Wali Kota Bekasi Diserang Hoax! Beredar Kabar Pilih Resmikan Gereja Ketimbang Salat

Penantian 21 Tahun, Akhirnya Gereja Santa Clara Bekasi Utara Diresmikan Wali Kota Rahmat Efendi

Darirakyat.com  Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Bekasi, Sayekti Rubiah mengatakan pesan berantai yang menyebut Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memilih meresmikan gereja di Bekasi Utara ketimbang salat Idul Adha di masjid Agung Al Barkah adalah hoax alias berita bohong.

"Pak Wali salat di masjid dekat rumahnya di Pekayon," kata Sayekti ketika dikonfirmasi Tempo, Senin, 12 Agustus 2019.

Sayekti mengatakan Rahmat memilih salat di dekat rumahnya karena faktor kelelahan. Sebab, beberapa jam sebelum waktu salat Idul Adha, Rahmat baru saja mengikuti sidang paripurna di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Bekasi, Jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur.

"Sidang paripurna baru dimulai jam 23.30, selesainya menjelang subuh sekitar pukul 04.00 WIB," kata Sayekti.

Sebelumnya beredar informasi bahwa Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi tak menghadiri salat Idul Adha di Masjid Agung Al Barkah karena menghadiri peresmian gereja Santa Clara Paroki Bekasi Utara. Kehadirannya di masjid itu disebut diwakilkan oleh Bagian Kesejahteraan Sosial Pemkot Bekasi.

Sayekti membantah pada Ahad pagi, 11 Agustus lalu itu, Rahmat Effendi meresmikan gereja. Menurut dia, peresmian yang dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan Uskup Agung Ignatius Suharyo itu dimulai pukul 12.00 WIB. "Di undangannya juga pukul 11.00 WIB," kata Sayekti. 

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Resmikan Gereja Santa Clara

Gereja Santa Clara, Bekasi Utara telah menjalani proses panjang dalam pembangunannya. Perjuangan umat selama ini akhirnya tidak sia-sia. Gereja itu berdiri juga dan diresmikan.

Peresmian dihadiri Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo, Walikota Bekasi dan jajarannya, Menteri ESDM Ignatius Jonan, Dandim, unsur TNI, Pangdam Jaya, Kapolres Bekasi, FUB, dan umat Katolik warga Gereja tersebut, yang diresmikan hari minggu,11/8/2019.

Peresmian Gereja Katolik Santa Clara dilakukan oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Efendi.

“Shalom. Assalamualaikum. Saya hampir tidak bisa berbicara. Selama 21 tahun sungguh penantian yang luar biasa. Warga saya, umat yang ada di Kota Bekasi bisa merasakan sebuah pelayanan pemerintah yang adil dalam konteks ketentuan, proporsional,” ujar Rachmat Efendi saat memberikan kata sambutan di hadapan para umat Santa Clara.

 Gereja Santa Clara semula adalah sebuah stasi bernama Yohanes Pemandi yang terletak di wilayah Seroja dari Gereja Santo Arnoldus Janssen, Paroki Bekasi.

Stasi Yohanes Pemandi resmi menjadi paroki baru dengan nama Paroki Bekasi Utara Gereja Santa Clara pada 1998.

Seiring pertumbuhan masyarakat, kebutuhan umat Paroki Bekasi Utara terhadap sebuah rumah ibadah yang layak dan dapat menampung semua umat menjadi sebuah pengharapan besar.

Sebelum bangunan Gereja Santa Clara yang baru resmi berdiri, umat Katolik di Bekasi Utara harus menggunakan sejumlah ruko di Perumahan Taman Wisma Asri untuk beribadah.

Selama bertahun-tahun umat Katolik di sana harus beribadah di rumah ibadah yang memiliki kapasitas yang jauh lebih kecil dari jumlah umat yang ada.

Baca Juga  Anies Akui Ahok Cerdik Soal IMB Pulau Reklamasi
Izin Mendirikan Bangunan terbit pada Juli 2015, namun umat Katolik di Paroki Bekasi Utara harus menghadapi berbagai penolakan.

Ketika massa intoleran mendesak Walikota Bekasi agar mencabut IMB gereja St Clara, Rachmat Efendi keukeuh mengatakan, daripada saya cabut ijin IMB Gereja itu, mendingan tembak kepala saya, imbuh Rachmat Effendi tegas saat itu.

Tetapi tepat pada 11 Agustus 2019 Gereja Santa Clara yang baru bisa diresmikan, tepat pada peringatan HUT ke-21 Gereja Santa Clara Paroki Bekasi Utara.

“Yang gigih bukan saya, tapi panitia karena menuntut hak terhadap sebuah proses yang dilakukan pemerintah untuk masyarakat dalam represen tasi rumah ibadah yang layak. Saya hampir mengeluarkan air mata, air mata kebanggaan,” kata Rachmat Efendi dilansir dari Tribunnewscom

“Saya, sebagai wali kota, secara tulus ingin memberikan dukungan terbaik kepada sesama umat. Seorang pemimpin tidak boleh menarik ludahnya kembali,” sambung Rachmat.

Rachmat Effendi yang terpilih menjadi Walikota Bekasi 2 periode dalam sambutannya mengatakan, IMB Rumah Ibadah di Bekasi tidak akan dipersulit. Republik ini menjamin kebebasan beribadah. Tidak ada mayoritas dan minoritas, pungkasnya. (tempo.co dan celebestopnews.com)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel