Giring 'Nidji' Sebut Anies Baswedan Pembohong, Sampai Heboh di Twitter




Darirakyat.com - Giring Ganesha, Plt Ketua Umum PSI, mengomentari kinerja Anies Baswedan melalui akun twitter resmi PSI, @psi_id pada Selasa (21/9).

Giring 'Nidji' menyampaikan komentar terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengenai kinerjanya yang berkaitan dengan bagaimana Anies membelanjakan uang rakyat.

Komentarnya tersebut disampaikan melalui video yang diunggah di akun twitter PSI. Hingga Giring menjadi trending topic di Twitter pada Selasa (21/9).

Giring sampaikan bahwa seorang pemimpin perlu melakukan transparansi dan keterbukaan atas setiap keputusan yang diambil ditambah lagi di masa pandemi.

"Dalam krisis seorang pemimpin adalah panglima yang mengambil tanggung jawab dan menyampaikannya kepada publik secara transparan situasi dan pilihan-pilihan yang dia ambil dalam merespon situasi. Dalam krisis seorang pemimpin sejati harus berupaya sekeras mungkin menyelamatkan kepentingan yang lebih besar," ujar Giring dikutip Seputar Surabaya Selasa (21/9).

Menurut Giring, Anies Baswedan bukanlah sebuah contoh pemimpin yang bisa mengatasi krisis.

"Gubernur Anies Baswedan bukanlah sebuah contoh orang yang bisa mengatasi krisis. Indikator utama dalam menilai kegagalan Anies Baswedan adalah melihat bagaimana cara Gubernur DKI Jakarta membelanjakan uang rakyat selama pandemi," lanjut Giring.

Giring menyampaikan bahwa APBD Jakarta yang besar digunakan untuk memenuhi ego pribadi Anies.

Tak hanya itu, menurut Giring, Anies telah mengabaikan tekanan rakyat yang memintanya untuk membatalkan penyelenggaraan balapan mobil Formula E.

"Dia mengabaikan tekanan rakyat yang meminta dia membatalkan rencana balapan mobil Formula E. Dan mengeluarkan 1 triliun. 1 triliun uang rakyat untuk acara tidak berguna itu. Uang muka dan jaminan bank bagi penyelanggaraan balap mobil Formula E dibayar Anies pada saat pemerintah secara resmi mengumumkan negara dalam keadaan darurat karena pandemi COVID-19. Uang rakyat sebanyak itu dihabiskan oleh Anies Baswedan di tengah penderitaan yang sakit, meninggal, dan hidupnya susah karena pandemi," ujar Giring.

Selain itu, Giring juga menyampaikan bahwa ditengah kesulitan yang dialami rakyat namun Anies justru menyerah.

"Dia mengaku tidak ada dana untuk mengatasi COVID-19. Dan meminta pemerintah pusat mengambil alih penanganan COVID-19 rakyat Jakarta. Tetapi Anies di hadapan media selalu menampakkan diri perduli dengan penderitaan rakyat karena pandemi. Tapi apakah dia perduli?," lanjut Giring.

Di bagian akhir video Giring menyampaikan bahwa Anies Baswedan selama ini telah pura-pura peduli di tengah pandemi dan penderitaan rakyat.

Bagi Giring rekam jejak Anies Baswedan bisa dijadikan pertimbangan dalam pemilihan selanjutnya.

"Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan nanti di 2024," kata Giring.

Dalam caption unggahan video tersebut juga terdapat ungkapan bahwa jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan.

"Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai jatuh ke Anies Baswedan. Seorang pemimpin sejati akan berupaya sekeras mungkin untuk menyelamatkan rakyat, menyelamatkan kepentingan yang lebih besar. Seorang pembohong tidak demikian," seperti yang tertulis pada tweet akun @psi_id

Di bagian akhir caption terdapat tambahan tagar yakni #BersamaPSIJagaUangRakyat.


Tangkapan layar twitter psi-twitter @psi_id-

(seputarsurabaya.id)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel