Diminta PA 212 Kurangi Hura-hura Tahun Baru, Begini Respons Pemprov DKI
Saturday 21 December 2019
Edit
Darirakyat.com - Ketua PA 212 Slamet Ma'arif meminta Pemprov DKI mengurangi hura-hura pada malam tahun baru. Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) DKI Jakarta Hendra Hidayat mengatakan agenda Pemprov pada pergantian tahun nanti diisi dengan pernikahan massal hingga tausiah ulama.
"Sejatinya Pemprov DKI tidak hanya mengadakan kegiatan tahun baru yang mungkin seperti dibayangkan. Dalam tiga tahun terakhir ini bahkan Pemprov DKI sudah melaksanakan berturut-turut itu nikah massal. Tahun ini bahkan lebih banyak lagi peminatnya," kata Hendra kepada wartawan, Sabtu (21/12/2019).
Kepala Biro Dikmental DKI Jakarta Hendra Hidayat. |
Hendra menjelaskan, pada 2018, peserta nikah massal yang diselenggarakan Pemprov DKI berjumlah 500 pasang. Tahun ini, ada 631 pasangan yang akan melaksanakan nikah massal pada tahun baru.
Nikah massal ini rencananya akan digelar di halaman Balai Kota DKI Jakarta. Hendra juga menuturkan, akan ada ceramah dan tausiah yang bakal diisi oleh ustaz kondang.
"Tahun kemarin kan AA Gym penceramahnya. Tahun ini kami menunggu konfirmasi salah satu ustaz terkenal. Apa pun itu, yang pasti malam tahun baru di DKI Jakarta, lebih khusus lagi di halaman Balai Kota Pemprov, akan diselenggarakan dengan kegiatan keagamaan, yaitu nikah massal, isbat nikah, dan ceramah tausiah dari ulama," paparnya.
Dia menjamin perayaan tahun baru, khususnya pesta kembang api, tidak akan berlebihan. Panggung-panggung hiburan juga akan diisi kegiatan keagamaan.
"Kalau isbat nikah itu mereka sudah nikah sebelumnya tapi secara agama. Legalitas secara hukum negara itu melalui sidang isbat. Jadi kami memfasilitasi mereka untuk nikah secara formal. Dengan isbat, mereka mendapat surat nikah, legalitas demi hak mereka mendapatkan kenyamanan hidup di Jakarta, pelayanan yang sama," katanya.
Slamet Ma'arif sebelumnya meminta agar hura-hura pada tahun baru dikurangi. Slamet mengatakan saat ini masih banyak masyarakat yang lebih membutuhkan bantuan. Menurutnya, acara hura-hura sebaiknya diganti dengan berdoa untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Jadi kurangi hura-hura, kurangi foya-foya, banyakin doa untuk kepentingan bangsa dan negara, itu pesan kita," kata Slamet di Jalan Mesjid 1, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (20/12). (cnnindonesia.com)