Dipanggil Ombudsman & Terancam Dinonaktifkan Sebagai Gubernur, Ternyata Begini Respon Anies…
Friday, 27 April 2018
Edit
Darirakyat.com, Jakarta - Ombudsman
RI Perwakilan Jakarta Raya tidak puas atas jawaban tertulis yang disampaikan
pihak Pemprov DKI.
Mereka pun memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
untuk meminta penjelasan.
"Ya, nanti kita lihat, teknis sekali
itu," kata Anies saat dimintai konfirmasi soal pemanggilan itu di Balai
Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (27/4/2018).
Ombudsman Jakarta berharap
Anies memenuhi panggilan itu pekan depan. Namun Anies belum bisa memastikan
kapan akan datang.
"Belum tahu," jawab Anies singkat saat ditanya.
Sebelumnya, Plt Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya
Dominikus Dalu mengatakan pihaknya sudah menyampaikan surat terkait pemanggilan
ini.
Ombudsman, kata Dominikus, butuh penjelasan detail mengenai
rencana penataan di Tanah Abang.
"Ini konkretnya apa? Kita belum jelas, misal mau bangun
jembatan layang, itu bagaimana penjelasannya? Okelah jangka menengah dan jangka
panjang masih dalam progres, tapi yang jangka pendek bagaimana?" kata
Dominikus saat dimintai konfirmasi detikcom.
Anies Dipanggil Ombudsman Soal Tn Abang,
Sandi: Itu Hak Mereka
Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya tidak puas atas jawaban
tertulis yang disampaikan pihak Pemprov DKI dan akan memanggil Gubernur DKI
Jakarta Anies Baswedan. Wakil Gubernur DKI Jakarta menganggap pemanggilan tersebut
hak Ombudsman.
"Ya itu merupakan hak dari mereka, Ombudsman," kata
Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat
(27/4/2018).
Sandiaga mengatakan Anies akan segera mengklarifikasi hal
itu. Menurutnya, tak ada masalah berarti terkait pemanggilan tersebut.
"Kami akan berikan klarifikasi lagi, nggak ada
masalah," jelasnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya
Dominikus Dalu mengatakan pihaknya sudah menyampaikan surat terkait pemanggilan
ini.
Ombudsman, kata Dominikus, butuh penjelasan detail mengenai
rencana penataan di Tanah Abang.
"Ini konkretnya apa? Kita belum jelas, misal mau bangun
jembatan layang, itu bagaimana penjelasannya? Okelah jangka menengah dan jangka
panjang masih dalam progres, tapi yang jangka pendek bagaimana?" kata
Dominikus.
sumber: detik.com