Marah! Seniman Sebut Anies Budek Soal Revitalisasi TIM

Ketua Forum Seniman Peduli TIM Radhar Panca Dahana saat ditemui di DPR RI.

Darirakyat.com - Puluhan seniman dari Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menghentikan sementara proyek revitalisasi TIM yang dilakukan oleh BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Forum Seniman Peduli TIM Radhar Panca Dahana dalam Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (17/2/2020).

Radhar mengadu bahwa gerakan SaveTIM sudah bergerak selama tiga bulan lebih sejak revitalisasi TIM dimulai oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui Pergub nomor 63 Tahun 2019, yang memberi kewenangan kepada BUMD Pemprov. DKI Jakarta, PT Jakpro untuk melakukan revitalisasi dan mengelola TIM.

"Kami sudah bicara dengan anak buahnya, Deputinya, Sekdanya, Jakpro, kami ke DPRD, tapi Gubernur budek! gak mau dengar. Kami cuma mau bilang ayo kami ngomong, susahnya apa ngomong, gak mau ngomong, karena budeknya itu tiba-tiba dibentengi semua tim itu kita enggak boleh masuk, di dalam dia menghancurkan semua yang selama ini menjadi rumah ibadah kami, beberapa seniman kan seni sudah agama mereka," kata Radhar di Komisi X DPR RI, Jakarta, Senin (17/2/2020).

Forum Seniman Peduli TIM Radhar Panca Dahana saat mengadu ke DPR RI soal revitalisasi TIM. (Stephanus Arandito).

Dia menegaskan mereka sebenarnya tidak menolak revitalisasi TIM namun mereka secara tegas menolak komersialisasi TIM yang direncanakan secara tersirat oleh Pemprov DKI Jakarta, hal itu diperparah dengan komunikasi yang buruk antara jajaran Anies dan seniman-seniman di TIM.

"Kami bukannya menolak revitalisasi, TIM jadi baru itu oke, tapi jangan dengan arogansi kekuasaan itu. Ajaklah bicara kita sebagai pemangku kepentingan utamanya. Dia baru berapa tahun jadi gubernur, kita sudah 50 tahun jadi seniman kok gak diajak ngomong," tegasnya.

Diketahui, revitalisasi TIM terus berlanjut hingga kini memasuki tahap II, Gedung Graha Bhakti Budaya dan Galeri Cipta III pun sudah diruntuhkan untuk dibangun.

Rencananya, Jakpro akan membangun tempat tinggal seniman sebanyak 200 kamar yang disebut mereka sebagai Wisma Seni dari Lantai 8 sampai 14, di bawahnya akan ada ruang teater, perpustakaan, dan Pusat Dokumentasi HB Jassin.

DPRD Jakarta telah mendorong Pemprov DKI dan Jakpro tak terus melanjutkannya, anggaran pembangunan hotel sebesar Rp400 miliar juga telah dipangkas dalam KUAPPAS menjadi Rp 200 miliar.

Namun, Revitalisasi TIM ini tetap dilanjutkan karena APBD DKI tahun 2019 sudah disetor dan revitalisasi ditargetkan rampung tahun 2021. (suara.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel