada di rumahnya mengalami kesaman sudah tidak sadarkan diri. Karena, di rumah sakit juga sudah mengalami demam selama semingguan dan dalam perawatannya tidak tertolong meski tindakan yang selama ini dilakukan juga sudah maksimal mendapat penanganan secara medis," kata Adi di Tasikmalaya, Kamis, 21 Juli 2022.
Ia mengatakan, korban didiagnosis mengalami suspect typhoid dan ensefalopati atau perubahan fungsi pada struktur otak hingga komplikasi tifus serta suspek episode depresi atau gangguan kejiwaan bisa disebabkan karena komplikasi demam tifus. Karena dari pengakuan keluarga, korban sempat jadi korban perundungan teman-temannya.
"Untuk diagnosis kematian disebabkan karena adanya suspect typhoid dan ensefalopati atau peradangan otak, karena komplikasi tifus juga ada suspek episode depresi atau gangguan kejiwaan bisa diakibatkan adanya komplikasi tifus. Namun, untuk faktor internalnya karena komplikasi demam meski petugas medis juga berupaya melakukan upaya tapi nyawanya itu tak tertolong," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, sesuai keterangan dari ibu kandungnya berinisial TT korban sebelum meninggal dalam perawatan di rumah sakit, tidak mau membuka siapa pelaku yang memaksa menyetubuhi kucing sambil merekamnya. Namun akhirnya terbongkar, pelaku yang melakukannya ada 4 orang dan identitasnya sudah diketahui salah satunya siswa SMP.
"Sesuai keterangan teman-teman lainnya dan tetangga korban maupun para pelaku diduga berjumlah 4 orang, salah satunya siswa SMP. Keempatnya, memaksa korban melakukannya hingga merekam asusila terdengar jelas suara pelaku sedang mengolok-olok da akhirnya menyebar melalui pesan, grup whatshapp warga sampai akhirnya viral," katanya. (medcom.id)
"Keluarga telah membawanya ke RS SMC itu sudah tidak sadarkan diri dan keluarga sehari sebelumnya berada di rumahnya mengalami kesaman sudah tidak sadarkan diri. Karena, di rumah sakit juga sudah mengalami demam selama semingguan dan dalam perawatannya tidak tertolong meski tindakan yang selama ini dilakukan juga sudah maksimal mendapat penanganan secara medis," kata Adi di Tasikmalaya, Kamis, 21 Juli 2022.
Ia mengatakan, korban didiagnosis mengalami suspect typhoid dan ensefalopati atau perubahan fungsi pada struktur otak hingga komplikasi tifus serta suspek episode depresi atau gangguan kejiwaan bisa disebabkan karena komplikasi demam tifus. Karena dari pengakuan keluarga, korban sempat jadi korban perundungan teman-temannya.
"Untuk diagnosis kematian disebabkan karena adanya suspect typhoid dan ensefalopati atau peradangan otak, karena komplikasi tifus juga ada suspek episode depresi atau gangguan kejiwaan bisa diakibatkan adanya komplikasi tifus. Namun, untuk faktor internalnya karena komplikasi demam meski petugas medis juga berupaya melakukan upaya tapi nyawanya itu tak tertolong," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, sesuai keterangan dari ibu kandungnya berinisial TT korban sebelum meninggal dalam perawatan di rumah sakit, tidak mau membuka siapa pelaku yang memaksa menyetubuhi kucing sambil merekamnya. Namun akhirnya terbongkar, pelaku yang melakukannya ada 4 orang dan identitasnya sudah diketahui salah satunya siswa SMP.
"Sesuai keterangan teman-teman lainnya dan tetangga korban maupun para pelaku diduga berjumlah 4 orang, salah satunya siswa SMP. Keempatnya, memaksa korban melakukannya hingga merekam asusila terdengar jelas suara pelaku sedang mengolok-olok da akhirnya menyebar melalui pesan, grup whatshapp warga sampai akhirnya viral," katanya. (medcom.id)