Prajurit TNI Beri Makanan ke Pendemo Omnibus Law, Ini Penjelasan Pangdam Jaya




Darirakyat.com - Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman menceritakan momen prajurit TNI berbagi makanan kepada massa mahasiswa yang berdemonstrasi menolak UU Cipta Kerja. Dudung mengatakan prajurit TNI itu merasa empati kepada mahasiswa yang tengah membutuhkan makanan.

"Pada saat di lingkungan Monas, anggota TNI ada juga yang dapat jatah dari pimpinan yaitu dari Mabes TNI memang kita didukung untuk jatah makan tapi ada juga dari masyarakat yang empati kepada kita juga memberikan makanan juga sehingga makanan itu berlebih. Nah ada mungkin anggota kita itu yang karena berlebih, ada mahasiswa saya lihat terpelajar mereka yang melakukan demo aksi damai, ada yang minta, ya mungkin ada anggota itu secara pribadi merasa iba akhirnya ngasih makanan itu, karena daripada nggak dimakan. Begitu juga ada yang ngasih air minum," kata Dudung dalam konferensi pers, Jumat (9/10/2020).

Tak hanya itu, massa mahasiswa juga sempat diantar pulang oleh anggota TNI. Saat itu ada kendaraan Korps Marinir yang memang disiagakan di sekitar lokasi demo.

"Begitu juga ada juga marinir setelah diimbau bapak gubernur para mahasiswa kesulitan untuk ulang, waktu itu pulang akan ke Pamulang sehingga disampaikan oleh Pak Gubernur. Kemudian nanti akan diantar ke Pamulang saat itu ada kendaraan marinir kebetulan yang standby di situ akhirnya diminta tolong untuk mengangkut mahasiswa yang akan kembali ke Pamulang," ujar Dudung.

Dudung mengatakan massa pendemo di Jakarta kemarin berasal dari berbagai daerah. Menurut Dudung, ada demonstran yang memang bukan dari golongan terpelajar.

"Saya lihat mereka tidak memahami yang sebenarnya tentang demo itu bahkan ini datang dari beberapa wilayah, ada dari Subang, dari Banten, dari Tangerang, dan sebagainya, termasuk di wilayah Jakarta juga. Nah mereka dari kelompok-kelompok anak-anak muda, ada terpelajar, tapi rata-rata bukan terpelajar justru, dari preman-preman masih muda-muda," imbuh Dudung.

Dia menjelaskan massa mahasiswa dan buruh langsung memahami saat diberikan penjelasan mengenai UU Cipta Kerja. Hal itu berbeda dengan massa lainnya yang disebut Dudung tidak terpelajar.

"Kalau mahasiswa dengan buruh setelah kita berikan brosur tentang RUU Omnibus law mereka memahami beberapa butir-butir yang dibahas di DPR tapi bagi mereka-mereka yang dari masyarakat yang tidak terpelajar itu justru mereka tidak paham sama sekali," ujar dia. (detik.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel