Ustaz Zainal akhirnya minta maaf: Saya salah soal lagu Balonku, ampuni saya
Monday, 15 June 2020
Edit
Darirakyat.com - Usai ramai nan heboh menyebut Balonku dan Naik-naik ke Puncak Gunung adalah lagu murtad, kini Ustaz Zainal Abidin akhirnya meminta maaf.
Dengan tegas, dia mengaku kalau ceramah yang kontennya berisi soal lagu Balonku pada 2018 lalu adalah keliru. Ustaz Zainal dengan jantan menyatakan telah keliru menafsirkan lagu Balonku dan Naik-naik ke Puncak Gunung.
Pernyataan maaf ini disampaikannya di saluran Youtube-nya pada Senin 15 Juni 2020.
“Terkait dengan video saya yang viral tentang lagu Balonku Ada Lima, maka itu adalah kesilapan lisan saya dan semoga Allah SWT mengampuni saya,” katanya.
Ustaz Zainal juga menyampaikan terima kasih dan mendoakan pihak-pihak yang telah memberikan kritik, masukan dan nasehat terkait video ceramahnya soal lagu Balonku yang viral di medsos.
“Saya ucapkan terima kasih dan Allah memberikan balasan dengan berlipat ganda kepada siapa saja yang memberikan teguran, masukan dan juga nasehat baik tentang masalah video tersebut,” ujarnya.
Ustaz Zainal juga menegaskan kalau video itu bukanlah dia yang mengupload video tersebut di media sosial. Maka itu, dia pun meminta sejumlah pihak yang mengunggahnya menghapus video tersebut.
“Dan sebetulnya video tersebut bukan saya yang mengupload, tetapi ada pihak lain yang mengupload. Oleh karena itu semua pihak yang mengupload dan mengunggahnya, maka sejak video klarifikasi ini saya sampaikan, mohon untuk dihapusnya,” kata dia.
Banyak yang tidak merasa bahwa sejak TK, anak-anak kecil di Indonesia sudah dilatih untuk benci Islam. Balonku ada lima, rupa-rupa warnanya. Nah, yang meletus balon apa? Hijau. Hatiku sangat kacau. Tuh, Islam bisanya bikin kacau saja.
Apalagi, nyanyi yang jelas-jelas membenarkan ajaran Kristen. Naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali. Kiri kanan, kulihat saja, banyak…. pohon apa? Cemara. Padahal di Sumatera banyaknya pohon sawit, kalau di Jawa banyaknya (pohon) pisang.
Dan cemara itu pohon impor yang jumlahnya enggak banyak. Lihat, ditanami untuk mencintai pohon cemara, pohon natal. Kita dibiasakan untuk beribadah (seperti orang Kristen). (hops.id)