Anies Bangun Museum Nabi di Lahan Reklamasi Tuai Pro Kontra


Anies 3 Kali ke LN dalam 2 Bulan, Pemprov: Itu Sudah Diseleksi
Darirakyat.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan izin perluasan kawasan Ancol. Pemprov DKI akan membangun sejumlah objek di lahan reklamasi, salah satunya membangun museum sejarah Nabi Muhammad SAW.

"Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk memanfaatkan tanah hasil perluasan secara transparan dan mengutamakan kepentingan publik di antaranya pembangunan tempat bermain anak dan pembangunan Museum Internasional Sejarah Rasulullah Sallallahu Alaihi Salam dan Peradaban Islam di kawasan Ancol tersebut. Groundbreaking telah dilakukan pada bulan Februari 2020 yang lalu," kata Sekda DKI Saefullah kepada wartawan di Balai Kota DKI, Jumat (3/7/2020).

Saefullah menyebut Anies telah mengeluarkan Keputusan Gubernur Nomor 237 tahun 2020 tentang Izin Pelaksanaan Perluasan Kawasan Rekreasi Dunia Fantasi seluas 35 hektare dan kawasan Taman Rekreasi Taman Impian Ancol Timur seluas 120 hektare. Keputusan itu telah ditandatangani Anies pada Februari lalu.

"Izin pelaksanaan yang diberikan salah satunya digunakan untuk pengurusan HPL (Hak Pengelolaan) dari lahan yang sudah ada di Ancol Timur. Selama beberapa tahun ini memang sudah terdapat kurang lebih 20 hektare tanah timbul yang ada di Ancol Timur," kata Saefullah.

"(Tanah timbul) dihasilkan dari lumpur pengerukan sungai-sungai di Jakarta kemarin itu sudah dibuatkan Kepgub-nya agar bisa mendapatkan sertifikat dari BPN dan lahan perluasan di Ancol tersebut dapat dimanfaatkan secara legal dan pelaksanaan pembangunan dapat dipertanggungjawabkan. Ini saya sampaikan demikian," imbuh dia.

Sikap Anies ini menuai pro dan kontra. Berikut sikap sejumlah pihak terkait pembangunan museum Nabi di lahan reklamasi:

Muhammadiyah

Muhammadiyah mendukung penuh rencana Pemprov DKI bangun Museum Nabi di lahan reklamasi. Museum Nabi dinilai sebagai pengingat umat akan perjuangan Rasulullah.

"Sangat mendukung pembangunan museum Rasulullah. Museum adalah bagian penting dari sejarah umat Islam dan perjuangan Rasulullah," Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti saat dihubungi, Jumat (4/7/2020).

Menurutnya, museum yang akan dibangun harus menjadi area publik. Selain itu, dia berharap, museum bisa menarik wisatawan mancanegara.

"Museum ini terbuka untuk umum dan dapat bermanfaat untuk seluruh masyarakat. Selain untuk sarana pendidikan, museum juga menjadi tujuan wisata edukasi tidak hanya untuk masyarakat Indonesia tetapi juga manca negara," ucap Abdul.

PAN DKI


Sekretaris Fraksi PAN DPRD DKI, Oman Rahman, menyarankan pembangunan museum Nabi itu tidak di lahan reklamasi. Oman meminta agar Pemprov DKI mengedepankan kelangsungan ekosistem laut.

"Museum Nabi bagus sekali, Jakarta kota yang dibangun oleh para ulama, tapi baiknya cari tempat lain untuk menghindari pertentangan wacana pembinaan umat Islam dan pertimbangan ekosistem," jelasnya.

Ia menilai pembangunan di lahan reklamasi itu menciderai janji Anies Baswedan yang berjanji akan memberhentikan reklamasi di Teluk Jakarta.

"Inkonsisten dengan janji kampanye. Dan mencederai kepercayaan pendukung," ujar Oman.

Golkar DKI

Golkar DKI menyetujui adanya pembangunan Museum Nabi, namun, menolak adanya perluasan kawasan wisata Ancol. Alasannya yakni biaya yang tinggi.

"Di luar pembangunan Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW, Fraksi Golkar menolak perluasan kawasan wisata Ancol," kata Sekretaris Fraksi Golkar DKI Jakarta, Judistira Hermawan saat dihubungi, Jumat (3/7/2020).

Dia menyarankan agar biaya tersebut digunakan untuk penanganan pandemi virus Corona.

"Apalagi melalui reklamasi yang tentu memerlukan biaya yang tinggi, DPRD akan memfokuskan anggaran ke depan untuk pemulihan ekonomi pasca COVID-19," jelasnya. (detik.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel