Ditantang Kerahkan Massa Demo Omnibus, PKS-Demokrat Bungkam



Darirakyat.com - Dua partai politik (parpol) yang menolak pengesahan Rancangan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja (RUU Ciptaker), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat, bungkam saat ditantang untuk mengerahkan massa ke jalan memprotes perundangan tersebut.

Sebelumnya, elemen buruh yang tergabung dalam Akumulasi Kemarahan Buruh dan Rakyat (Akbar) Sumatera Utara (Sumut) menantang PKS dan Partai Demokrat untuk mengerahkan massa ke jalan pada hari ini, Kamis (8/10).

Hal ini untuk membuktikan penolakan di parlemen itu bukan cuma dagelan politik demi menarik perhatian publik.

Sejumlah petinggi di kedua parpol itu telah dihubungi CNNIndonesia.com, lewat pesan instan atau sambungan telepon, untuk dimintai komentarnya soal tantangan itu. Namun, tak satupun yang merespons.

Dari PKS, CNNIndonesia.com menghubungi Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Sekretaris Jenderal PKS Aboebakar Alhabsyi, politikus PKS Mardani Ali Sera, Juru Bicara (Jubir) PKS Pipin Sopian, Jubir PKS Suhud Aliyudin, Jubir PKS Ahmad Faathul Baari, serta Jubir PKS Muhammad Kholid.

Sementara dari Partai Demokrat, CNNIndonesia.com menghubungi Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat Ossy Darmawan, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Demokrat Irwan, Wasekjen DPP Demokrat Jansen Sitindaon, serta Ketua DPP Demokrat Herman Khaeron.

Namun, seluruh petinggi PKS dan Demokrat itu tidak memberikan respons hingga berita ini diturunkan.

Sebelumnya, aktivis Akbar Sumut Martin Luis menantang PKS dan Demokrat mengerahkan massa ke jalan memprotes RUU Ciptaker. Ia mengaku takut sikap penolakan terhadap RUU Ciptaker yang dipertontonkan dua parpol itu hanya dagelan politik.

"Kalau dua partai itu memang menolak Ciptaker dan sama sama kita tahu kedua parpol itu memiliki basis massa sampai ke kampung- kampung, maka besok turunkan massa yang banyak itu," kata Martin di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, Rabu (7/10).

"Tapi kalau tidak terjadi, maka itu hanya sebatas gimik politik, hanya untuk mencari perhatian rakyat Indonesia. Kita tantang kedua partai itu. Karena pada prinsipnya kedua partai parlemen itu sama saja hanya menjalankan dagelan politik menipu rakyat," cetusnya.

PKS dan Demokrat sendiri menolak pengesahan RUU Omnibus LAW Ciptaker dalam Rapat Paripurna DPR, Senin (5/10). Demokrat bahkan membumbuinya dengan aksi walkout.

Hari ini, Kamis (8/10), kelompok buruh, mahasiswa, dan masyarakat bakal menggelar aksi di depan Istana Negara, Jakarta. Mereka ingin mendesak Presiden Joko Widodo membatalkan UU Cipta Kerja. Namun, Jokowi telah memiliki agenda kunjungan kerja ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. (cnnindonesia.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel