Politisi PD Nyinyirin Jokowi, Kena Balasan Netizen: Saya Bekas Presiden, Maaf Proyek Mangkrak, Kader Korupsi




Darirakyat.com -
Politisi Demokrat, Andi Arief memberikan sindiran kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan menyebut dirinya sebagai Presiden Indonesia memohon maaf lantaran RI saat ini tengah menuju negara gagal.

Mulanya, ia menyindir Presiden Jokowi dengan memohon maaf atas ucapan maupun tindakan pemerintah terkait penanganan Covid-19. 

Tak hanya itu, dalam akun Twitternya, ia juga menyebut menteri Kabinet Jokowi telah menganggap enteng Covid-19 dan malah menjadikan pandemi ini sebagai bahan guyonan.

“Saya, Presiden Indonesia. Memohon maaf atas ucapan, tindakan dalam menangani covid. Maafkan juga para menteri yang jadikan covid sebagai gurau canda dan enteng-entengan,” cuitnya. 

Lanjutnya, anak buah Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini juga memohon maaf karena target pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen gagal sehingga Indonesia saat ini tengah menuju negara yang gagal.

Namun, dalam akhir cuitannya, ia pun menyebut jika narasinya tersebut adalah contoh permintaan maaf.

“Kini ambisi ekonomi 7% gagal, dan Indonesia menuju negara gagal. Selanjutnya Mari bersatu. Contoh permintaan maaf,” tutur dia.

Kontan saja, dilansir dari Terkini.id, Sabtu (10/7), seorang netizen pengguna akun Twitter LanangJagad3, langsung membalas cuitan Andii Arief.

Dalam cuitannya, netizen tersebut juga menyindir Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga merupakan mantan Presiden RI yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ia pun menyebut, sebagai ‘mantan Presiden Indonesia’ dirinya memohon maaf atas beberapa proyek yang mangkrak.

“Saya, mantan Presiden Indonesia, mohon maaf atas beberapa proyek mangkrak,” cuit netizen LanangJagad3.

Tak hanya itu, netizen tersebut juga menyindir Partai Demokrat dengan menyebut beberapa menteri dan kader di era SBY berkuasa telah melakukan tindak pidana korupsi.

“Maafkan juga beberapa menteri dan kader saya yang korupsi. Oya, maafkan juga kader saya yang tertangkap saat nyabu dan ngew3k,” ujarnya. (wartaekonomi.co.id)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel