Ternyata Tempat Denis Kancil Tewas Terkenal sebagai Lokasi Angker, Begini Kisahnya,,!!
Saturday, 7 October 2017
Edit
Rupanya,
lokasi kematian sang pembalap cilik ini memang terkenal angker.
Pasalnya, sudah banyak
kisah tragis kecelakaan sampai meregang nyawa yang terjadi di sana.
Bukan hanya sekali
atau dua kali, tapi sudah berkali-kali terjadi kecelakaan di sana.
Tribunstyle melansir dari Gridoto.com,
lokasi ini memang jadi kesukaan para pengebut aktif yang getol ngetrek di arena
balap liar Alam Sutera atau yang lebih beken disebut trek Sogo.
Di arena tersebut,
pembalap dan partisipan sering berkunjung setiap harinya.
Termasuk ratusan
pembengkel modifikasi mesin yang katanya bukan hanya dari kawasan Tangerang.
Setelah Gridoto.com melakukan
penelusuran, rupanya ada juga kisah rekan mereka yang tewas mengenaskan di
sana.
“Sebelum Denis
Kancil, paling akhir teman saya, Dede Belo, pake Satria F 150,” jelas Benthoel
salah seorang pegiat balap liar.
Dia benar-benar tidak
habis pikir dengan kematian salah seorang rekannya tersebut.
Dia menambahkan bahwa
kecelakaan yang menimpa rekannya itu terlihat cukup aneh.
“Dia ada di posisi kiri,
ngetrek berdua dengan lawan."
"Pas start posisi
sudah di depan."
"Aneh!"
" Kayak ada
yang mendorong dan minggirin, motor tiba-tiba nyerong kanan
terus sampai nabrak trotoar."
"Ia tewas di
tempat, sama seperti korban sebelumnya yang juga meninggal di lokasi kejadian,”
kisahnya.
Makin miris, rekan
almarhum sesama pebalap ada yang memvideokan detik tewasnya Dede.
Kelihatan jelas, Dede
tiba-tiba menyamping dan menabrak trotoar.
Badan Dede pun
tergeletak diam tak bergerak.
Rupanya dalam sebulan
sudah ada 7 kecelakaan di kawasan tersebut.
Kasus kecelakaannya
pun beragam.
Bahkan ada juga
seorang warga yang meninggal karena terserunduk pembalap.
”Beberapa karena panik
saat dibubarkan Polisi."
"Mereka ngebut
tidak tentu arah akibatnya adu kambing antara yang ngetrek juga penonton."
"Yang mengenaskan
rata-rata yang celaka di sini memang tewas di tempat,” kata Benthoel joki balap
liar dari zona Kunciran.
Benthoel pun mengakui
bahwa rata-rata pembalap di kawasan tersebut tidak mengindahkan unsur
keselamatan.
“Hampir semua korban
tewas tidak pakai helm juga sepatu."
"Kepala mereka
cedera berat terbentur aspal,” papar Benthoel
Lebih parahnya lagi,
tidak hanya pembalap saja yang tewas di sana.
Dua remaja putri atau
yang sering disebut dengan "cabe-cabean", juga tewas mengenaskan di
lokasi kejadian tersebut.
Foto mereka sempat
beredar dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
“Mayat mereka tidak
berani dipindahkan sebelum keluarga dan Polisi datang."
"Mereka terkapar
sampai pagi."
"Penonton dan
rekan pebalap sempat memberikan bunga di samping jenazah,” ujar Benthoel saat
dihubungi GridOto.com via telepon.
Apakah kasus
mengenaskan seperti ini harus terus berlanjut?
Sebelum menjawab hal
tersebut, coba kamu tonton video kecelakaan saat balap liar yang satu ini.(medan.tribunnews.com)
BACA JUGA: Heboh,Curhat Terbaru Tika setelah Pernikahannya Batal, Bikin Netizen Terharu