Ketahuan, Disiapkan Truk Hingga Uang Tunai, Ribuan Perusuh Ikut Demo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja


Darirakyat.com - Aksi demo menolak Omnibus Law Cipta Kerja di Jakarta sempat diwarnai kericuhan dan menyebabkan kerugian materiil.

Ternyata aksi tersebut ditunggangi para perusuh yang dijanjikan mendapat uang tunai hingga akomodasi perjalanan.

Hal tersebut diungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jumat 9 Oktober 2020.

Disebutkan, ada sebanyak 1.192 orang yang ditangkap di Jakarta berasal dari berbagai daerah, antara lain Purwakarta, Karawang, Bogor, Banten, dan sebagainya.

"Yang datang ke Jakarta tujuannya untuk melakukan kerusuhan, di mana kita bisa bilang itu karena dari beberapa barang bukti, handphone dan keterangan yang kita terima dari mereka semua," kata Yusri

Yusri mengklaim para perusuh juga tidak mengetahui apa itu Omnibus Law UU Cipta Kerja yang mendasari aksi demo kemarin.

Menurut dia perusuh itu hanya mendapat undangan untuk mengikuti aksi demo.

"Ada undangan untuk datang, disiapkan tiket kereta api, disiapkan truk, disiapkan bus, kemudian nantinya ada uang, makan untuk mereka semua. Ini yang dia tahu, ini yang kita dalami semuanya," tuturnya.

Yusri mengatakan para perusuh itu diduga berasal dari kelompok anarko. Sebab, jika berkaca dari aksi demo yang pernah terjadi anarko selalu menjadi dalang di balik aksi kerusuhan.

"Memang setiap ada demo dan berakhir dengan kerusuhan ada indikasi bahwa itu ditunggangi oleh orang-orang yang memang Anarko," ujarnya.

Di sisi lain, diungkapkan Yusri, tercatat ada 23 personel Polri terluka akibat aksi kerusuhan saat demo. Dari 23 anggota itu, salah satunya adalah Kapolres Tangerang Kota Kombes Sugeng yang terkena lemparan batu. (pikiranrakyat.com)



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel