Sandiaga Uno Mengakui Pengawasan Pemprov Terbatas, Begini Pemintaan Sandiaga …


Darirakyat.com, Jakarta --  Diskotek MG di Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat, digerebek aparat gabungan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polri. Hasilnya cukup menggejutkan, puluhan botol narkoba cair ditemukan dan pabrik narkotika.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui, personel dari Pemprov DKI sangat terbatas dalam pengawasan semua diskotek di Jakarta. Oleh karena itu ia meminta masyarakat sekitar turut mengawasi tempat hiburan malam di sekitar.
"Saya ingin masyarakat lebih mewaspadai, lebih ikut mengawasi bersama. Pemprov terbatas sekali," kata Sandi di kawasan Luar Batang, Jakarta Utara, Minggu (17/12/2017).

Sandi juga meminta bantuan organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan organisasi pemuda dan agama membantu mengawasi tempat hiburan dan peredaran narkoba di Jakarta.
"Masyarakat juga dari kelompok organisasi kepemudaan, organisasi kemasyarakatan, organisasi agama juga ikut membantu kita memastikan bahwa tempat-tempat itu tidak ada lagi di Jakarta. Itu kita pastikan hubungan ke depan anak-anak muda kita terlindungi dari narkoba," ujar dia.
Untuk mencegah kejadian serupa kembali terulang, kata Sandi, ia mengimbau warga ikut melaporkan bila menemukan hal mencurigakan. Selain itu Dinas Pariwisata bersama kepolisian menurutnya akan tegas menindak pengelola diskotek tersebut.
"Saya sangat prihatin, dan ini ada di tengah-tengah kita. Kita harus betul-betul memulai di sekeliling kita. Kalau ada yang mencurigakan harus segera dilaporkan," ucap Sandi.
Menurutnya, temuan pabrik narkoba dalam diskotek ini merupakan kejadian luar biasa. Bukan hanya penyebarannya, tapi juga karena tempat memproduksi barang yang bisa merusak warga ini berada di dekat masyarakat.
"Kalau misalnya betul terbukti, sah buktinya, tidak ada keraguan lagi, saya mengajak aparat hukum dan aparat kepolisian melihat apakah sanksinya ini bisa diperberat dan tentu berkonsultasi dengan BNN," Sandi memungkas.
Aparat dibuat terkejut dengan temuan di lantai empat Diskotek MG. Berbagai macam prekusor atau bahan pembuat narkoba ditemukan di lantai tersebut.
Menurut Johny, sebotol sabu cair yang diedarkan bisa digunakan untuk empat orang. "Mereka jual Rp 400 ribu per botolnya," kata Johny.
Selain membuat sabu cair, diskotek tersebut juga memproduksi ekstasi. Ini terlihat dari bubuk-bubuk yang siap dicetak menjadi pil dan prekusor di tempat tersebut.
"Wilayah edarnya masih kami kembangkan," ujar Johny.
Saat ini, penyidik BNN sudah menetapkan lima orang tersangka. Namun, ada kemungkinan tersangka akan terus bertambah seiring hasil temuan penyelidikan.
"Saat ini masih lima tersangka, dan mereka seluruhnya pegawai MG," kata Johny.
Aparat belum menemukan pemilik dan pengendali pabrik narkoba tersebut. Namun, Johny menambahkan, pihaknya sudah mengantongi identitas buruan pihaknya.
"Saat ini masih diburu," kata Johny



Sumber: liputan6.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel