Demo Tolak RUU HIP, Massa Bawa Poster 'Makzulkan Jokowi dan Bubarkan PDIP'


Massa PA 212 Dkk di DPR Tuntut Pemakzulan Jokowi dan Pembubaran PDIP


Darirakyat.com - Demonstrasi menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta masih berlangsung. Massa dari beberapa ormas terus berdatangan ke lokasi demo.

Pantauan CNNIndonesia.com, massa dari berbagai ormas itu membawa sejumlah atribut aksi seperti bendera, poster hingga spanduk. Mereka menuliskan tuntutan mereka dalam poster dan spanduk.

Di antara poster yang dibawa massa bertuliskan "Makzulkan Jokowi," "Bubarkan PDIP". Selain poster, tulisan Bubarkan PDIP juga tertulis di spanduk yang ada di mobil komando.

Terpantau juga ada spanduk yang dibentangkan di pagar Gedung DPR bagian atas dengan tulisan "Tolak RUU HIP/PIP Dan Tangkap Inisiatornya,"

Aksi massa yang mengatasnamakan Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI ini merupakan yang kedua kalinya. Dalam aksi mereka yang kedua kali ini, mereka menuntut agar DPR bersikap dan mencabut RUU HIP dari prolegnas

Selain menuntut agar RUU ini dicabut dari prolegnas, aksi mereka juga menuntut agar diusut inisiator dari RUU HIP.

RUU HIP menjadi polemik di tengah masyarakat. RUU usulan DPR itu dipermasalahkan karena dianggap memeras Pancasila menjadi Trisila dan Ekasila.

Selain itu, RUU HIP tidak mencantumkan Tap MPRS XXV Tahun 1996 yang melarang ajaran komunisme dalam konsideran. Beberapa ormas islam telah menyatakan pendapatnya menolak RUU ini.

Belakangan, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku RUU ini diusulkan oleh fraksi partainya di DPR.

Hasto menyebut pihaknya membuka dialog dengan siapapun. Menurutnya, RUU HIP saat ini masih berupa rancangan, sehingga bisa diubah.

"Maka dengan adanya rancangan undang-undang yang kami usulkan, PDI Perjuangan tentu saja membuka dialog," kata dia dalam webinar berjudul "Jas Merah: Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah, Ciptakan Sejarah Positif Bagi Bangsa" dalam Rangka Peringatan Bulan Bung Karno 2020, Minggu (28/6). (cnnindonesia.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel