Ngabalin Tak Terima Analogi Firaun, Sentil Abdullah Hehamahua 'Teroris'
Thursday, 15 April 2021
Edit
Darirakyat.com - Ali Mochtar Ngabalin keberatan dengan pernyataan Ketua TP3, Abdullah Hehamahua, yang menyebut pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana beberapa waktu lalu ibarat Nabi Musa mendatangi Firaun. Ngabalin menilai sikap Abdullah Hehamahua tidak menunjukkan Islam yang rahmatan lil alamin.
"Kalau Musa AS setelah dewasa merantau ke Madyan, setelah 10 tahun dia kembali ke Mesir dan dengan mukjizat sebagai seorang nabi. Nah kawan ini lari ke Malaysia, Hehamahua ini, lari ke Malaysia dan pulang menjadi sosok yang menyihir anak-anak muda menjadi radikal dan ekstrem. Itu makanya abang tulis, dia pulang ke Malaysia dalam tanda petik sebagai teroris," kata Ngabalin, kepada wartawan, Jumat (16/4/2021).
"Saya keberatan (pertemuan TP3 dengan Presiden Jokowi diibaratkan Musa mendatangi Firaun). Makanya sosok seperti seperti Abdullah Hehamahua yang begitu dahsyat, dia tidak menunjukkan Islam yang rahmatan lil alamain," imbuhnya.
Ngabalin menuding Abdullah Hehamahua ingin menghancurkan Islam. Sebab, menurutnya, perilaku Abdullah Hehamahua bertolak belakang dengan ajaran Islam.
"Saya dengan segala rasa hormat, jangan-jangan dia menjadi menskenarioi untuk menghancurkan Islam. Mengapa mengaku Islam tetapi perilakunya tidak Islami, dan mengklaim Islam itu, tapi dia bertolak belakang dengan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin," sebutnya.
Ngabalin menilai Abdullah Hehamahua sudah punya niat buruk sebelum bertemu Presiden Jokowi di Istana. Dia heran mantan penasihat KPK itu bisa berniat seperti buruk sebelum bertemu Jokowi.
"Bagaimana mungkin dia, sudah dari, sebelum ketemu presiden, sudah bilang bahwa diri mereka Musa dan ketemu Presiden Jokowi seperti Firaun. Apa itu? Berarti dia memulai dengan satu niat yang buruk, busuk dan menganggap orang lain itu begitu rendah dan murka kepada Allah," sebut Ngabalin.
"Kalau Musa AS setelah dewasa merantau ke Madyan, setelah 10 tahun dia kembali ke Mesir dan dengan mukjizat sebagai seorang nabi. Nah kawan ini lari ke Malaysia, Hehamahua ini, lari ke Malaysia dan pulang menjadi sosok yang menyihir anak-anak muda menjadi radikal dan ekstrem. Itu makanya abang tulis, dia pulang ke Malaysia dalam tanda petik sebagai teroris," kata Ngabalin, kepada wartawan, Jumat (16/4/2021).
"Saya keberatan (pertemuan TP3 dengan Presiden Jokowi diibaratkan Musa mendatangi Firaun). Makanya sosok seperti seperti Abdullah Hehamahua yang begitu dahsyat, dia tidak menunjukkan Islam yang rahmatan lil alamain," imbuhnya.
Ngabalin menuding Abdullah Hehamahua ingin menghancurkan Islam. Sebab, menurutnya, perilaku Abdullah Hehamahua bertolak belakang dengan ajaran Islam.
"Saya dengan segala rasa hormat, jangan-jangan dia menjadi menskenarioi untuk menghancurkan Islam. Mengapa mengaku Islam tetapi perilakunya tidak Islami, dan mengklaim Islam itu, tapi dia bertolak belakang dengan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin," sebutnya.
Ngabalin menilai Abdullah Hehamahua sudah punya niat buruk sebelum bertemu Presiden Jokowi di Istana. Dia heran mantan penasihat KPK itu bisa berniat seperti buruk sebelum bertemu Jokowi.
"Bagaimana mungkin dia, sudah dari, sebelum ketemu presiden, sudah bilang bahwa diri mereka Musa dan ketemu Presiden Jokowi seperti Firaun. Apa itu? Berarti dia memulai dengan satu niat yang buruk, busuk dan menganggap orang lain itu begitu rendah dan murka kepada Allah," sebut Ngabalin.
Sebelumnya, Ketua TP3, Abdullah Hehamahua, menyebut pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana beberapa waktu lalu ibarat Nabi Musa mendatangi Firaun. Pernyataan Abdullah Hehamahua itu disampaikan dalam channel YouTube Ustadz Demokrasi seperti dilihat, Rabu (14/4/2021).
Abdullah Hehamahua awalnya menceritakan momen dihubungi Istana pada 9 Maret lalu. Istana memberitahukan kesediaan Presiden Jokowi bertemu TP3.
"Kemudian tanggal 8 ada telepon dari Istana ke Sekretaris TP3 Pak Marwan Batubara bahwa Istana siap menerima besoknya tanggal 9 pukul 10.00. Disebutkan 10 orang, kemudian harus antigen dan antigen itu harus di rumah sakit yang ditetapkan, yaitu di rumah sakit bunda di daerah Menteng," kata Abdullah Hehamahua.Pertemuan TP3 dan Jokowi pun akhirnya berlangsung. Abdullah Hehamahua menyebut pertemuan itu seperti Musa mendatangi Firaun.
"Singkatnya besoknya kami datang, kami sepakat bahwa kita datang seperti Musa datang kepada Firaun," ujar Abdullah Hehamahua.
Kendati demikian, Abdullah Hehamahua tidak bermaksud mengatakan Jokowi seperti Firaun. Namun dia bersama TP3 ingin menempatkan diri sebagai pihak yang memperjuangkan keadilan.
"Tidak berarti bahwa Jokowi itu Firaun tetapi kita menempatkan dia adalah penguasa seperti ketik Firaun jadi penguasa dan kami seperti Musa yang memperjuangkan kepentingan rakyat kepentingan bangsa kemudian menegakkan keadilan," sebut Abdullah Hehamahua.
(detik.com)