Viral Informasi RT Pukuli Warga Terkait Bansos, Camat Koja Angkat Bicara
Saturday, 25 April 2020
Edit
Darirakyat.com - Informasi pemukulan dan pengeroyokan keluarga RT terhadap warga terkait dengan bantuan sosial Pemprov DKI Jakarta viral di media sosial.
Berdasarkan facebook Rafaell Rafa, seorang anggota keluarganya dipukuli dan dikeroyok oleh keluarga dari RT 006/RW 008 Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara.
Dalam postingan tersebut juga dilampirkan foto-foto saudarinya yang mengalami luka-luka seperti bekas cakaran karena telah menjadi korban penganiayaan.
"Ditanya baik-baik soal sembako kok jadi RT nya ngotot dan bicara kasar kepada warganya, dan ngusir warganya juga," tulis akun tersebut.
Menyikapi informasi tersebut Camat Koja Ade Himawan mengatakan bahwa apa yang terjadi tidak sama seperti yang disampaikan akun facebook tersebut.
Informasi yang dihimpun, peristiwa bermula saat warga bernama Nurhayati dan Nuraini hendak menanyakan bantuan sosial dari Pemprov DKI Jakarta ke RW setempat.
Namun oleh pihak RW mengatakan bahwa bantuan ditangani masing-masing RT.
Keduanya pun langsung menanyakan hal tersebut kepada Ibu RT 007/RW 008, Imas.
Menurut Ade, nama Nurhayati memang terdaftar sebagai penerima bantuan.
Namun yang bersangkutan sudah lama pindah ke Bekasi, Jawa Barat sehingga bantuan itu dikembalikan.
"Nurhayati tidak tinggal di situ lagi, jadi dia tidak berhak menerima bantuan, dikembalikan ke Dinas Sosial," ucap Ade, Jumat (23/4).
Mengetahui hal itu, keduanya terlibat perselisihan dan Imas meminta kedua orang itu meninggalkan lokasi.
Namun di tengah perjalanan, Nurhayati dan Nuraini melontarkan sumpah serapah.
"Itu didengar sama anaknya, Prita. Nah si Prita ribut dengan Nuraini dan Nurhayati, Prita dikeroyok oleh Nuraini dan Nurhayati," ucap Ade. (jhs)
Viral Terkonfirmasi, Wanita Dipukul Ibu RT Gara-gara Minta Jatah Sembako Bansos Covid-19 di Koja
Seorang ibu rumah tangga menanyakan haknya untuk bantuan sosial terdampak virus corona. Bukannya mendapatkan paket, malah dapat bogem mentah
Baru-baru ini sebuah cerita mengenai penganiayaan di sosial media Facebook menjadi viral.
Cerita tersebut bermula dari seorang wanita yang diketahui bernama Nur, meminta jatah bantuan sosial sembako dari pemerintah di tengah wabah corona.
Nur merasa dirinya tercatat sebagai penerima bantuan sembako, namun sembako yang diharapkan tak urung juga diterima.
Nur pun mendatangi kediaman Ketua RT untuk meminta haknya. Namun, Ibu RT merasa Nur tidak layak mendapat bantuan karena tidak berdomisili di daerah itu.
Karena alasan itu, Nur pun pergi menemui Ketua RW untuk mendapatkan kejelasan..
Rupanya, Ibu RT merasa geram karena Nur melaporkannya kepada Ketua RW setempat.
"Ngapain nanya Pak RW? Pak RW tidak berhak, yang berhak di wilayah ini saya. Bertahun-tahun nggak berdomisili di sini, giliran dengar dapat sembako datang kesini, kamu pernah bayar iuran nggak ke saya?" ujar Ibu RT dalam video yang tersebar di jagat maya.
Bahkan keluarga RT pun sampai mengusir Nur dengan mengancam membuatkannya surat pindah.
Setelah itu, keributan masih terjadi sampai-sampai keluarga RT tersebut menganiaya Nur.
Akibat penganiayaan tersebut, Nur mendapatkan beberapa luka lebam di wajahnya.
Nur, seorang warga di Jakarta Utara menderita luka lebam di wajah akibat penganiayaan yang dilakukan keluarga ketua RT di tempat ia tinggal hanya gara-gara meminta sembako.
Cerita viral tersebut diposting oleh akun bernama Rafael Rafa pada Kamis (23/4/2020) lalu.
Dalam keterangannya, kejadian tersebut terjadi pada Rabu (22/4/2020) lalu, pukul 15.00 WIB.
Lokasinya tepat di Jalan Rawabinangun II RT 006 RW 008 Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara.
Hingga Jumat (24/4/2020), postingan tersebut telah dibagikan sebanyak 9.4 ribu kali.
Postingan tersebut pun dikomentari sebanyak 15 ribu kali oleh warganet di Facebook.
Berikut Postingan Lengkapnya di Facebook
"Siapa yg terima klo saudaranya di hakimi sm keluarga RT yg main hakim sendiri dan main pukul keroyokan. Di tanya baik-baik soal sembako ko jd RT nya ngotot dan Bicara kasar kpd warganya,Dan ngusir warganya juga.
Bukan manusia tuh melainkan binatang yg gk punya etika tata krama sm warganya.. RT harus nya mengayomi.ini malah ngusir warganya dan mukulin warganya..
Merasa keluarganya nya jagoan atau preman. Ingat bung ini dunia hukum.
Sy gk bakal balas keluarga lu yg hakimi keluarga sy.. Pasti sy bakal tuntut ke polres dan sampai pengadilan. Viral kan video ini pantas kaga RT begini.
Baru jd RT ajah udah balaga kaya orang walikota
Kejadian pukul 15:00 Rabu 22-04-2020 di jln rawabinangun II RT 006 RW 008 rawabadak Utara".
Konfirmasi Tribunnews
Rafa, saudara sepupu korban yang menuliskan cerita tersebut, membenarkan kejadian yang dialami oleh Nur.
Rafa mengatakan, setelah dianiaya, sepupunya itu langsung melapor kepada kepolisian setempat.
Hingga Jumat (24/4/2020) siang tadi,
"Benar itu (kejadian penganiayaan, red), setelah kejadian dipukul itu dia langsung melapor polisi," tutur Rafa saat dihubungi Tribunnews, Jumat (24/4/2020).
Nur, seorang warga di Jakarta Utara menderita luka lebam di wajah akibat penganiayaan yang dilakukan keluarga ketua RT di tempat ia tinggal hanya gara-gara meminta sembako.
Rafa juga menuturkan, sepupunya masih mengurus perkara tersebut di Polres Metro Jakarta Utara.
"Dari pihak korban sedang melaporkannya ke polisi."
"Dia sekarang lagi mengurus ke Polres," kata Rafa.
Rafa pun mengaku tak terima bila keluarganya sampai dianiaya hanya gara-gara sembako.
Lebih lanjut, Rafa menuturkan bila keluarga Ketua RT tersebut belum meminta maaf.
Malahan, keluarga Ketua RT itu ingin melaporkan balik tindakan Nur.
"Saya dari pihak keluarga merasa tidak terima, korban masih di Polres."
"Sampai saat ini tidak ada permintaan maaf dari pihak RT-nya."
"Malah dia mau bikin laporan, mau balikin lapor memutar balikan fakta, tapi belum ditanggapin sama polisi," pungkasnya. (tribunnews.com)
Rafa juga menuturkan, sepupunya masih mengurus perkara tersebut di Polres Metro Jakarta Utara.
"Dari pihak korban sedang melaporkannya ke polisi."
"Dia sekarang lagi mengurus ke Polres," kata Rafa.
Rafa pun mengaku tak terima bila keluarganya sampai dianiaya hanya gara-gara sembako.
Lebih lanjut, Rafa menuturkan bila keluarga Ketua RT tersebut belum meminta maaf.
Malahan, keluarga Ketua RT itu ingin melaporkan balik tindakan Nur.
"Saya dari pihak keluarga merasa tidak terima, korban masih di Polres."
"Sampai saat ini tidak ada permintaan maaf dari pihak RT-nya."
"Malah dia mau bikin laporan, mau balikin lapor memutar balikan fakta, tapi belum ditanggapin sama polisi," pungkasnya. (tribunnews.com)