Kisah Driver Ojol Pakai Cadar Jadi Tulang Punggung Keluarga, Bila Dapat Penumpang Pria Banyakin Istighfar
Thursday 19 December 2019
Edit
Darirakyat.com - Kisah driver ojek online bercadar mungkin bisa jadi inspirasi bagi kita semua.
Sejak suami divonis mengidap Hepatitis A, Desi Minarti (27) gantungkan hidup dari penghasilan sebagai ojek online (ojol).
Pada tahun 2016, Desi resmi mendaftarkan diri jadi driver ojol untuk tambah pemasukan keluarganya.
Dengan tiga orang anak yang masih kecil, membuat Desi harus membantu ekonomi keluarganya.
Terlebih penghasilan suaminya, Abdul Kohar (32) pada saat itu hanya berkisar Rp 3,6- Rp 4 juta.
Atas izin suami dan keluarganya, ia pun memilih untuk menjadi ojol khusus pengantaran barang.
"Tapi pas dijalani pengantarannya jauh-jauh. Akhirnya pinjam akun suami yang memang pada saat itu jarang dipakai," katanya kepada TribunJakarta.com, Senin (16/12/2019).
Tugasnya menjadi seorang Ibu, membuat Desi tak segigih saat ini untuk ngebid di jalanan Ibu Kota.
Ngebid ini adalah cara para tukang ojek online mendapatkan pelanggan.
Sebab pada saat itu, suaminya masih bekerja dan memiliki penghasilan bulanan.
Tanpa diduga, tepat di tahun 2019, kesabaran Desi diuji.
Tepat di awal 2019 lalu, perusahaan suaminya bekerja mengalami kebangkrutan dan berdampak pada profesi suaminya yang saat itu sebagai sopir.
"Perusahaan suami saya bangkrut. Dia kena PHK dan kita kehilangan pemasukan bulanan sejak saat itu," ucapnya.
Tak ingin putus asa, akhirnya keluarganya menggantungkan hidup dari penghasilan sebagai driver ojol.
Dengan mengatur waktu, baik Desi maupun Abdul membagi waktu dalam bekerja.
Saat itu diputuskan jika Abdul bekerja siang sampai malam hari, sedangkan Desi dari pagi selepas anak mereka berangkat sekolah sampai siang hari.
Selama beberapa bulan rutinitas seperti itu dijalani oleh Desi dan Abdul.
Sampai akhirnya sekitar sebulan terakhir, Desi mendapati kabar jika suaminya mengidap Hepatitis A.
"Selama ini memang dia enggak bisa terlalu lelah. Belum lama ketahuan jika mengidap Hepatitis A," ungkapnya.
Cobaan dan ujian hidup yang terus berdatangan tak menjadikan Desi menyerah.
Akhirnya, ia memutuskan untuk menjadi driver ojol menggantikan sang suami sejak pagi hingga sore hari.
Rutinitas seperti itu ia jalani setiap hari hingga saat ini.
"Ya enggak apa-apa buat saya. Ini kan juga bantu suami. Dia kondisinya memang sedang sakit. Jadi ya semua harus dijalani dengan ikhlas. Sebab selama ini ketika kondisi tubuhnya sehat, dia juga ngebid setelah saya pulang," katanya.
Dalam sehari, penghasilan yang diperoleh Desi berkisar Rp 100-150 ribu.
Driver bercadar
Ketika melihat sekilas, mungkin tak ada yang mengira jika Desi merupakan driver ojol bercadar.
Jaket ojol, sarung tangan dan helm yang dipakainya membuat Desi tak nampak bercadar.
Namun, jika dilihat secara seksama, saat Desi membuka kaca helmnya, ia sebenarnya tak memakai masker, melainkan cadar untuk menutup auratnya.
Memperbaiki diri dan mendapatkan hidayah membuat Desi mantap menggunakan cadar pada tahun 2015 lalu.
Selama itu pula, ia tak membatasi aktivitasnya sekalipun sudah bercadar.
Satu diantaranya tetap ngebid meskipun bercadar.
"Karena pakai cadar sudah dari 2015, jadi dari awal ngebid sudah pakai cadar. Alhamdulillah sejauh ini baik-baik saja," ungkapnya.
Selama ini, Desi tak pernah memilih custumernya.
Sehingga beberapa kali ia pernah mendapatkan penumpang laki-laki.
Untuk itu, ia lebih menjaga jarak dan memperbanyak istighfar ketika membawa penumpang lelaki.
"Siapapun penumpangnya saya selalu bilang bahwa saya perempuan. Kalau dia mau ya saya jemput kalau enggak mau di cancel. Tapi sejauh ini alhamdulillah mereka menerima saya. Ya paling kalau ada penumpang laki-laki duduknya jadi di ujung," lanjutnya.
Kendati demikian, Desi tak mempermasalahkan hal tersebut.
Yang terpenting baginya ialah restu dan dukungan dari suami dan keluarganya.
"Saya sudah didukung penuh oleh keluarga. Paling mereka cuma pesan untuk hati-hati aja. 'Ya sudah kamu hati-hati kalau dijalan', itu kata-kata yang suami atau ibu saya ucap," tandasnya. (tribunnews.com)