Usai Mahfud MD, Kini Giliran Bawaslu Bereaksi Keras Atas Aksi Persekusi Yang Dilakukan Massa #2019grantipresiden, Simak…
Sunday 29 April 2018
Edit
Darirakyat.com, Jakarta - Seorang
ibu yang mengenakan kaus #DiaSibukKerja mendapat intimidasi dari massa kaus
#2019GantiPresiden di car free day, Bundaran HI, Minggu (29/4/18) pagi.
Terkait insiden tersebut, anggota Bawaslu Pusat Fritz Edward
Siregar meminta pihak kepolisian untuk segera memberikan tindakan tegas.
"Kami meminta kepada pihak kepolisian untuk
segera melakukan tindakan yang harus dilakukan terhadap proses persekusi atas
orang-orang yang memiliki pandangan politik berbeda," ujar Fritz saat
dihubungi kumparan (kumparan.com), Minggu (29/4/18).
Menurutnya, hal tersebut
merupakan tugas dari kepolisian untuk memastikan tidak muncul bentrokan dalam
proses demokrasi dan kebebasan mengeluarkan pendapat.
Sebab, menurut Fritz, tidak ada seorang pun yang dapat
melakukan kekerasan atau dipersekusi atas pilihan politiknya.
"Nah, kami juga meminta agar aktor-aktor di balik ini
untuk mengamankan massanya. Bahwa memang seharusnya ada chance politik untuk
saling menjaga ketentraman yang ada," tambahnya.
Meski demikian, Fritz menyebutkan kedua aksi tersebut tidak
bisa dikategorikan sebagai kampanye, sebab hingga saat ini KPU masih belum
menetapkan paslon yang akan berlaga.
Sehingga, aksi-aksi tersebut kemudian dikategorikan sebagai
bagian dari kebebasan berbicara dan kebebasan berekspresi.
"Kalau semua orang yang ngomong seperti itu langsung
kita tangkap, lalu apa fungsi demokrasi yang kita bangun bersama? Itu bagian
dari kebebasan berbicara yang harus kita lindungi, kebebasan berekspresi, bukan
dan belum kampanye. Tapi ini tugas dari semua untuk menjaga ketentraman yang
ada," pungkasnya.
sumber: kumparan.com