Sindir Jokowi, Warganet Tantang Fahri Hamzah ke Afganistan Tanpa Rompi Anti Peluru, Berani Gak?
Tuesday 30 January 2018
Edit
Dirinya
tetap bersikukuh untuk ke sana meski kota itu tengah menghadapi rangkaian teror
bom.
Bahkan
jelang kedatangannya, terdengar kabar serangkaian ledakan juga terdengar di
Kabul, tak jauh dari sebuah akademi militer.
Tak disangka, Presiden
Jokowi menolak untuk memakai rompi itu.
Jokowi lebih memilih
untuk mengenakan jas kenegaraan yang biasa diapakai saat ada kunjungan
kenegaraan.
Melihat kabar
tersebut, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah melalui akun Twitternya @fahrihamzah Selasa
(30/1/2018) mengatakan,"orang kedinginan kok pakai rompi peluru. Gak
nyambung sampiyan!"
Lantas
cuitan tersebut mendapat balasan dari salah seorang netizen.
Netizen
dengan akun @Twit_Opini memberikan
tantangan kepada Fahri Hamzah atas apa yang sudah ia katakan.
@Twit_Opini: Pak @Fahrihamzah Tau bedanya winter
coat & rompi anti peluru? Tau fungsinya & cara pakenya? Kalo saya ajak
bapak ke Afghanistan tanpa pake rompi anti peluru, bapak berani?
Pak @Fahrihamzah Tau bedanya winter coat & rompi anti peluru? Tau fungsinya & cara pakenya? Kalo saya ajak bapak ke Afghanistan tanpa pake rompi anti peluru, bapak berani? pic.twitter.com/Bv63jxg5Ep— 〰Twit Opini〰 (@Twit_Opini) January 30, 2018
Melihat
tanggapan dari netizen, Fahri Hamzah kembali mengutarakan pernyataannya.
Menurutnya
yang dilakukan Jokowi hanya sebatas karangan cerita serta pencitraan saja.
@Fahrihamzah: Saya ini pejabat juga. Pernah ke iraq
saat masih perang. Daerah aman sedikit. Namanya #greenzone . Gak pakai rompi
segala. Semua juga Gak ada yg pakai rompi. Ente aja ngarang2 cerita. Di situ
semua orang diendus ajing sebesar kuda...apalagi presiden.Ya amanlah.
Saya ini pejabat juga...— #MerdekaBro! (@Fahrihamzah) January 30, 2018
Pernah ke iraq saat masih perang...
Daerah aman sedikit..
Namanya #greenzone ..
Gak pakai rompi segala..
Semua juga Gak ada yg pakai rompi...
Ente aja ngarang2 cerita...
Di situ semua orang diendus ajing sebesar kuda...apalagi presiden...
Ya amanlah... https://t.co/FX56CeVgO3
Tak
habis sampai disitu, kemudian cuitan Fahri kembali dibalas.
@Twit_Opini: Di Afghanistan byk rentetan serangan
bom, bahkan bom ambulans terjadi di dekat KBRI. Ini yg bapak sebut aman? Bapak
sbg seorg pejabat, berani dtg ke wilayah "panen bom" tanpa rompi anti
peluru?
Di Afghanistan byk rentetan serangan bom, bahkan bom ambulans terjadi di dekat KBRI. Ini yg bapak sebut aman? Bapak sbg seorg pejabat, berani dtg ke wilayah "panen bom" tanpa rompi anti peluru? https://t.co/TFvLMJBsEh— 〰Twit Opini〰 (@Twit_Opini) January 30, 2018
@Fahrihamzah: Emang
kalau bom rompi membantu? Di iraq pernah setiap Jumat ada bom sampai Gak
diberitakan lagi.
Fahri
juga menyindir Jokowi dalam status berikutnya.
@Fahrihamzah: Gara2 minum kopi yang disedu pakai
micin.
Kepala pusing tujuh
keliling.
Gara2 ngomong rompi dan salju yg dingin.
Lupa apa tujuan keliling.
(#PantunNgawur jelang gerhana).
Gara2 minum kopi yang disedu pakai micin...— #MerdekaBro! (@Fahrihamzah) January 30, 2018
Kepala pusing tujuh keliling...
Gara2 ngomong rompi dan salju yg dingin...
Lupa apa tujuan keliling....
🤣🤣🤣🤣
(#PantunNgawur jelang gerhana).
Presiden
Afghanistan Beri Medali Tertinggi kepada Presiden Jokowi Atas Keberaniannya
Jokowi
tetap berkunjung ke Kabul, kendati ibu kota Afghanistan itu kembali mengalami
serangan bersenjata yang menewaskan sejumlah orang.
Pesawat
kepresidenan mendarat di Kabul lepas tengah hari, di tengah gerimis salju.
Rombongan
disambut dutabesar RI dan wakil presiden Afghanistan Sarwar Danish, didampingi
Menteri Luar Negeri Salahudin Rabbani, Menteri Keuangan Eklil Hakimi, Duta
Besar Afghanistan untuk Indonesia Roya Rahmani, Gubernur Kabul Mohammad Yaqoub
Haidan, dan Walikota Kabul Abdullah Habibzal.
Ini
untuk pertama kalinya sejak 57 tahun lalu, seorang presiden Indonesia
berkunjung ke Afghanistan.
Menjelang
kedatangan rombongan Presiden Joko Widodo, Kabul kembali diterjang serangan,
kali ini terhadap sebuah Akademi Militer, namun Jokowi tetap kukuh datang ke
ibukota Afghanistan itu.
Dengan
keberaniannya itu, Presiden Joko Widodo dianugerahkan medali tertinggi
'Medal of Ghazi Amanullah' dari Presiden Afghanistan Ahraf Ghani.
Penyerahan
penghargaan berlangsung di sela jamuan santap siang, di Istana Presiden Arg,
Kota Kabul, Senin (29/1/2018).
Medali
tersebut merupakan bentuk penghormatan Afghanistan terhadap Joko Widodo yang
dinilai teguh dan berani dalam memajukan hubungan bilateral
Indonesia-Afghanistan, terutama dalam pembangunan perdamaian di negara
tersebut.
"Terima
kasih atas anugerah 'Medal of Ghazi Amanullah'. Medal ini akan jadi spirit baru
upaya meningkatkna hubungan bilateral dan perdamaian," ujar Jokowi,
sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi Istana.
Usai
penyerahan medali tersebut, Presiden Jokowi menekankan, setiap orang memiliki
hak untuk menikmati perdamaian.
"Perdamaian
bukan situasi yang datang dari langit. Perdamaian harus diupayakan," ujar
Jokowi.
Jokowi
juga menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk membantu Afghanistan
mewujudkan perdamaian melalui rekonsiliasi.
"Marilah
kita bergandeng tangan untuk menciptakan perdamaian. Marilah kita bergandeng
tangan untuk memelihara perdamaian. Marilah kita bergandeng tangan untuk
menciptakan dunia yang sejahtera bagi semua," lanjut Jokowi.
"Saya
yakin, dengan rahmat Allah SWT, perdamaian, persatuan dan pembangunan akan
dapat kita raih bersama. Saya senantiasa mendoakan kesehatan Presiden Ghani
serta kemakmuran kedua rakyat kita," kata Jokowi.
Medali
yang diberikan Pemerintahan Afghanistan itu juga turut diposting akun
twitter Pramono Anung.
"Presiden Afghanistan
memberikan medali tertinggi kepada Presiden @jokowi yaitu Penghargaan Medal
Tertinggi untuk Keberanian atas upaya Perdamaian Dunia termasuk di Afghanistan
yang diupayakan oleh Presiden @jokowi #KhaziAmanullahKhanMedal," tulis
Sekretaris Kabinet Pramono Anung di akun Twitter resminya @pramonoanung, Senin
(29/1/2018).
Pada cuitannya, Pramono mengunggah foto yang memperlihatkan Jokowi disematkan
medali tersebut oleh Ashraf Ghani.
Presiden
Afghanistan Ahraf Ghani menyematkan medali tertinggi pada Presiden
Jokowi.
Sebelumnya,
Teten Masduki, koordinator staff khusus presiden, mengatakan bahwa presiden
mendapat arahan tentang situasi keamanan terbaru di Kabul. "Namun presiden
tetap yakin dan bersikeras untuk tetap mengunjungi Kabul," katanya melalui
pesan seluler.
Di
Kabul, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana akan bertemu Presiden Ashraf Ghani, dan
melakukan serangkaian kegiatan kenegaraan.
Presiden
dan rombongan akan mengakhiri kunjungan ini pada Senin sore ini juga, dan akan
langsung kembali Jakarta.
Kabul
merupakan akhir dari lawatan sepekan Presiden Jokowi ke lima negara Asia
Selatan. Ia dijadwalkan mendarat hari Senin (29/1) ini, setelah mengunjungi
kamp pengungsi Rohingya di Bazar Cox, Bangladesh dan menyerahkan bantuan
kemanusiaan Indonesia. Belum jelas, setelah serangan ini, dan serangan
sebelumnya Sabtu lalu, bagaimana pengaturan kunjungan Jokowi.
Baku
tembak sengit dan ledakan terdengar saat sebuah akademi militer di ibukota
Afghanistan, Kabul, mendapat serangan berat Senin (29/1) pagi.
Berbagai
laporan menyebut, serangan terhadap Universitas Pertahanan Nasional Marshal
Fahim itu mulai berlangsung lepas salat Subuh, sekitar pukul 05:00 waktu
setempat (sekitar 07:30 WIB).
Hanya
beberapa saat sebelumnya, terjadi serangan besar di Kabul, dengan mobil
ambulans yang dimuati bahan peledak menewaskan lebih dari 100 orang.
Kelompok
yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) dan Taliban yang saling bersaing,
sering melancarkan serangan di Kabul.
Sebuah
media Afghanistan, Tolo, melaporkan bahwa pasukan keamanan sudah memblokade
semua jalan di kawasan itu.
Dilaporkan
Tolo, juru bicara presiden mengatakan bahwa para penyerang hanya melakukan
serangan di gerbang pertama dan tak berhasil melaju lebih jauh ke dalam.
Sementara
kantor berita Prancis AFP mengutip polisi yang mengukuhkan bahwa serangan
dilakukan dengan senapan serbu dan roket, namun disebutkan bahwa situasi sudah
mereda.
Lokasi ledakan bom di Kabul terjadi di dekat pusat perbelanjaan dan kantor-kantor pemerintah serta kedutaan besar negara asing/EPA.
Menurut
Reuters, polisi mengatakan pula terjadi sebuah insiden di dalam sebuah kompleks
militer namun belum jelas apakah hal itu merupakan serangan militan.
Wartawan
BBC di Kabul, Mahfouz Zubaide menyebut belum ada keterangan mengenai korban
jiwa namun dilaporkan bahwa sejumlah penyerang tewas.
Serangan
dengan mobil ambulans yang dijejali bahan peledak, Sabtu lalu menewaskan
setidaknya 100 orang dan sepekan sebelumnya sebuah serangan di sebuah hotel di
Kabul menewaskan 22 orang, sebagian besar orang asing.
Sejauh
ini Taliban mengaku sebagai pelaku kedua serangan. Lembaga-lembaga militer dan
polisi Afghanistan sering menjadi serangan kaum militan.
Serangan
ke akadami militer Marshal Fahim pernah terjadi sebelumnya. Pada Oktober 2017,
15 kadet militer Afghanistan tewas akibat sebuah ledakan di akademi militer
yang berlokasi di barat kota Kabul tersebut.
Dua
serangan besar Sabtu dan Senin, terjadi menjelang kedatangan Presiden Joko
Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan di ibukota
Afghanistan itu.
Pesawat
Kepresidenan Indonesia-1 lepas landas pukul 09.20 (10.20 WIB) dari Bandara
Internasional Hazrat Shahjalal, Dhaka, Bangladesh.
Sumber: Medan.tribunnews.com