Jerinx Dukung Wisata Ramah Muslim: Jangan Parno! Ini Bedanya dengan Wisata Syariah



Image result for jerinx


Darirakyat.com - Dukungan musisi Jerinx terhadap niat Menteri Pariwisata Wishnutama menjadikan Bali dan Danau Toba sebagai kawasan wisata ramah muslim mendapatkan tentangan dari beberapa warganet.

Debat di kolom komentarnya sejak dua hari ini terus terjadi.

Personil Superman Is Dead (SID) inipun menginginkan agar warga Bali jangan ketakutan dengan istilah wisata ramah muslim, apalagi mengaitkannya dengan wisata syariah.

“Siapa sih yang mau jadiin Bali pulau syariah? Parnok banget. Ramah muslim beda sama wisata syariah, bli. Selama pemerintah enggak melarang bikini, babi, alkohol, apa yang harus ditakutkan? Kasih je saudara muslim lebih nyaman liburan ke Bali 😊,” jelasnya.

Jerinx menyebut kalau sampai @Wishnutama @angelatanoesoedibjo macam-macem larang alkohol, bikini, babi dan lain-lain, diapun akan turun untuk demo.

Dia menilai Bali saat ini disesaki turis yang bikin rusuh bahkan ada yang tak punya uang untuk hidup malah jadi gembel di Pulau Dewata. “Yang lebih urgent itu tolak reklamasi teluk Benoa, dan revisi kebijakan bebas visa yangmembuat Bali jadi disesaki wisman gembel yang selain sering bikin rusuh, juga tak jarang bekerja secara ilegal merebut rejeki orang lokal,” ungkapnya.

Dia pun menjelaskan persaudaran dengan muslim cukup baik sehingga tak salah jika mendukung wisata ramah muslim. “BTW, selama ini aksi BTR pesertanya banyak saudara muslim lho. Dukungan dari luar Bali thd BTR juga mayoritas datang dari muslim. Kalian orang Bali yang terlalu fanatik teriak sukla sukla guweh emang bisa setulus mereka mendukung perjuangan tanah kelahiran orang lain? 😎,” bebernya.

Nah, jika ada yang menolak Bali Ramah Muslim itu ibarat diskriminasi terhadap wisatawan Islam. “Diskriminatif terhadap turis Muslim ya itu namanya Bali belum ramah Muslim. Bule dipuja puja giliran lokal tidak dilayani dengan baik. Itu fakta yang masih terjadi di lapangan. Saya rasa hal ini yang harus diubah, mindset orang Bali yang terlalu mendewakan bule/dollar. Bukan tentang melarang babi guling, bikini dan alkohol. Tapi menghilangkan sikap diskriminatif terhadap turis muslim. Adil sejak dalam pikiran 🙏,” pungkasnya. (pojoksatu.id)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel