Sosok Irma Nasution, LZ, dan FS, Para Istri Tentara yang Nyinyir Soal Wiranto
Saturday 12 October 2019
Edit
 |
| Irma Zulkifli Nasution dalam acara reuni sekolahnya di SMA Negeri 3 Medan. (Foto: Facebook/Birgaldo Sinaga) |
Darirakyat.com - Irma Zulkifli Nasution adalah istri Dandim Kendari Kolonel Kav Hendi Suhendi. Ia membuat konten nyinyir di media sosial, ditujukan untuk peristiwa penusukan Menko Polhukam Wiranto, membuat suaminya kehilangan jabatan dan harus mendekam di kurungan penjara selama 14 hari.
Ketika serah terima jabatan suaminya ke penggantinya, Irma tertangkap kemara dalam keadaan menangis. Irma kini menjadi perbincangan luas.
Berdasarkan pantauan Tagar, akun Irma sudah menghilang dari Facebook, namun tulisan dan fotonya sudah tersebar di media sosial. Dalam tulisan tersebut, Irma menyebut insiden yang dialami Wiranto tidak sebanding dengan jutaan nyawa yang meninggal.
"Jangan cemen pak,.... Kejadianmu tak sebanding dengan berjuta nyawa yg melayang," tulis Irma di akun Facebooknya.
a juga menulis komentar bernada miring. Meski tidak menyebutkan secara langsung soal insiden yang dialami Wiranto, namun ia menuliskan peristiwa kecelakaan yang dialami Mantan Ketua DPR, Setya Novanto pada 2017.
"Teringat kasus pak setnov,.. bersambung rupanya, pake pemeran pengganti," tulisnya.
Sosok Irma kemudian diceritakan dalam akun Facebook bernama Birgaldo Sinaga. Dalam postingan tertanggal 11 Oktober 2019, Birgaldo membagikan cerita sosok Irma yang merupakan teman satu sekolahnya di SMA Negeri 3 Medan.
"Tadi malam kecurigaan saya itu terkonfirmasi dengan informasi dari teman seangkatan saya. Memang benar Irma Zulkifli Nasution adalah Irma Nasution anak alumni SMA 3 Medan angkatan 1990," tulis Birgaldo.
Ia menceritakan pernah bertemu dengan Irma dalam acara reuni angkatan sekolahnya pada 2010. Birgaldo mengatakan Irma dikenal sebagai sosok yang pintar dan ramah. Selain itu, Irma merupakan sosok yang cantik dan pintar bernyanyi.
"Waktu acara reuni itu Irma kami dapuk sebagai penyanyi utama di panggung. Ia memimpin angkatan kami tampil menghibur tamu. Penampilannya waktu itu cukup modis. Dress code putih abu-abu dipadunya dengan rompi," tulisnya.
Birgaldo mengaku terkejut dengan perubahan yang dialami Irma. Ia menyayangkan tindakan teman seangkatannya tersebut membuatnya harus terjerat kasus hukum dan suaminya, Kolonel HS harus dicopot dari jabatannya sebagai Dandim Kendari.
"9 tahun kemudian, tepatnya hari ini saya dapat kabar tentang Irma. Bukan kabar baik. Tapi kabar buruk. Suaminya Dandim Kendari Kol Kav Hendi Suhendi dicopot dari jabatannya gegara postingan nyinyir istrinya. Sialnya Irma juga bakal berhadapan dengan hukum UU ITE. Postingannya membawa Irma dan suaminya ke masalah besar," tulis Birgaldo.
LZ dan FS, Istri Tentara Juga
Sementara itu, Sersan Dua (Serda) Z dan istrinya, LZ harus menghadapi permasalahan serupa lantaran tulisan LZ yang mendiskreditkan insiden penusukan Wiranto.
Selain memberhentikan Kolonel HS dan Serda Z, TNI Angkatan Udara (AU) memberikan peringatan keras dengan mencopot jabatan Pembantu Letnan Satu (Peltu) YNS lantaran istrinya, FS menuliskan kata-kata yang tidak senonoh atas kejadian penusukan yang dialami Wiranto.
"Jangan-jangan ini cuma dramanya si wir (Wiranto)...Tapi kalo memang benar ada penusukan, mudah-mudahan si penusuk baik-baik aja dan selamat dari amukan polisi, buat yang ditusuk semoga lancar kematiannya," tulis FS di akun Facebooknya yang juga telah dihapus.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa mengatakan ada dua prajurit TNI AD yang diberhentikan lantaran pihaknya menemukan konten tidak pantas yang dibuat para istri anggota TNI itu di media sosial. Selain dicopot, KSAD meminta agar pengunggah tulisan tersebut diproses secara hukum.
"Dua individu ini kami duga melanggar Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Akan kami dorong prosesnya ke peradilan umum," ujar Andika pada Jumat, 11 Oktober 2019 usai menjenguk Wiranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta.(tagar.id)