Masih Mau Nolak Imunisasi Pakai Alasan Haram? Wabah Difteri di Banten Terus Meningkat dan Telah Segini…
Wednesday, 20 December 2017
Edit
Darirakyat.com - Wabah
difteri yang disebabkan bakteri Corynebacterium diphteria di Banten terus
meningkat.
Hari ini saja, total pasien yang terjangkit bakteri ini
menjadi 114 se-Banten di 2017.
Di RSUD Kota Tangerang, saat ini terdapat 9
pasien yang dirawat di ruang isolasi.
Di
RSUD Tangerang sebanyak 11 pasien, RS Hermina Bitung 3 pasien, RS Drajat
Prawiranegara Serang 4 orang, RSUD Banten 8 pasien, dan RSUD Pandeglang 3
pasien.
Kepala Dinas Kesehatan Banten, Sigit Wardojo
mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengawasan terkait mewabahnya difteri di
Banten.
Begitu
ada data korban masuk, Dinkes menurutnya langsung melakukan penyelidikan
epidemologi. Baik itu keluarga sampai lingkungan sekitar.
Related
"Penderita
kita masukan ke isolasi, lakukan pengobatan standar, berikan antiobitok dan
serum anti difteri," kata Sigit kepada wartawan di Kawasan Pusat
Pemerintahan Provinsi Banten, Kota Serang, Rabu (20/12/2017).
Sigit menambahkan, saat ini ketersediaan anti
difteri serum (ADS) di Banten masih mencukupi untuk menangani pasien difteri.
Serum tersebut menurutnya dihibahkan Kementerian Kesehatan untuk daerah yang
warganya terjangkit difteri.
Karena Banten sudah dinyatakan Kejadian Luar
Biasa (KLB), Sigit mengatakan pihaknya menunggu pemerintah untuk mengeluarkan
dana tak terduga untuk operasional imunisasi. Itu digunakan untuk keperluan
operasional ORI atau outbreak response immunization.
"Total 3 juta vaksin untuk satu putaran, 3
juta lagi untuk satu bulan kemudian. Pada 6 bulan kemudian kita ulangi lagi
(vaksin)," katanya.
Sebetulnya, Sigit mengatakan, Dinas Kesehatan
sudah menyadari adanya wabah difteri semenjak tahun 2016. Saat itu, ada 17
kasus difteri di Banten yang dilaporkan.
"Kita tahu ada kasus, kita sudah
waspada," katanya.
5 Pasien Terduga Difteri Dirawat di RSUP Medan,
3 Diantaranya Anak
Difteri di Medan
Sebanyak 5 pasien diduga mengalami difteri
dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan, Sumatera Utara
(Sumut). 3 diantara pasien itu yakni anak-anak dan dua lainnya dewasa.
"Saat ini kita sedang menangani 5 pasien
dengan sangkaan difteri, tiga nya anak-anak dan duanya dewasa," kata
dokter spesialis anak, Ayodhia Pitaloka Pasaribu.
Ketiga pasien anak-anak itu yakni seorang wanita
inisial N (15) asal Kisaran dan dua laki-laki inisial S (12) asal Dolok Sanggul
dan M (7) asal Medan. Sementara, dua pasien dewasa asal Deli Serdang yakni
seorang laki-laki inisial R (19) dan wanita inisial D (24).
Kelima pasien ini masuk pada waktu yang berbeda,
mulai dari 11-19 Desember 2017. Para pasien itu hingga kini masih dalam
perawatan.
"Sebelumnya itu anak-anak dua orang (N dan
S), dan hasilnya sudah ada, sejauh ini hasilnya dinyatakan negatif untuk
keduanya. Untuk yang lainnya masih menunggu (pemeriksaan)," ujar Ayodhia.
"Untuk mengatasi difteri, imbauan kita
adalah melakukan imunisasi lengkap," sambungnya.
Dalam hal ini, Ayodhia menjelaskan pihaknya
bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Sumatera Utara. Ia menyebut, kondisi
keseluruhan pasien dalam keadaan baik.
"Pasien yang masuk (mengeluhkan) nyeri
menelan, demam, selaput putih di amandelnya," tukasnya
Sumber:
detik.com