Anggota DPR ini Kesal Tak Percaya Dubes Palestina Tak Paham Undangan KAMI: Pulangkan ke Negaranya!

Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun.Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun.Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair al-Shun

Darirakyat.com - Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair al-Shun mengaku salah memahami soal acara deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sehingga dirinya hadir. Anggota Komisi I DPR tak percaya Dubes Palestina tidak memahami acara besutan Din Syamsuddin itu dimaksudkan sebagai bentuk kegiatan mengkritisi pemerintah.

"Saya sangat menyayangkan kehadiran Dubes Palestina dalam deklarasi KAMI. Walaupun sudah diklarifikasi, dalam nalar berpikir saya itu, masa iya sih sebesar institusi kedutaan besar tidak memahami, tidak memiliki intelijen, tidak memiliki protokoler untuk menghadiri acara-acara tertentu," ujar anggota Komisi I DPR Abdul Kadir Karding kepada wartawan, Kamis (20/8/2020).

Abdul Kadir KardingAbdul Kadir Karding

Komisi I merupakan alat kelengkapan Dewan (AKD) di DPR yang mempunyai ruang lingkup tugas di bidang pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, serta intelijen. Mitra kerja Komisi I di antaranya Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Panglima TNI/Mabes TNI AD, AL, dan AU, serta Badan Intelijen Negara (BIN).

Karding tak setuju bila polemik kehadiran Dubes Zuhair al-Shun ke deklarasi KAMI selesai hanya dengan klarifikasi lewat pernyataan pers. Menurutnya, pemerintah perlu memanggil sang dubes untuk meminta klarifikasi langsung.

"Menurut saya, peristiwa ini tidak boleh selesai dengan klarifikasi publik seperti itu, tetapi otoritas Indonesia harus memanggil Pak Dubes untuk dimintai klarifikasinya," tutur Karding.

Bila ditemukan indikasi adanya kesengajaan Dubes Zuhair datang untuk mendukung deklarasi KAMI, Karding mengimbau pemerintah untuk memulangkannya. Pemerintah juga diminta agar meminta Palestina mengirimkan dubes yang lebih bijaksana dalam bersikap.

"Kalau ada unsur kesengajaan, sebaiknya Pak Dubes ditarik atau dipulangkan ke negaranya dan digantikan oleh dubes-dubes yang lebih berhati-hati dan lebih proporsional dalam bersikap di negara Indonesia ini," ucapnya.

Karding pun mengingatkan betapa besarnya dukungan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk Palestina. Seharusnya, kata dia, Dubes Zuhair memikirkan hal tersebut sebelum datang ke deklarasi KAMI.

"Jangan lupa bahwa pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Pak Jokowi itu selalu memberi support moral, logistik, dan dukungan politik untuk kemerdekaan Palestina. Itu yang mestinya harus dipahami oleh Pak Dubes," tegas Karding.

Sebelumnya diberitakan, kehadiran Dubes Palestina untuk Indonesia Zuhair al-Shun di deklarasi KAMI menjadi polemik. Kedubes Palestina mengungkapkan Dubes Zuhair hadir atas undangan Din Syamsuddin yang menyebut acara deklarasi sebagai peringatan HUT RI ke-75.

"Klarifikasi tentang apa yang diberitakan media perihal Duta Besar Negara Palestina yang menghadiri undangan yang disampaikan oleh Bapak Din Syamsuddin, Ketua Persatuan Persahabatan Indonesia Palestina. Kami ingin menegaskan bahwa partisipasi kami berdasarkan pada pemahaman bahwa acara tersebut adalah acara peringatan Hari kemerdekaan Republik Indonesia dan bukan yang lainnya," bunyi keterangan Kedubes Palestina yang diterima detikcom.

Kedubes Besar Palestina menyatakan pihaknya mengapresiasi seluruh bantuan yang selama ini diterima negaranya dari Presiden Joko Widodo, pemerintah Indonesia, dan seluruh masyarakat Indonesia. Kedubes Palestina pun menegaskan tak ada niat terlibat politik Indonesia.

"Kami di Palestina mengapresiasi dukungan dan bantuan yang kami terima dari Yang Mulia Bapak Presiden Joko Widodo, pemerintahannya yang terhormat, dan dari seluruh masyarakat Indonesia yang ramah. Saya berharap semua orang mengerti bahwa kami bukan bagian dari dan tidak akan menjadi bagian dari kegiatan politik di Indonesia," kata Kedubes Palestina.

Menanggapi klarifikasi Kedutaan Besar Palestina, Din Syamsuddin selaku pengundang mengaku telah berkomunikasi dengan Dubes Zuhair al-Shun. Din mengakui ada kesalahpahaman terkait undangan tersebut.

"Tadi saya sudah menelepon Dubes Palestina. Rupanya ada kesalahpahaman. Beliau tidak baca saksama undangan. Tapi begitu melihat nama saya, beliau langsung berniat hadir saja karena menganggap saya sahabat (sebagai Ketua Prakarsa Persahabatan Indonesia-Palestina)," kata Din ketika dihubungi, Rabu (19/8/2020).

Din kemudian menerangkan bukan hanya Dubes Zuhair Al-Shun yang diundang untuk menghadiri kegiatan deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi pada Selasa (18/8). Din menyebut KAMI menyebar undangan ke banyak duta besar di Jakarta, namun sebagian mengkonfirmasi ketidakhadiran dan sebagian lainnya tak menanggapi undangan KAMI.(detik.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel