Tidak Mau Tinggal Diam, Pihak Istana Akhirnya Respon Tegas Ocehan Ngawur Natalius Pigai
Sunday 22 April 2018
Edit
Darirakyat.com - Mantan
komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengkritik pembangunan di Papua era
pemerintahan Presiden Jokowi ini. Disebutnya, cuma dua dari 39 janji Jokowi
yang terealisasi. Pihak pemerintah menepis kritikan Pigai.
"Kalau dilihat secara keseluruhan, Papua
melambung perkembangannya," kata Direktur Jenderal Otonomi Daerah
Kementerian Dalam Negeri, Sumarsono, kepada detikcom, Jumat (20/4/2018)
Sumarsono
yang juga penanggung jawab pembinaan masalah Papua ini menyatakan kemajuan
perkembangan di Papua tak hanya pada aspek infrastruktur saja. Kemajuan di
Papua dinyatakannya naik drastis dalam banyak aspek.
"Tidak hanya infrastruktur, namun IPM
(Indeks Pembangunan Manusia) juga naik, pengangguran berkurang, (pada aspek)
mahasiswa, pendidikan. Drastis. Sekarang coba lihat, mana yang kurang
sekarang?" ujar Sumarsono.
Soal
Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan kasus gizi buruk di Asmat, menurut
Sumarsono itu terjadi karena pola kehidupan masa lalu yang diterapkan di masa
sekarang. Pemerintah tidak tinggal diam ketika mengetahui kasus itu.
"Yang
penting solusi. Asmat terjadi masalah, seberapa cepat pemerintah menangani?
Action-nya, pemerintah turun tangan," kata Sumarsono.
Dia
mengimbau agar Pigai dan semua pihak melancarkan kritikan berdasarkan data yang
pasti, sehingga kesimpulan yang dihasilkan tidak salah. Penilaian soal
pembangunan di Papua juga perlu didahului dengan sorotan dari berbagai sudut
pandang.
"Jadi menilai Papua itu harus
komprehensif," ujarnya.
Bila
ada hal-hal yang kurang berkembang di Papua, Sumarsono menilai itu bukanlah hal
yang aneh. Soalnya, pembangunan yang gencar baru dimulai pada era Jokowi.
Pembangunan juga diterapkan di daerah-daerah pinggiran Indonesia lain,
sebagaimana amanat Nawacita, membangun dari pinggiran.
"Kalau kurang wajar lah, karena Papua lama
tertinggal. Baru zaman Pak Jokowi digenjot dengan Nawacita. Pembangunan Papua
baru dimulai. Jokowi seorang Presiden yang sudah tujuh kali ke Papua, luar
biasa, mana pernah ada sebelumnya?" tutur Sumarsono.
Sebelumnya,
Natalius Pigai menilai hanya 2 dari 39 janji Jokowi yang terealisasi di Papua.
Kebanyakan janji Jokowi tidak terealisasi.
"Papua saja, ini saya pakar Papua, 39
janji. Di Papua, 2 yang direalisasi. Yaitu jalan Wamena-Wamena-Duga, ruas jalan
baru. kemudian sebuah pasar kecil pasar mamak mamak. Cuma dua itu," ujar
Pigai, di Kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Selain itu, Pigai menyebut rasio kematian ibu
dan anak cukup tinggi di Papua. Program pengurangan kemiskinan dan jaminan
kepastian hidup juga tak menunjukkan hasil yang menggembirakan. Puluhan orang
mati di Asmat dan Dogiyai.
"Di tempat lain juga mengalami hal yang
sama karena ini jaminan kepastian hidup yang tinggi, tidak begitu mampu
ditepati oleh Presiden," kata Pigai.
Sumber:
detik.com