Gegara Sentil Ahok Lagi, Pengamat Politik Minta Aa Gym Sebagai Pendakwah tidak Usah Bicara Politik Lagi




Darirakyat.com - Pengamat sosial dan politik, Rudi S Kamri menyentil keras pendakwah Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym. Rudi meminta Aa Gym tak perlu berbicara politik karena itu bukan ranah seorang pemuka agama.

Itu disampaikan Rudi menanggapi pernyataan Aa Gym yang baru-baru ini kembali menyeret-nyeret nama Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja (Ahok). Dimana Aa Gym mengatakan istilah radikal dan intoleran yang lazim dipakai masyarakat sekarang lahir setelah Ahok terseret kasus penistaan agama pada 2026 silam.

“Tolong kalau pendakwah agama, bicaralah soal agama saja. Jangan mencoba untuk mengamati politik menganalisis politik nantinya jadi ngawur. Jangan masuk melebar kemana-mana, urusi dirimu urusi sesuai dengan apa yang kamu bisa. Jangan masuk ke ranah yang kamu tidak kuasai," kata Rudi dalam sebuah video yang ia unggah di akun YouTubenya dikutip Populis.id Minggu (20/2/2022).

Rudi melanjutkan, pernyataan Aa Gym yang menyebut istilah radikal yang muncul dan mulai populer di Indonesia setelah Ahok tersandung kasus Al Maidah 51 adalah sebuah kesalahan besar. Dia bahkan mengatakan, pernyataan Aa Gym itu menandakan dirinya buta sejarah.

"Jadi kalau si Aa Gym ngomong kelompok radikal muncul setelah Ahok, dia salah besar. Keliatan bener dia tidak mengerti sejarah tidak mengerti konstelasi politik. Dulu zaman orde baru ada ekstrem kiri ekstrem kanan itu radikal semua. Kiri komunisme kanan radikalisme agama," tandasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Aa Gym mengaku istilah radikal dan intoleran yang marak dipakai masyarakat saat ini muncul setelah Ahok terjerat kasus Al Maidah 51 pada 2016 silam. Dulu kata dia istilah ini bahkan tak dikenal masyarakat.

"AA dakwah sudah sangat lama ya, kenal juga dengan banyak pihak, kata radikal ini sebetulnya baru datang akhir-akhir ini saja. Kalo gak salah mulainya sesudah ada kejadian dengan pak Ahok. Kemudian ada 212 sehingga entah bagaimana perkataan radikal dan intoleran itu lebih sering disebut-sebut," kata kata Aa Gym dikutip Populis.id dari channel Youtube Karni Ilyas Jumat (18/2/2022).

Salah satu kelompok yang kemudian dicap radikal dan intoleran lanjut Aa Gym adalah gerakan 212 yang lahir karena kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok. Aa Gym tidak sependapat jika kelompok ini dicap sebagai gerakan radikal.

AA Gym menegaskan, banyak bukti yang bisa mematahkan tudingan kelompok radikal untuk gerakan 212, salah satu buktinya adalah saat aksi besar-besaran di awal Desember 2016 di kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat yang dilakukan untuk memprotes penistaan agama yang menyeret Ahok.

Dalam aksi yang melibatkan ribuan bahkan diklaim mencapai jutaan massa itu, Aa Gym mengatakan aksi itu berjalan cukup aman, tidak ada gesekan yang terjadi dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan berjilid-jilid itu. Dengan demikian kata dia, tudingan radikal untuk kelompok ini jelas terbantahkan.

"Terbukti qodarullah, kita pernah lihat di Indonesia walaupun saya bukan penggagasnya ya, 212 kemarin itu dengan segitu banyaknya kan tidak ada kekacauan sedikitpun. Tidak ada kekerasan, jangan kepada yang lain yan rumput saja tidak ada berani yang menginjak begitu ya," tukasnya. (wartaekonomi)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel