Catur Diharamkan UAS, Politikus PKPI: Nanti Gak Bisa Ganteng Juga Diharamkan?
Thursday 28 November 2019
Edit
Darirakyat.com - Politikus Partai Keadilan dan Solidaritas Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi turut buka suara terkait kabar olahraga catur yang diharamkan.
Tanpa merujuk kepada pihak tertentu, Teddy menolak hukum catur yang diharamkan. Ia menilai aturan itu dikeluarkan oleh orang yang tidak bisa bermain catur.
Sama halnya dengan menonton film korea diharamkan oleh orang yang tidak suka menonton film tersebut. Menurut Teddy, adanya aturan itu bisa memicu larangan lainnya.
Pernyatan itu disampaikan Teddy melalui cuitan yang dibagikan melalui jejaring Twitter pribadinya @TeddyGusnaidi, Jumat (22/11/2019).
"Karena gak doyan film Korea, film Koreanya diharamkan, tapi film India gak diharamkan. Gak bisa main catur, catur diharamkan. Nanti karena gak bisa ganteng, ganteng diharamkan.. #Sakit," cuitnya.
Seketika cuitan Teddy tersebut menuai respons di media sosial. Oleh sejumlah warganet, cuitan Teddy tersebut dikaitkan dengan ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) .
Sebelumnya, UAS menyebut olahraga catur menjadi haram lantaran disinyalir dapat melalaikan salat dan menghilangkan waktu berhari-hari.
Video mengenai ceramah pria 42 tahun itu ramai diperbincangkan khalayak seiring dengan kabar UAS yang mengisi tausiah di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (20/11/2019).
Dari hasil penelusuran, ceramah UAS soal catur diunggah oleh YouTube Teman Ngaji pada 26 Juli 2017 dengan judul "Hukum Main Domino dan Catur - Ustadz Abdul Somad Lc MA".
"Maaf Pak Ustaz boleh nggak main domino untuk mengisi waktu luang biasanya 17 Agustus?" tanya jamaah tersebut.
Tak lama, UAS berkelakar, "Ini rekaman berbahaya".
Kemudian ia memberi jawaban atas pertanyaan itu dengan merujuk pada Mazhab Hanafi.
"Mazhab Hanafi mengharamkan dadu dan catur, alasannya dua yakni pertama melalaikan sholat dan yang kedua menghilangkan waktu berhari-hari," terang UAS.
UAS lalu mengatakan, bila dirinya tidak setuju catur dimasukkan sebagai salah satu cabang olahraga lantaran membuang waktu.
"Bahwa ketua persatuan catur marah pada saya, terserahlah tapi saya tidak setuju. Habiskan waktu itu, banyak yang perlu kita pikirkan. Bagaimana politik, bagaimana anak. Ini yang kita pikirkan cem mana pion-pion ini bisa selamat," imbuhnya.
Pun bila catur diklaim bisa meningkatkan ketangkasan, UAS menyebut masih ada olahraga lainnya yang bertujuan sama.
Ia pun menegaskan sepakat dengan Mazhab Hanafi yang mengharamkan permainan domino dan catur, setelah melihat titik persamaannya.
"Dadu dan catur sifatnya permainan, menetapkan sesuatu yang belum ada hukumnya kepada sesuatu yang ada hukumnya dengan melihat titik persamaan antara keduanya," pungkas UAS.
Sejak diunggah, ceramah UAS tentang hukum main domino dan catur telah disaksikan lebih dari 1,3 juta kali. (suara.com)