DPRD DKI Sebut Dana yang Sudah Keluar untuk Formula E 2021 Lebih dari Rp1,1 T
Darirakyat.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memutuskan untuk kembali menunda penyelenggaraan Formula E 2021 di Jakarta. Pandemi Covid-19 yang belum terkendali menjadi alasan utama penundaan perhelatan mobil listrik Formula E ini.
Anggota Komisi B Fraksi PDIP Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak mengatakan sudah banyak anggaran yang dikeluarkan untuk mempersiapkan penyelenggaraan Formula E 2021. Selain commitment fee sebesar Rp560 miliar, ada dana lain senilai Rp200 miliar.
"Besaran dana yang sudah dibayarkan untuk commitment fee satu adalah Rp360 miliar dan yang kedua adalah Rp200 miliar," jelasnya dalam keterangan pers, Senin (25/1).
Selain dua dana tersebut, lanjut Gilbert, ada dana tambahan yang dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta berupa anggaran terukur tidak langsung. Seperti perubahan lapangan Monas yang menelan biaya Rp28 miliar pada 2019 dan Rp115 miliar pada 2020. Sehingga total keseluruhan anggaran perubahan lapangan Monas untuk penyelenggaraan Formula E mencapai Rp143 miliar.
"Belum lagi biaya kerusakan akibat penebangan pohon yang ditanam Kepala Negara yang datang ke Indonesia. Di luar itu dari rencana PMD 2020 Rp305 miliar kepada Jakpro berkaitan Formula E, terdapat rincian antara lain Rp5 miliar untuk studi kelayakan, Rp600 juta untuk sosialisasi, Rp10 miliar untuk layanan umum dan lain-lain," terangnya.
"Biaya ini tidak jelas apakah sudah dikeluarkan dan digunakan atau batal. Lalu biaya untuk negosiasi awal ke New York yang dilakukan oleh Gubernur, 2019," sambung dia.
Tak hanya itu, Gilbert menyebut Pemprov DKI Jakarta sudah mengeluarkan dana langsung sebesar Rp423 miliar untuk perhelatan Formula E 2021. Dana tersebut diberikan langsung kepada bank terkait.
"Beberapa anggaran Formula E juga terdapat di beberapa SKPD lain seperti Dispora, Dishub (rencana pembelian sepeda) dan Disparbud dengan jumlah yang berarti. Melihat perkiraan biaya yang sudah keluar sebesar Rp1,1 triliun lebih," ujarnya.
Gilbert mengatakan seharusnya anggaran yang sangat besar itu dialokasikan untuk penanganan banjir di Ibu Kota. Selain banjir, dana itu juga bisa digunakan untuk mempercepat penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Misalnya, menggunakan anggaran tersebut untuk membeli vaksin Covid-19 guna mempercepat vaksinasi kepada 18,3 juta warga DKI Jakarta.
"Bukan merencanakan balapan Formula E yang tidak dibutuhkan masyarakat," tandasnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria memastikan commitment fee yang dibayarkan Pemerintah Provinsi DKI untuk Formula E tidak hangus. Kendati waktu pelaksanaan kompetisi mobil balap listrik tersebut belum terkonfirmasi.
Dia menjelaskan, alasan dana tidak hangus karena pandemi Covid-19 saat ini merupakan kondisi luar biasa yang tidak terprediksi.
"Kalau soal dana itu kan tidak hilang ini kan force majeur kalau ada pandemi ini kan tidak berarti dana yang sudah dibayar itu tidak hilang, tidak hilang dana yang sudah pernah dibayarkan," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/11).
Namun, politikus Gerindra itu enggan mengomentari lebih lanjut alasan Pemprov DKI tidak menarik Rp 560 miliar sebagai committee fee Formula E untuk penanganan Covid-19. Desakan ini, sempat diutarakan fraksi PSI.
Riza menuturkan perhelatan Formula E masih menunggu kepastian pandemi Covid dapat terkendali. (merdeka.com)