Akhirnya Ada Pemenang Tender Sirkuit saat Balapan Formula E Kurang 4 Bulan



Darirakyat.com - PT JakPro akhirnya membeberkan pihak kontraktor yang memenangkan tender untuk mengerjakan sirkuit Formula E di Jakarta. Kontraktor ini memiliki waktu kurang dari empat bulan untuk menyelesaikan pembangunan sirkuit ajang balap ini.PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, sang pemenang tender, diyakini dapat merakit sirkuit yang akan dibangun di Kawasan Ancol ini. PT JakPro yakin, lantaran PT Jaya Konstruksi memiliki pengalaman bertahun-tahun soal infrastruktur.

Menurut JakPro, pemenangan tender ini telah melalui beberapa tahapan seleksi yang dilakukan secara transparan. Akhirnya PT Jaya Konstruksi dinilai telah memenuhi kriteria dan memiliki standar kualitas terbaik dalam pembangunan sirkuit.

Vice Managing Director Organizing Committee (OC) Jakarta E-Prix 2022, Gunung Kartiko, mengatakan PT JakPro yakin kontraktor tersebut bisa menyukseskan Formula E yang rencananya akan digelar pada 4 Juni 2022.

"Mereka memiliki banyak peralatan yang mumpuni dan tenaga ahli yang telah bertahun-tahun berkecimpung di bidang konstruksi," kata Gunung, Sabtu (5/2/2022).

Ketua DPRD Sebut Pengusaha Ogah Sponsori Formula E

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyebut kalangan investor enggan mensponsori Formula E. Pasalnya, investor tak mau terang-terangan terlibat dalam kegaduhan politik akibat Formula E.

Pras--sapaan akrabnya--mengatakan awal mula Formula E menjadi agenda politik adalah saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengundang tujuh fraksi DPRD DKI Jakarta untuk makan malam serta mangkir dari paripurna interpelasi yang diinisiasi oleh Fraksi PDIP dan PSI.

"Setelah waktu itu semua terkait Formula E adalah peristiwa politik," kata Prasetio dalam keterangannya, Kamis (3/2).

Politikus PDIP itu menuturkan Pemprov DKI adalah penyelenggara Formula E di Jakarta. Hal ini diperkuat oleh instruksi gubernur kepada Dinas Pemuda dan Olahraga untuk menganggarkan dan membayar commitment Formula E sebesar Rp 560 miliar.

Kendati demikian, pada 2021, Anies menyatakan Formula E merupakan business to business sehingga Pemprov tak lagi terlibat. Ditambah lagi, Anies menunjuk Ahmad Sahroni sebagai Ketua Pelaksana Formula E Jakarta, yang notabene politikus.

Kondisi itulah yang diyakini Pras menjadi penyebab Formula E tak diminati oleh investor. Ditambah lagi, masa jabatan Anies sebagai Gubernur DKI segera berakhir pada Oktober mendatang.

"Pengusaha nggak mau terlibat dalam kegaduhan politik. Makanya mereka nggak mau investasi di Formula E," tandasnya

Wagub DKI Respons Pernyataan Ketua DPRD

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyebut pengusaha ogah menjadi sponsor Formula E demi menghindari kegaduhan politik. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut hal itu sebagai pendapat Prasetio.

"Ya itu kan pendapat masing-masing," kata Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (3/2).

Riza mengatakan setiap orang boleh mengutarakan pendapatnya di negara demokrasi. Dia meminta urusan Formula E ditanyakan ke JakPro selaku penyelenggara.

"Indonesia negara demokrasi, reformasi, semua boleh berpendapat. Yang pentingnya, semua kompak bersatu membangun bangsa dengan cara masing-masing," tegasnya.

M Taufik Tepis Pernyataan Ketua DPRD

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyebut pengusaha ogah menjadi sponsor Formula E karena tak ingin gaduh politik. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik menyebut tidak ada kegaduhan atau agenda politik di Formula E.
"Itu terlalu jauh. Justru yang membawa ke arah politik itu, yang ngomong begitu," ujar M Taufik, Kamis (3/2).

Menurut M Taufik, Formula E adalah ajang balapan biasa. Dia mencontohkan ajang World Superbike di Mandalika.

"Nggak ada agenda politik.Mandalika Apa? Nggak ada urusan politik yang ada, dibawa-bawa ke arah politik," katanya.

(detik.com)



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel