Gak Main-main! TNI Libatkan BAIS Telusuri Kaitan Enzo dan HTI. Menhan: Berhentikan Jika itu Benar!

Image result for enzo allie

Darirakyat.com - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sisriadi menyebut pihaknya saat ini masih memeriksa dan mendalami informasi yang menyebutkan bahwa taruna Akademi Militer (Akmil) Enzo Zenz Ellie terindikasi simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). 

"Jadi gini, yang masalah Enzo itu yah kami TNI sudah mendalami khusus yang ini yah, khusus masalah ini," kata Sisriadi saat dihubungi melalui telepon, Rabu (7/8). 

Sebelumnya, kabar bahwa Enzo terafiliasi dengan ideologi radikal itu menyebar berupa foto-foto di media sosial Twitter. Enzo disebut memiliki paham HTI karena sering menggunakan foto dengan latar bendera HTI.

Kata Sisriadi, persoalan pemeriksaan paham-paham radikalisme ini memang terus dilakukan tak hanya untuk Enzo tetapi juga seluruh peserta didik di TNI. 

Pemeriksaan itu kata Sisriadi dilakukan secara simultan untuk menghindari kemunculan paham kiri maupun kanan di luar ideologi Pancasila dalam diri peserta didik. 

Sistem yang ada di kami dalam perekrutan itu penelusuran ideologi itu terus dilakukan tidak hanya satu orang tapi seluruh peserta didik," kata dia. 

"Terus ditelusuri selama mereka mengikuti pendidikan," imbuhnya. 

Apalagi pihaknya juga memahami dalam masa perekrutan di tingkat daerah, waktu untuk pemeriksaan paham dan ideologi ini terbatas. Oleh karena itu, pemeriksaan lanjutan mesti dilakukan selama peserta didik menjalani masa pendidikan hingga dinyatakan benar-benar lulus.

"Kita dalami kasus ini. Jadi Kodam Jaya selaku panitia daerah yang menerima dia pertama, kemudian BAIS (Badan Intelijen Strategis) TNI kita turunkan untuk mendalami masalah ini," ungkapnya.

"Kalau benar-benar dia memang ada ideologi selain Pancasila, ya mudah saja tinggal keluarkan dia, tapi kalau tidak kan, enggak usah. Jadi kita tidak buru-buru mengatakan dia lolos atau mengatakan TNI tidak yakin, engga begitu," katanya. 

Sebelumnya, nama Enzo viral setelah videonya yang sedang berkomunikasi dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menggunakan bahasa Prancis tersebar di media sosial. Enzo mengaku memiliki ayah Prancis dan ibu bersuku Sunda.

 Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meminta taruna akademi militer (Akmil) keturunan Prancis bernama Enzo Zenz Allie langsung diberhentikan jika benar menjadi pendukung gerakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Sebelumnya, viral di media sosial foto Enzo sedang memegang bendera bertuliskan kalimat tauhid. Bendera itu identik dengan HTI yang sudah dibubarkan oleh pemerintah dua tahun lalu. Enzo bersama ibunya disebut-sebut simpatisan HTI dan pendukung khilafah.

"Kalau benar saya suruh berhentiin," kata Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (7/8).

Ryamizard mengatakan saat ini jajaran TNI sedang melakukan pengecekan latar belakang Enzo yang memiliki darah Prancis tersebut. Mantan KSAD itu tak akan menoleransi jika Enzo benar-benar merupakan simpatisan HTI.

"Makanya dicek dulu. Kalau dia benar-benar khilafah ya enggak ada urusan," ujarnya.

Pensiunan jenderal bintang empat itu menyatakan bahwa prajurit TNI yang terindikasi mendukung khilafah pun juga akan langsung dipecat.

"Pecat saja. Orang mendukung Pancasila kok. Itu namanya pengkhianat," tuturnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan bahwa taruna akademi militer (Akmil) keturunan Prancis bernama Enzo Zenz Allie memenuhi syarat untuk menjadi taruna Akmil di Magelang, Jawa Tengah. Dia menyebut Enzo adalah WNI dan telah lolos syarat baik dari tes fisik mau pun psikologi.

Diketahui, Enzo menjadi perbincangan di media sosial setelah videonya beredar luas.

"Dilihat dari seleksinya memenuhi syarat, yang viral itu pull up-nya, larinya, ya itu dihitung semua secara fisik kemudian psikologinya semuanya memenuhi syarat," kata Hadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/8).


Hadi menegaskan bahwa Enzo merupakan warga negara Indonesia, bukan warga negara asing. Enzo boleh menjadi calon prajurit TNI dengan menempuh pendidikan sebagai taruna di Akmil.

Enzo merupakan putra dari pasangan Jean Paul Francois Allie asal Paris, Prancis dan Siti Hajah Tilaria asal Sumatera Utara. Enzo tinggal di Prancis sejak lahir. Kemudian, dia pindah ke Indonesia di usia 13 tahun usai sang ayah meninggal dunia.

"Statusnya WNI karena mulai dari pendaftaran persyaratannya (berstatus WNI) itu jadi diterima. Dari persyaratan saja masuk ke militer harus WNI, kita berbicara masalah persyaratan," ungkap Hadi.(cnnindonesia.com)




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel