Breaking News, Ibu Megawati Dilaporkan Ke Polda Jatim Oleh Kelompok Ini, Simak,,!! Berikut Penyebabnya
Wednesday, 8 November 2017
Edit
Darirakyat.com - Para
ulama di Madura mendatangi gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT)
Polda Jawa Timur.
Mereka melaporkan Megawati Soekarnoputri-Ketua Umum PDI
Perjuangan, atas isi pidatonya di HUT ke 44 PDIP, yang diduga melanggar Pasal
156 KUHP.
"Saya sempat berdebat dengan petugas SPKT.
Akhirnya laporan klien kami diterima," kata Andry Ernawan kuasa hukum
pelapor di gedung SPKT Polda Jatim, Jalan A Yani, Surabaya, Rabu (8/11/2017).
Para
ulama dari Madura telah menerima Tanda bukti lapor dengan nomor
TBL/1447/XI/2017/UM/JATIM pada Rabu 8 November 2017.
Pelapor
adalah KH M Ali Salim yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Ishlah,
Pamekasan.
Bukti
laporan yang diserahkan ke polisi yakni CD yang isinya rekaman video pidato
Ketum Megawati saat pidato dalam rangka HUT ke 44 PDIP di Jakarta pada Januari
2017 lalu.
"Kami melaporkan dugaan, Barang siapa di
muka umum menyatakan perasaan, permusuhan, kebencian, atau penghinaan terhadap
sesuatu atau beberapa golongan penduduk Negara Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 156 KUHP," jelas Andir.
Sementara itu, Ustaz Saifudin, juru bicara
pelapor mengatakan, pidato yang disampaikan Megawati Soekarnoputri menyinggung
umat umat Islam di Madura, Pidato Megawati itu berlangsung Januari lalu.
Ustaz
Saifudin mengatakan, kiai di Madura melaporkan Megawati ke Polda Jatim, karena
baru mendengarnya.
"Kia di Madura melaporkan sekarang, setelah
mereka mendengar dan mendapatkan laporan dari umat Islam dari santrinya.
Akhirnya membuka YouTube, walau agak terlambat," jelasnya.
Sebelum ini, sebuah LSM juga pernah melaporkan
Megawati terkait pidato yang sama ke Bareskrim Mabes Polri pada 23 Januari 2017
lalu.
Ditanya
tentang adanya laporan yang sama atas isi pidato Megawati. Kiai di Madura ini
mengaku tidak tahu ada laporan sebelumnya atau tidak.
"Kiai Madura, umat Islam di Madura, tidak
tahu ada laporan atau tidak. Mereka mendapatkan laporan dari umat Islam dari
santrinya. Kemudian mereka membuka YouTube, membuka medsos, mereka print,
mereka simpan di CD dan dibawa dilaporkan ke polda," pungkasnya.
Sumber:
detik.com