Ini Tiga Calon Kuat Dirut Garuda Salah Satunya Ignasius Jonan, tidak Ada Nama Susi Pudjiastuti

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengunggah potret hitam-putih berisi kenang-kenangan bersama bekas koleganya sesama menteri Jokowi, Susi Pudjiastuti, di akun Instagram, Sabtu, 26 Oktober 2019. instagram.com/ignasius.jonan

Darirakyat.com - Staf Ahli Bidang Manajemen Risiko Garuda Indonesia, Arista Admajati mengatakan tidak ada nama bekas Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam bursa calon Direktur Utama PT Garuda Indonesia Persero Tbk. Susi sebelumnya dikabarkan bakal duduk di kursi direktur utama perusahaan maskapai pelat merah menggantikan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara.

"Kalau Bu Susi sepertinya akan ditarik untuk mengurusi BUMN di bidangnya, yaitu perikanan," ujar Arista saat dihubungi Tempo pada Ahad, 8 Desember 2019.  

Arista mengatakan hanya ada tiga nama calon kuat pengganti Ari yang beredar di kalangan internal perusahaan. Ketiganya adalah Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi, Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo, dan mantan Menteri ESDM, Ignasius Jonan.

Meski begitu, Arista tak menampik Susi sempat masuk di pusaran calon direktur utama Garuda. Nama Susi muncul saat Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bakal bersih-bersih perusahaan pelat merah beberapa pekan lalu.

Pada akhir November lalu, pengamat sektor perikanan, Mohammad Abdi Suhufan, menyatakan sosok Susi tak hanya cocok menangani BUMN perikanan. Namun juga pantas ditempatkan di BUMN penerbangan yang perlu perbaikan kinerja keuangan, seperti Garuda Indonesia.

Susi dianggap layak masuk bursa calon bos BUMN Garuda Indonesia untuk menangani inefisiensi perusahaan. Abdi juga menilai Susi membangun bisnis penerbangan yang berkeadilan. Sebab, Susi sebelumnya terbukti sukses di bisnis yang telah dijalankan, yaitu Susi Air.

Komisaris Utama Garuda Indonesia Sahala Lumban Gaol mengatakan nama pengganti Ari akan diputuskan pada rapat umum pemegang saham luar biasa atau RUPSLB pada Januari 2020. "Keputusan permanen diambil pada saat RUPSLB yang akan dilaksanakan 45 hari sejak kami menyampaikan surat permintaan ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan," ujar Sahala, kemarin.

Garuda Indonesia akan mengajukan surat kepada OJK pada 9 Desember mendatang. Adapun 45 hari penetapan Direktur Utama Garuda Indonesia terhitung sejak manajemen menyerahkan surat itu.

Ari Askhara sebelumbya dipecat oleh Menteri BUMN Erick Thohir lantaran ketahuan membawa barang gelap di penerbangan pesawat rute Prancis-Jakarta, 17 November lalu. Barang itu berupa satu unit Harley Davidson dan dua sepeda Brompton. Ari resmi diberhentikan pada Kamis, 5 Desember 2019. (tempo.co)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel