Alfian Tanjung Minta Maaf Sebut Banser Anak-Cucu Tokoh PKI


Konferensi pers GP Ansor terkait permintaan maaf dari Ustad Alfian Tanjung kepada Ansor, Banser, dan keluarga besar Nahdlatul Ulama lewat aplikasi Zoom, Rabu, 23 September 2020. 

Darirakyat.com - Alfian Tanjung meminta maaf kepada GP Ansor, Banser, dan Nahdlatul Ulama (NU) karena menyebut Banser sebagai anak dan cucu dari tokoh PKI. Alfian Tanjung menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dalam konferensi pers secara virtual.

Dilansir Antara, Kamis (24/9), konferensi pers dilakukan bersama Pengurus Pusat GP Ansor pada Rabu (23/9). Alfian Tanjung sebelumnya telah bertemu dengan Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas pada Selasa (8/9) dan menandatangani perjanjian perdamaian.

Salah satu poin dalam perjanjian perdamaian adalah Alfian Tanjung menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada keluarga besar Ansor dan NU.

"Kata maaf menjadi bagian yang harus saya kedepankan, sebagai subjektif ada bagian tertentu dari hal-hal yang pernah saya sampaikan dianggap tidak berkenan dan sudah diproses," kata Alfian Tanjung.

Pengurus GP Ansor yang hadir dalam konferensi pers permohonan maaf terbuka itu antara lain Sekjen GP Ansor Adung Abdul Rochman dan Waka Satkornas Banser Hasan Basri Sagala.

"Sesungguhnya ini bulan September, 9 hari lagi kita kenal dengan (peringatan) 30 September. Pejuang yang paling dikenal dalam kudeta berdarah (PKI) tahun 1948 dan 1965 adalah temen-temen pemuda Ansor, itu fakta sejarah," tutur Alfian Tanjung.

Alfian Tanjung kemudian berjanji akan meningkatkan kualitas dan kapasitasnya serta mengajak kalangan muda di Ansor dan Banser bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik.

Pernyataan maaf dari Alfian Tanjung juga telah dibenarkan Adung Abdul Rochman. Adung mengatakan bahwa Alfian Tanjung meminta maaf secara lisan dan tertulis.

"Sebagai sesama muslim, sesama warga bangsa Indonesia, tentu kami menerima permintaan maaf karena kita ingin kehidupan tetap rukun dan damai," tutur Adung.

Adung menambahkan baik Alfian Tanjung maupun Ansor disatukan oleh satu pandangan keagamaan yang sama dan kebangsaan yang sama. Adung lalu menuturkan NU sampai sekarang ini masih mewaspadai bahaya laten PKI, salah satu buktinya dengan terus dilantunkannya selawat badar dalam berbagai kesempatan. (detik.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel