Curhatan Anies soal Formula E 'Digusur' dari Monas ke Ancol, PDIP: Seolah-olah jadi Korban padahal Langgar Aturan


Darirakyat.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbicara soal hikmah ajang Formula E yang semula direncanakan di Monas kemudian 'digusur' ke Ancol. Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak menilai seharusnya hal itu disampaikan Anies pada sidang paripurna interpelasi Formula E.

"Sangat disayangkan ucapan Anies yang mengatakan bahwa ada pihak yang menggusur perhelatan Formula E dari venue di Monas ke Ancol, saat acara di partai politik. Seharusnya itu dijelaskan secara kesatria di sidang Paripurna Interpelasi DPRD, termasuk pengrusakan hutan kota yang dilakukannya dengan menggunduli Monas," kata Gilbert dalam keterangan terulis, Senin (30/5/2022).

Gilbert mengatakan penjelasan Anies tidak jujur. Sebab, menurutnya, Anies sendiri yang justru membuat kesepakatan dengan pihak asing tanpa melibatkan DPRD DKI Jakarta.

"Penjelasan ini tidak jujur, karena justru Anies sendiri yang membuat kesepakatan Formula E dengan pihak asing tanpa melibatkan DPRD, dan jelas melanggar aturan," kata Gilbert.

Gilbert juga menyinggung masalah pemilihan Monas yang awalnya akan dijadikan venue Formula E. Dia mengatakan pemilihan Monas dilakukan tanpa pertimbangan dan melanggar aturan, sehingga menyebabkan tidak adanya izin yang diberikan.




"Pemilihan Monas sebagai venue juga tanpa pertimbangan yang baik dan jelas melanggar aturan mengenai cagar budaya. Sehingga apabila pihak yang berwenang tidak memberi izin penggunaan Monas, itu justru sesuai UU. Jangan yang melanggar aturan seakan-akan benar dan membuat kesan seakan-akan korban padahal yang bersangkutan melanggar aturan," tuturnya.

Gilbert mengatakan tak ada pihak yang memberi rekomendasi agar Formula E digelar di Monas. Dia menyebut Anies melakukan pembohongan publik.

"Permohonan Monas untuk jadi venue sendiri sejak awal sangat kacau, karena Gubernur menyurati Setneg mengatakan sudah mendapatkan izin dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), padahal dari Tim Sidang Pemugaran," ucapnya.

"Setelah terbuka ke publik, bukannya minta maaf sudah melakukan pembohongan publik, malah mengatakan itu salah ketik. Padahal jelas Prof. Mundarjito (almarhum) sebagai Ketua TACB membantah tidak pernah memberi rekomendasi, artinya bukan salah ketik. Sebaiknya pejabat membiasakan berkata jujur, karena masyarakat bukan orang bodoh," sambungnya.

Anies Bicara Hikmah Formula E 'Digusur'

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbicara soal ajang Formula E yang semula direncanakan di Monas kemudian bergeser ke Ancol. Anies menyampaikan hikmah di balik Formula E digelar di Ancol.

Pernyataan Anies itu viral di media sosial seperti dilihat Minggu (29/4/2022). Anies menyampaikan hal tersebut di acara PKS DKI di kawasan Ancol beberapa hari lalu.

Video Anies berbicara hal demikian juga diunggah oleh relawan Anies Baswedan, Geisz Chalifah, di media sosialnya. Dalam video itu, Anies menyebut Formula E Jakarta akan disiarkan di 170 negara.

"Ini disiarkan langsung lebih dari 170 negara, menyiarkan langsung pertandingan itu," kata Anies dalam tayangan video yang juga diunggah Geisz. Geisz telah mengizinkan video itu dikutip.

Anies kemudian berbicara rencana awal Formula E Jakarta digelar di Monas. Anies menyampaikan saat itu Monas diupayakan jadi lokasi balap mobil listrik untuk mengenalkan ikon Jakarta.

"Kami ingin kita punya ikon yang dunia tahu, kenapa pengin di Monas? Supaya wajah Monas itu, gambar Monas itu nanti menjadi ikon dunia. Kalau lihat bangunan itu, ini Jakarta, kalau lihat Jakarta, ini Monas. Itu cita-citanya. Eh nggak boleh, Bapak-Ibu. Ya sudah jadi pindah ke mana? Pindah ke Ancol," kata Anies.

Anies lalu berbicara soal hikmah Formula E yang akhirnya pindah ke Ancol. Anies mengatakan Jakarta International Stadium (JIS) yang akan disorot sebagai ikon Jakarta.

"Subhanallah apa yang terjadi? Gambarnya latar belakangnya Jakarta Internasional Stadium. Jadi nanti kalau pertandingan backgorundnya JIS, bukan kita yang meniatkan. Digusur, digusur, digusur, akhirnya kita di sini. Dan ketika di sini akhirnya nanti yang jadi ikon Jakarta adalah JIS, alhamdulillah. Padahal dulu rencananya adalah Monas," ujar Anies.

"Ini adalah hikmah yang muncul kemudian, cuma kita ini memang bukan Khidr, Pak. Kalau kita Nabi Khidr kita tahu sebelum kejadian, kita ini rombongan Musa, Pak. Kejadian dulu baru tahu hikmahnya," imbuh Anies. (detik.com)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel